Share

11. Tak Beradab

"Angkat saja, Bi. Letakkan di pinggir jalan. Palingan ini cuma penipuan," ucapku lantang. Sengaja supaya Dita segera bangkit jika memang sedang bermaksud membuat drama.

"Diletakkan di pinggir jalan, Bu? Tapi sepertinya wanita ini tidak berbohong. Dia benaran pingsan, Bu."

Mendengar ucapan Bu Surti membuat diri ini pada akhirnya memilih berjongkok dan mengecek napas serta keadaan mata. Kuangkat tangannya lalu kulepas, jatuh seketika.

Sepertinya Dita memang tidak sedang berbohong, dia benar-benar pingsan. Apa maunya sih perempuan ini? Kenapa dia kemari dan malah pingsan begini?

Aku melirik jam di tangan, sebelum Mas Wisnu pulang, aku harus segera membawanya ke tempat lain.

Segera aku menelpon grab dan meminta dijemput. Hanya berselang lima menit, kendaraan itu sampai di depan rumah.

"Tolong bantu saya Bi, angkat perempuan ini ke mobil."

"Oh baik, Bu."

"Mama mau kemana?"

"Mama pergi ke rumah sakit sebentar ya Nak, nganterin Bunda ini."

"Emang dia siapa sih, Ma?"

"Mama juga nggak kenal. T
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (4)
goodnovel comment avatar
Siti Raehan
dasar plakor tak punya malu
goodnovel comment avatar
Hersa Hersa
pelakor luknutt gituu, ingin menguasai baru dia puasss !!!!!!
goodnovel comment avatar
Wahyu Rochmulyati
wah + seru
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status