Share

Bab 17. Usaha Kanaya

"Om, makan malam sudah siap," ucap Kanaya.

Salman terbangun dari tidurnya dengan nafas tersengal-sengal, matanya memerah menatap Kanaya. Bagaimana bisa ia bermimpi bertemu dengan Hani lalu mendengar pesan yang tersirat dalam mimpi tersebut, di akhir mimpinya Kanaya datang membawa lentera dengan senyum yang sangat manis di susul dua anak yang berjalan menghampiri mereka.

"Maaf aku masuk dan mengganggu, tadi aku ketuk pintu dan panggil Om dari luar gak ada jawaban. Aku khawatir terjadi sesuatu jadi aku masuk, ternyata Om tidur," ucap Kanaya.

Salman mengusap kasar wajahnya setelah cukup sadar jika Hani baru saja mendatanginya lewat mimpi, tetapi dia masih belum mengerti mengapa ada Kanaya juga hadir dalam mimpinya.

"Ya, aku ketiduran. Kau duluan saja ke meja makan, nanti aku menyusul," ucap Salman.

"Oke," jawab Kanaya singkat.

Salman terus memandangi punggung Kanaya saat wanita itu melangkah keluar ruangan, ia menghela nafas dan beristigfar berkali-kali. Setelah merasa lebih tenang barul
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status