Share

bab 3

Author: Author Rina
last update Last Updated: 2025-01-07 17:30:12

Herman membulatkan matanya, tak percaya dengan apa yang dia lihat. Bagaimana bisa ada di situ?

"Mas!" Melly berteriak," cepat kamu buang ulat itu!"

Herman hanya menoleh istri mudanya sebentar, dia sendiri ngeri melihat binatang kecil yang banyak bulunya itu sehingga dia memutuskan untuk memanggil salah satu dari pembantunya untuk membuangnya.

"Pantas kita gatal-gatal," geram Melly. Kondisi mereka mengenaskan. Wajahnya pucat, lemas dan juga badannya bentol-bentol. Mereka tidak berhenti menggaruk.

"Aku juga bingung, bagaimana bisa ulat bulu masuk ke kamar ini. Padahal kamar ini kan selalu dibersihkan," ucap Herman.

Tiba-tiba Melly teringat sesuatu," Ini pasti ulah istri kamu Mas, kurang ajar!"

"Jangan nuduh sembarangan tanpa bukti, nanti kamu bisa dituntut pencemaran nama baik," jawab Herman.

"Halah," bantah Melly yang kemudian berjalan menuju ke arah pintu.

________

"Hai nenek lampir!" teriak Melly yang membuat Mona yang saat itu sedang memasak nasi goreng seketika menoleh. Ikutkan hati dia ingin menampar wanita itu. ataupun menjambak rambutnya supaya dia kapok. Tapi sebisa mungkin Mona menahan diri. Baginya main cantik itu lebih bagus daripada harus menuruti emosi yang hanya merugikan diri sendiri.

"Kamu biasa hidup di hutan ya, sampai sopan santun saja gak tahu," jawab Mona pelan.

"Enak aja hidup di hutan, memangnya kamu pikir aku orang hutan!" sinis Melly. Namun, tak dihiraukan oleh Mona.

"Aku ke sini mau nanya, bagaimana ceritanya ada ulat bulu di kasur kami. Kami sampai gatal-gatal nggak bisa tidur semalaman gara-gara ulat bulu itu. Itu pasti ulah kamu kan!" Sengit Melly, dia yakin ini semua pasti ulah Mona.

"Ulat bulu?" Mona menatap madunya.

"Iya, ulat yang banyak bulunya itu."

"Ouh, ya wajarlah dia di sana orang ada saudaranya."

Mata Melly membulat mendengar jawaban dari Mona, dia cukup pintar jadi dia mengerti arah pembicaraan Mona.

"Maksud kamu apa? Kamu menyamakan aku sama ulat bulu?" Melly kesal, telapak tangan wanita itu mengepal. Mona ternyata sungguh jauh berbeda dari apa yang diceritakan oleh Herman. Jika menurut cerita Herman, Mona adalah wanita yang lemah dan penurut. Tetapi, kenyataannya Mona adalah wanita yang menyebalkan.

"Terus apa sebutannya untuk wanita yang gatal pada suami orang. Ulat bulu kan?"

Melly semakin kesal, dia menghembuskan napas kasar dan menatap kesal ke arah Mona.

"Halah, gak usah banyak alasan! Aku yakin ini semua ulah kamu, kamu juga kan yang membuat kami sakit perut semalaman?" Melly semakin emosi.

Mona tersenyum sinis," nanggung amat, hanya membuat sakit perut. Kalau aku yang bertindak bukan hanya sakit perut kalian tapi sakit jantung," jawabnya datar membuat Melly kian emosi.

"Ihh," Melly geram," dasar nenek lampir, tua. Kamu pasti cemburu kan karena tadi malam Mas Herman lebih milih tidur sama aku. Padahal beberapa hari nggak tidur sama kamu, makanya punya badan itu dijaga biar suami betah di rumah dan nggak tergoda sama perempuan lain," ucap Melly emosi.

"Jadi pelakor kok bangga," komen Mona.

"Ya bangga lah, kalau aku bisa memenangkan hati Mas Herman itu artinya aku lebih baik dari kamu. Aku lebih cantik, lebih muda dan selalu bisa menyenangkan hatinya. Beda sama kamu yang membosankan!" sengit Melly.

"Kamu tahu bedanya permen yang berkelas sama enggak?" Mona menatap Melly.

"Ngapain bahas permen, sudah merasa kalah?" Melly tersenyum sini lalu melipat tangan di dada.

"Ngapain juga aku harus merasa kalah dengan pelakor, aku istri sah posisi aku lebih bagus dari kamu. Kalau aku mau aku bisa mengusir kamu karena secara hukum aku ini lebih kuat dibandingkan kamu. Dan inilah bedanya permen murahan sama permen berkelas. Permen biarpun sama-sama manis tapi kalau bungkusnya bagus maka akan dianggap berkelas walaupun jarang ada semut yang mendekat karena mereka semua merasa sungkan dan hormat. Tapi permen yang gak dibungkus dan dibiarkan begitu saja ya memang banyak semut yang mendekat. Tapi mereka cuma mau menghisap sarinya habis itu pergi," jawab Mona datar.

"Halah, Bilang saja kamu kalah. Kalau sudah kalah itu akui saja enggak usah banyak bicara. Kamu bilang kamu lebih hebat karena kamu istri sah. Ok, kita buktikan saja. Aku ingin lihat apa yang akan kamu lakukan jika semua fasilitas kamu dicabut oleh suami kamu. Apa kau masih bisa menyombongkan diri seperti ini!" Sinis Melly, dia yakin Mona pasti akan bersujud dan memohon kepada Herman.

"Diam, kamu pasti takut kan? Sebentar lagi kamu akan jadi gembel karena sebentar lagi kamu nggak akan berguna lagi di rumah ini. Kamu lihatlah aku ya kan. Jadi ratu di sini!"

"Ya semoga saja impian kamu tercapai. Karena aku takut nanti kamu akan stress jika impian kamu itu nggak tercapai. Sayang kan, sudah bertahun-tahun berkhayal dan memancing supaya dapat ikan kakap tapi belum bisa menikmatinya sudah stress duluan."

Melly semakin kesal ingin rasanya dia main tangan pada Mona.

"Apa, kamu nggak terima? Kamu mau main tangan sama aku, silakan! Setelah itu bersiap saja kau masuk penjara lalu tidur bersama dengan tikus nanti. Karena, rumah ini ada cctv-nya Jadi begitu kamu berbuat macam-macam sama aku. Akan ada jejak digitalnya. Ya kalau kamu mau ditangkap polisi ya monggo."

Melly makin kesal Wanita itu pergi sambil menghentakkan kakinya di lantai. Sementara Melly hanya menatapnya dari kejauhan.

"Dasar pelakor, ingin membuat aku jadi gembel? Lihat, kamu dan suami kamu nanti yang akan aku buat jadi pengemis," gumam Mona.

Wanita itu melengkungkan senyuman, di dalam benaknya kini telah tersusun berbagai macam rencana yang akan dia gunakan untuk menghancurkan suami penghianat dan salingkuhannya.

"Tunggu saja tanggal mainnya!"

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Setelah Aku Mendua   bab 115

    Bab 115Rendra merasa lega setelah klarifikasi, dia yakin setelah itu Maria pasti tidak akan berani bicara apa-apa lagi. Wanita itu pasti nantinya akan malu sendiri. "Pak, sepertinya klarifikasi bapak itu tidak ada artinya lagi buat perempuan itu. Dia malah mengunggah hasil USG Pak.""Hah?" Rendra kaget. "Bahkan banyak sekali beredar foto-foto bapak yang berbuat mesum dengan perempuan itu di hotel. Ada juga beberapa adegan-adegan di mana Bapak sedang bermesraan dengan dia."Rendra semakin bingung. Dia segera meraih HP milik anak buahnya itu lalu kemudian melihat foto-foto tersebut. "Sial! Ini pasti rekayasa, ini pasti editan Ai.. mana mungkin aku ketemu dia di hotel lalu di tempat-tempat lain sementara aku tidak pernah melakukan hubungan sama dia sama sekali. Bahkan, semenjak putus kami juga jarang ketemu. Aku lebih fokus ke Mona," ucap Rendra kesal."Kalau begitu kita hanya punya satu jalan Pak. Tarik semua foto-foto yang beredar itu lalu kita undang ahli. Nanti biar dia bisa kl

  • Setelah Aku Mendua   bab 114

    Bab 114Mona hanya diam, seharian ini dia bahkan tak bisa bekerja sama sekali. Dia bingung kan pemberitaan online yang semakin kencang. "Menurut saya sebaiknya Ibu bicara dengan pak Rendra. Bu, di zaman sekarang ini Ibu jangan terlalu percaya dengan bukti-bukti yang beredar di media sosial apalagi hanya foto," ujar Mita."Aku juga awalnya berpikiran seperti kamu tidak ingin percaya tapi foto-foto itu kan sudah menjadi bukti yang jelas di mana mereka itu pernah melakukan hubungan seksual. Namanya laki-laki itu semua sama Mita, di depan kita Dia terlihat baik dan romantis tetapi di belakang kita kita juga tidak tahu apa yang dia lakukan. Lelaki itu ibarat kucing jika dikasih ikan dia pasti akan menyantapnya tidak peduli walau bagaimanapun rasa ikan itu," jawab Mona.Hatinya campur aduk ini antar rasa marah, dan juga bingung. Pernikahan mereka sudah di depan mata bahkan hanya tinggal menghitung hari etapi justru isu miring menerpa Rendra.Sebenarnya bisa saja Mona mengabaikan hal itu te

  • Setelah Aku Mendua   bab 113

    Bab 113"Rendra, apa kamu sudah melihat berita hari ini," ujar Doni rekan Rendra. Tepatnya dia adalah wakil Rendra ketika ada di perusahaan. "Belum, memangnya ada apa?"tanya Rendra. Beberapa hari terakhir ini dia sibuk dengan Mona untuk mempersiapkan pernikahannya. Persoalan kantor semua diserahkan kepada Doni dan juga beberapa Manager yang dia percaya. "Saham kita menurun tajam.""Hah?" Rendra kaget. Dia heran bagaimana bisa sahamnya turun pada selama ini saham selalu stabil.Pria itu langsung meraih laptop yang diberikan oleh Doni. "Ini kenapa tiba-tiba saham turun drastis. Beberapa tahun terakhir ini baru kali ini kita mengalami penurunan saham yang begini tajam?"tanya Rendra bingung.Baru kali ini dalam beberapa tahun terakhir sahamnya turun karena biasanya saham selalu stabil. "Aku tidak tahu apakah itu isu atau memang ada pemberitaan yang beredar di media. Pemberitaan yang tidak mengenakkan mengenai kamu."Rendra kaget," aku?" Pria itu menunjuk dirinya sendiri. "Sebentar a

  • Setelah Aku Mendua   bab 112

    Bab 112 "Apa yang ingin kamu bicarakan. Aku gak ada waktu," ucap Maria sengit."Heh, kamu jangan begitu. Jangan sok gak butuh aku. Aku tahu bagaimana cara menghancurkan mereka karena aku mantan suami Mona!"Maria yang hendak melangkah pergi menoleh ke arah Herman. Sementara Herman tersenyum."Bagaimana, mau menolak diskusi dengan aku?"Akhirnya Maria mau bicara dengan Herman."Ok, jadi kita to the point saja. Apa yang ingin kamu bicarakan dan apa usulan kamu?"tanya Maria."Bagaimana kalau kita minum dulu. Aku rasa satu atau dua gelas alkohol, bisa membuat pikiran kita menjadi lebih Fress," ucap Herman."Hmm, aku sudah minum dan tidak ingin minum," tolak Maria."C'mon girl. Kita bisa menyelesaikan masalah dengan segelas minuman." Herman menatap Maria. Dia tahu siapa Maria, dia adalah gadis yang biasa pergi dugem dan juga terbiasa dengan sex bebas. "Oke only one glass. Tidak boleh lebih!" Maria memperingatkan Herman."Its ok, no problem satu gelas juga sudah cukup."Mereka akhirnya p

  • Setelah Aku Mendua   bab 111

    Bab 111"Aku punya solusinya kalau kamu ingin membatalkan pernikahan cowok kamu."Beberapa saat sebelumnya "Bos saya sudah temukan perempuan pacar dari laki-laki yang ingin merebut mantan istri bos," ujar salah satu dari anak buah Herman. Herman memerintahkan anak buahnya untuk mencari tahu siapa pacar Rendra. Sebelumnya laki-laki itu sudah mendapatkan informasi kalau Rendra memiliki mantan kekasih. Mereka pernah bertunangan tetapi putus dan sampai saat ini infonya mantan kekasih Rendra itu masih mengejar-ngejar Rendra."Oya? Aku tidak mau kalau kamu membuat aku kecewa lagi. Kamu tahu kak balasannya kalau kamu membuat aku kecewa lagi," geram Herman. Anak buahnya yang tidak pernah bisa diandalkan apa yang dikasih tugas selalu saja gagal dan itu membuat Herman merasa kesal. "Tenang Bos. Kali ini infoku akurat Bos. Jadi mantannya Rendra itu bernama Maria, iya ini mantan seorang model dan juga dia pernah juga jadi artis film dewasa."Herman yang awal tidak begitu percaya kini menatap

  • Setelah Aku Mendua   bab 110

    Maria merasa puas, Johan memang selalu membuat dia puas. Permainannya selalu dirindukan oleh Maria."Hebat Lo, masih aja bikin gue puas," ucap Maria. Wanita yang selalu haus itu merasa keinginannya sudah terlampiaskan."Mau lagi?" Lelaki kurus hitam manis itu tersenyum menggoda."Anj*r Lo. Gak ada puas-puasnya. Pantes cewek Lo ajak cek in dua kali doang sudah hamidun," jawab Maria.Johan berdecak."Anj*r. Sekarang lu bantu gue dong gimana cara gue bisa ngatasi hal ini. Kok nggak mungkin ngebiarin tuh cewek terus-menerus pergi dari broadcast satu ke broadcast lainnya untuk menjatuhkan gue. Gue harus membersihkan nama gue kalau nggak mau kerjaan gue semua hilang," ucap JohanPria itu memang berprofesi sebagai seorang DJ. Dan semenjak ada masalah itu pekerjaannya banyak yang di cancel. Event-event besar yang telah menantinya sudah banyak dibatalkan oleh pihak penyelenggara karena tidak mau nanti nama mereka akan tercemar. "Ya satu-satunya jalan lu harus klarifikasi. Mendingan gini aja

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status