Share

18. Tempat Terbaik

Di sinilah aku saat ini, di sebuah rumah yang ada di pondok pesantren bersama Sintia dan keluarga besarnya.

"Gimana istirahat kamu semalam, Nisa?" tanya Sintia, sahabat yang sudah kuanggap seperti saudara. Lima tahun di kos yang sama dan satu fakultas pula. Kami sudah seperti saudara kembar. Tapi semenjak menikah, hubungan kami menjadi renggang. Mungkin karena masing-masing sudah punya kesibukan pribadi.

Namun, aku sangat bersyukur karena Allah mempertemukan kami kembali disaat hati memang sedang sangat butuh untuk dihibur.

"Alhamdulillah, sangat nyenyak, Sin."

Tiga minggu semenjak aku memutuskan pergi dari Bandung, tak satu malampun diri bisa tidur dengan nyenyak. Padahal sudah sekuat tenaga mencoba ikhlas, tapi rasa kecewa itu terus membayangi.

Bersyukur setelah bertemu kembali dengan Sintia, dia mengajakku kemari. Ke tempat yang mampu membuat hati merasa nyaman.

"Syukurlah kalau begitu, pagi ini jam sembilan ada kajian. Jika kamu sudah enakan, yuk kita ikut kajian bareng."

Kuangguk
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (9)
goodnovel comment avatar
Harma Putri
saya tdk suka dgn poligami,apapun alasanya...
goodnovel comment avatar
Ketut Mardiyani
ternyata author penganut paham piligami
goodnovel comment avatar
Dyah Wiryastini
Kok belum up kak ?
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status