Share

Bab 24

Tak sabar rasanya ingin segera menempati rumah ini. Tak masalah bagiku meski harus bersih-bersih dulu.

Tenagaku banyak, badanku juga sehat. Tak peduli habis melakukan perjalanan jauh dan baru sampai di kota ini tadi malam.

Bagiku, selama bisa dikerjakan sekarang, kenapa harus ditunda-tunda? Lebih cepat lebih baik, kan gitu konsepnya.

Hanya saja, sekarang ini ada Mas Yudha, suami sekaligus pemimpin dalam rumah tanggaku. Tak mungkin aku membuat keputusan sendiri. Lain halnya jika aku masih belum bersuami, semua bebas kuputuskan sendiri.

"Istriku sayang, kamu sudah nggak sabar, ya?" tanyanya dengan menyusupkan jari jemarinya di antara jemariku. Rasa nyaman perlahan menyusup ke dalam hatiku. Untuk beberapa saat kami saling menggenggam dan bertukar pandang.

"Iya, Mas. Kita bersihkan saja sendiri, lalu kita pindah ke sini. Nggak perlu repotin yang punya rumah," bujukku, berharap Mas Yudha setuju.

Dinar yang sejak tadi anteng, kini mul
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status