Share

Bab 23

"Assalamualaikum," ucap Zaki membuat mereka lantas menghentikan pembicaraannya.

Aku berdiri di samping Zaki, sedang seorang polisi yang baru saja dihubunginya masih di perjalanan. Semoga saja, nanti Pakde Irwan juga segera sampai di rumah.

Mereka tak ada yang menjawab salam yang diucapkan Zaki. Apalagi Tante Gina, dia melihatku dengan tajam.

"Maaf, Budhe, Tante. Apa Pakde Irwan ada? Kami ingin mengantarkan uang yang beliau sebutkan kemarin sebagai tanda pembayaran tanah," kata Zaki lagi meskipun mereka tak menanggapi kami.

"Mas Irwan tidak ada, ke rumah sakit," jawab Budhe Risma ketus.

"Oh, kalau begitu kita tunggu Pakde Irwan saja, A. Lagipula hari ini kita tidak ada jadwal lain, kan?" ujarku kepada suamiku.

Zaki mengangguk, lalu duduk di hadapan saudara-saudara ayahku itu. Sedangkan aku, memang ditugaskan oleh Zaki untuk membawa sebuah tas kecil berisi uang lima ratus juta yang diminta oleh Pakde Irwan.

"Apa yang kamu bawa? Uang?" kata Budhe Risma lagi ketika kami baru saja duduk. M
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
elin marlina
ya iya atuh namanya jual beli mah kudu ada surat2nya ada akte jual belinya harusnya pke notaris jg, ya kali cuma sertifikat di tuker sma uang ya slama g ada bukti jual beli yg ada zaki sma nana di tuduh ngerampas sertifikat
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status