Share

Part 69

Kami saling pandang. Kecupannya di bibir membawa desiran hangat yang menyebar di seluruh syaraf tubuh. Menimbulkan riak-riak dahsyat yang menggila dalam jiwa dan kian menuntut.

"Mas, sudah baca doa?" tanyaku mengingatkan. Sebab aku belum melihat bibirnya bergerak membaca doa seperti biasanya.

Dia tersenyum, mengingat kealpaannya. Kemudian dia diam sejenak. Merapal doa seperti biasanya.

Ucapan cinta kudengar disetiap helaan napasnya yang tidak lagi teratur. Dua bulan berpisah, telah membuatnya benar-benar tidak bisa menahan diri. Untungnya aku sudah menemui dan konsultasi dengan Dokter Endah seminggu sebelum aku berangkat ke sini. Mengingat dalam kondisi memakai kontrasepsi pun aku bisa hamil.

Aku ingin mengikuti program pemerintah, dua anak cukup. Mudah-mudahan Mas Ilham juga begitu. Sebab kami belum pernah membicarakan hal ini.

Sesekali aku melirik Abian yang tidur

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Dewi Astati
ceritanya sangat menarik sekali...
goodnovel comment avatar
Neza Vawenza
gimana cara buka kunci ya............
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status