Share

Part 36

Setelah Lima Tahun

Part 22 Usai Badai Mereda

Hari ini terasa begitu lambat, jarum jam seolah bergerak di tempat. Begini rasanya menunggu, penuh debar tak menentu.

Aku ingin tahu keputusan apa yang akan diambil Mas Ilham sore ini. Pulang ke rumah untukku atau pergi menemui perempuan itu.

Jarum jam menunjukkan pukul dua siang, aku makin gelisah. Mas Ilham belum juga memberi kabar. Sepiring nasi berlaukkan ayam masak kecap hanya ku obrak-abrik di piring, sebagai pelampiasan rasa gelisah.

Aku berjingkat cepat menggapai ponsel yang berdering di meja ruang keluarga. Nada deringnya berbeda dari panggilan masuk lainnya.

"Halo, Assalamu'alaikum, Mas."

"Wa'alaikumsalam. Sudah makan siang apa belum?"

"Iya, baru saja. Mas, sudah makan?"

"Ini baru sempat keluar makan. Oh ya, nanti Mas pulang agak telat, ya. Masih ada urusan

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (6)
goodnovel comment avatar
Tri Wahyuni
mangka nya Vi kmu kasi ILham kesempatan dn kmu hrs mempertahankan klga mu dn juga kmu hrs melayani dn perhatiin ILham dgn baik jangam sampe berpaling lagi ..juga kmu hrs ati2 dgn Alex ..
goodnovel comment avatar
Delisha Nahla
kenapa buka koinnya kebanyakan ya.. huhuhu
goodnovel comment avatar
Nila Wati
ah lega rsax trnyata BuKaN byi Ilham
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status