Share

Bab 10

Belum sempat kulangkahkan kaki, tangan ibu telah mencekal lenganku.

"Yudha."

Aku menoleh, menemukan wajah ibu yang memandang tajam ke dalam mataku.

"Iya, Bu, gimana?"

"Perempuan itu milik suami dan keluarganya kalau sudah menjadi istri, apa kamu lupa? Kenapa kamu biarkan dia di sana, sedangkan kamu di sini. Rumah tangga macam apa yang kamu jalani, Nak?"

Aku terkesiap mendengar penuturan ibu. Tak mengerti, kenapa selalu mempersalahkan rumah tanggaku.

"Maksud Ibu apa?"

Ganti aku yang menatapnya penuh tanya. Tatapan ibu tak setajam tadi.

"Asal ibu tau, ya. Semua ini gara-gara ibu! Aku hanya mau anak dan istriku di sini. Tapi ibu telah membuat ia pergi dan tak mau kembali!"

Aku bersuara dengan keras, meluapkan isi hati. Tak bisa kukendalikan lidah ini.

Tak teringat lagi pinta Karin untuk bersuara pelan di depan wanita ini, wanita yang telah melahirkanku. Ibu tentu saja terperanjat dengan sambutanku.

Kondisi fisikku memang sedang lelah,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
yesi harmiat
Mantu diajak satu rumah sama mertua pepatah e wong jowo Sewu siji Sik iso
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status