Beranda / Romansa / Jerat Ambisi Penguasa Kejam / Menghadapi Masalah Dengan Masalah

Share

Menghadapi Masalah Dengan Masalah

Penulis: Si Nicegirl
last update Terakhir Diperbarui: 2025-04-18 08:20:19

"Percaya terlebih dahulu dengan pasanganmu, bukti menyusul!" seru Anne sambil berdiri dan melangkah menjauhi Edzhar.

"Mau ke mana?"

"Ke rumahmu, Anne mau istirahat!"

"Please ... Temani aku sebentar Anne," pinta Edzhar dengan wajah memelas.

Sebesar apapun rasa kesal Anne Neya pada putranya itu, hatinya tetap saja terenyuh saat melihat putranya memelas seperti itu. Tidak terlihat lagi Edzhar yang selalu tampil dengan penuh percaya diri, yang selalu terlihat cool dan berwibawa dimanapun ia berada.

Setelah menghela napas panjang. Anne Neya kembali duduk di samping Edzhar.

"Aku bingung dengan diriku sendiri, Anne. Tidak pernah sebelumnya aku merasakan berbagai macam perasaan yang membaur menjadi satu terhadap seseorang, dalam hal ini Halwa. Aku tidak pernah merasakan p;erasaan sekuat ini," desahnya lirih.

Edzhar menunduk, menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya, helaan nafasny
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (1)
goodnovel comment avatar
madul
jgn* venaessa anaknya halwa yg di tukar sm anak tita
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Jerat Ambisi Penguasa Kejam   Kolik

    "Edson kenapa, Wa? Dari tadi Mama dengar tidak berhenti nangis," tanya Mama sambil melangkah masuk ke dalam kamar Halwa. "Tidak tahu, Ma. Edson tidak mau nyusu juga, aku jadi bingung," jawab Halwa. Wajahnya yang memucat tidak mampu menutupi raut kekhawatirannya. Ia terus menimang-nimang Edson, berusaha menenangkan putranya itu. Tapi Edson tetap tidak mau berhenti nangis, mau bagaimanapun posisi Halwa. "Coba sini Mama gendong." Halwa segera memindahkan Edson ke lengan mamanya, yang ikut mencoba menenangkan cucunya itu sambil menyenandungkan bermacam-macam lagu, dan tetap saja Edson tidak mau berhenti menangis. "Apa kita bawa ke dokter saja ya Ma?" tanya Halwa dengan suara bergetar. "Tidak perlu, Wa. Paling karena kolik," jawab mamanya. Ah ya kolik! Kenapa Halwa tidak kepikiran ke arah sana. Padahal ciri-cirinya sudah mengarah ke sana, Edson menangis dengan kedua tangannya yang men

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-18
  • Jerat Ambisi Penguasa Kejam   Playa De La Fontainilla

    Keesokan harinya ..."Kenapa kamu tidak memakai baby sitter untuk membantumu mengurus Edson?" tanya Azalea.Ia dan Halwa tengah menyusuri Playa De La Fontainilla, pantai utama yang paling populer di Marbella, karena membentang di sepanjang sisi selatan kota. Tempat wisata favorit turis mancanegara dengan berbagai macam kegiatan yang patut dicoba, seperti berjemur baik di sun lounger maupun di atas pasir langsung dengan alas seadanya, menyewa shower, beragam olahraga air dan kegiatan lainnya. Di sekitar pantai terdapat bar, kafe, restoran yang menarik dan menyuguhkan berbagai makanan lezat, bahkan terdapat hidangan makanan India. Tapi seafood adalah makanan terlezat di sana, yang menjadi kuliner favorit para pelancong.Azalea dan Halwa menyusuri tepian pantai itu dengan kaki kaki tel4njang mereka, membiarkan ombak yang mencapai bibir pantai membasahi kaki mereka. Sengaja Halwa memilih pantai ini karena tidak terlalu jauh dari Villa Victor.

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-18
  • Jerat Ambisi Penguasa Kejam   I"m Still Loving You

    "Bisa kita bicara sebentar, Vic?" tanya Halwa selesainya mereka makan malam bersama, ia harus membicarakan masalah ini sebelum Victor kembali ke Jakarta besok.Hanya tinggal mereka berdua saja di meja makan itu, Halwa sengaja berlama-lama menunggu yang lainnya masuk ke kamar mereka masing-masing, sementara Victor memang memiliki kebiasaan berlama-lama menikmati kopinya setelah makan malam."Mau bicara di sini atau di ruang kerjaku?" tanya Victor, pria itu tersenyum lembut padanya."Umm, bagaimana kalau di luar saja?""Rooftop kalau begitu!" seru Victor sambil mengulurkan lengannya untuk Halwa rangkul."Besok kamu jadi pulang ke Jakarta, Vic?" tanya Halwa sesampainya mereka di rooftop.Matanya dimanjakan dengan aneka lampu yang menerangi kota itu, juga lampu dari kapal pesiar yang mengapung di tengah lautan. Malam itu terlihat sempurna dengan taburan bintang-bintang yang menghiasi langit malam, ditambah bulan sabit yang bersinar terang seolah tengah mengawasi mereka berdua."Iya, kamu

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-19
  • Jerat Ambisi Penguasa Kejam   a Clue

    Hari sudah menjelang malam saat Edzhar masih tetap duduk di samping box bayi Vanessa. Setelah satu minggu lebih di rawat di ruang NICU, putrinya itu sudah berhasil melewati masa kritisnya, dan kini sudah pindah ke ruang rawat inap VVIP.Ia masih enggan pulang, selama hampir dua minggu ini ia selalu bermalam di rumah sakit, tidak mau ketinggalan perkembangan putrinya itu sedikitpun. Edzhar mulai bisa bernapas lega saat Vanessa sudah bisa bernapas sendiri tanpa bantuan ventilator lagi, dan Vanessa sudah boleh menyusu lewat botol susunya lagi, yang kini sedang Edzhar pegangi saat putrinya itu menyedotnya dengan penuh semangat setelah satu minggu puasa."Minumlah, My Princess. Supaya kamu lekas pulih," gumamnya sambil tersenyum lembut.Setelah susu itu habis, dengan pelan ia mengangkat putrinya dan meletakkannya di bahunya sambil menepuk-nepuk punggungnya untuk membuatnya sendawa."Biar saya saja, Tuan!" seru suster Mia, tapi Edzhar menolaknya. Ia belum mau menyerahkan putrinya itu pada

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-19
  • Jerat Ambisi Penguasa Kejam   A Year Later

    Satu tahun kemudian ...Pada akhirnya, Halwa tidak jadi ikut Azalea ke Paris. Ia lebih memilih tinggal di Spanyol, tepatnya di Barcelona, di salah satu apartment yang terletak tidak jauh dari kampusnya. Banyak mahasiswa asal Indonesia yang menempati unit apartment itu, yang sering terlihat membaca buku atau sedang fokus pada layar laptopnya di taman apartment, yang menjadi satu dengan taman bermain anak, membuat Halwa seolah tengah berada di negaranya sendiri.Dan pagi itu Halwa tengah mengajak jalan Edson yang baru mulai belajar melangkah, saat Dian, seorang mahasiswi yang akan berangkat ke kampus menegurnya,"Kak Aira tidak ke kampus hari ini?" tanyanya lalu jongkok untuk mencubit gemas pipi Edson."Nanti siangan, Dian. Tumben kamu ke kampus sendiri, di mana Susan?""Tidak ada kelas dia, jadi masih tidur. Aku berangkat dulu ya!" Dian mendaratkan kecupan ringannya di pipi Edson sebelum kembali melanjutkan langkahnya.

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-20
  • Jerat Ambisi Penguasa Kejam   Saat Aku Melihatmu

    "Tidak, sudah tidak lagi. Sejak melihatmu dan Edson tadi pusingku langsung menguap pergi.""Aku serius, Vic.""Aku juga serius, Ay. Kalian berdua yang menjadi obat untukku.""Apa yang ingin kamu bicarakan padaku, Vic?" tanya Halwa mengalihkan pembicaraan.Victor meraih sesuatu dikursi belakangnya, lalu menyerahkannya ke Halwa,"Apa ini?" tanya Halwa."Bukalah." perintahnya dan Halwa langsung membukanya, ia memeiki pelan saat melihat isi dari berkas itu,"Kami sudah resmi bercerai, Vic?" tanya Halwa dengan nada tidak percaya.Victor tersenyum lebar sebelum menjawab, "Iya ... "Tidak dapat menahan kegembiraannya, Halwa langsung memeluk Victor,"Terima kasih, Vic! Terima kasih," ucapnya penuh haru."Maaf butuh waktu lama untuk melegalkannya, dan aku langsung menuju ke sini setelah mendapat akta itu."Halwa melepas pelukannya, ia menghapus air mata tawa di sudut matanya. Setidakn

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-20
  • Jerat Ambisi Penguasa Kejam   Bodohnya Aku!

    Apa kau sudah meminta anak buah kita untuk selalu mengikuti Victor?!" tanya Edzhar geram sambil menyimpulkan dasinya. Ia masih merasa kesal karena surat putusan cerai yang tiba-tiba ia terima itu, dan sengaja menandatanganinya hanya untuk bisa mengikuti Victor secara diam-diam. Saat ini Halwa pasti sedang bersama pria itu. "Sudah, Tuan. Saat ini Tuan Victor masih berada di Jakarta. Dia tidak pernah meninggalkan kota itu," jawab Yas. "Kalau begitu, besar kemungkinan Halwa juga berada di kota itu! Minta seseorang untuk periksa seluruh CCTV di sana!" perintahnya. "Sudah, Tuan. Tapi sejauh ini kami belum menemukan Nyonya Halwa. Tapi saya punya berita yang tidak kalah pentingnya, Tuan." "Berita apa? Cepat katakan saja!" seru Edzhar tidak sabar. "Anda meminta saya untuk mencari tahu apa penyebab tuntutan cerai itu dikabulkan pengadilan, dan saya sudah mendapatkannya. Semua karena anda telah menikahi

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-20
  • Jerat Ambisi Penguasa Kejam   Cruel In-Laws

    "Katanya kamu lebih pintar masak dari Halwa, kenapa memisahkan tomat yang bagus-bagus saja kamu lambat sekali!!" geram Anne Neya sambil menatap galak Tita.Mereka sedang membuat Salça, bumbu sejuta umatnya Turki. Anne Neya selalu tinggal di rumah putranya itu, sekaligus membantu merawat Vanessa yang terlihat lebih ringkih dibanding anak-anak lainnya.Dan selama itu pula ia selalu memberikan perintah pada Tita untuk mengerjakan apapun yang ia perintahkan. Tujuannya hanya satu, ia akan membuat wanita tidak tahu diri itu tidak betah dan pada akhirnya meninggalkan putranya.Sudah jelas Edzhar tidak mau lagi dengannya, tapi wanita itu dengan muka temboknya selalu saja berusaha membujuk Edzhar, dan merongrong putranya itu untuk segera menikahinya.Yang tentu saja Anne Neya juga akan berusaha keras untuk mencegah pernikahan itu terjadi, kalau-kalau pada akhirnya Edzhar menyerah juga. Karena bagi Anne Neya hanya Halwa sajalah menantu di rumah ini.

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-21

Bab terbaru

  • Jerat Ambisi Penguasa Kejam   Setelah Kamu Pergi

    "Kamu bicarakan dulu berdua sama Edzhar, yaa ... " bujuk Victor setelah menceritakan niat Edzhar tadi."Tapi, Vic ... ""Ay ... Bagaimanapun juga kalian harus tetap membahas masalah pengasuhan Edson dan Vanessa. Daripada terus menundanya lebih baik kalian selesaikan sekarang, biar kalian sama-sama enak."Halwa mendesah pelan, ia melirik Edzhar yang tengah berbincang serius dengan anne Neya, sementara Vanessa sedang disuapi suster Mia."Aku takut Edzhar akan membujukku lagi seperti semalam, Vic.""Ya, Edzhar sudah mengatakannya padaku. Dan kamu tenang saja, niatnya sudah bulat untuk tidak mengusik hubungan kita, dan bersedia menyerahkan hak asuh penuh anak-anak padamu.""Benarkah?" tanya Halwa, dan Victor menganggukkan kepalanya tanpa keraguan sedikitpun."Baiklah aku percaya padamu.," ujarnya.Setelah matanya bertemu mata dengan Edzhar, lewat isyarat matanya, Halwa meminta pria itu untuk ikut ke balkon bersamany

  • Jerat Ambisi Penguasa Kejam   Dua Wanita Kesayangan

    "Apa yang ingin kau bicarakan, Ed?" tanya Victor sesampainya mereka di Balkon.Sahabatnya itu terlihat sangat kacau, tidak Edzhar yang selama ini ia kenal, yang selalu terlihat rapi dan penuh percaya diri. Malam ini, pria itu jauh lebih kacau dari saat di Villa tadi.Kedua tangan Edzhar berpegangan pada pagar balkon, sementara matanya menatap nanar ke arah Menara Eiffel, yang menampakkan cahaya warna-warni. Efek jingga keemasan yang sangat indah terlihat dari tigaratus tigapuluh enam lampu sorot natrium yang dipasang di struktur menara itu.Ya, itulah Paris ... Terlihat jauh lebih indah dan romantis saat malam hari. Romantis bagi mereka yang sedang dimabuk cinta, tapi terasa hampa bagi Edzhar, pria yang akan menyerahkan dua orang wanita yang paling ia cintai itu pada sahabatnya, Victor."Ed ... " panggil Victor lagi.Dengan enggan Edzhar mengalihkan perhatiannya dari icon Paris itu ke sahabatnya, ia menguatkan dirinya saat mengatakan deng

  • Jerat Ambisi Penguasa Kejam   Dilema

    "Bisa kita bicara di kamarmu, Neya?" tanya mommy Rycca.Anne Neya melirik sekilas Edzhar yang masih termenung di balkon sambil melihat icon Paris itu, sebelum akhirnya mengangguk."Apa yang ingin kamu bicarakan?" tanyanya setelah menutup pintu kamarnya."Aku yang telah membocorkan pertunangan Halwa denganputraku pada Edzhar," aku mommy Rycca sambil duduk salah satu sofa santai yang berada di dalam kamar itu.Sambil mengerutkan keningnya, anne Neya bergegas menghampiri dan duduk di sofa sebelahnya,"Jadi kamu yang mengirim pesan itu? Kenapa?" tanyanya lagi.Mommy Rycca mengurut keningnya sambil menyandarkan punggungnya di sofa, ia pun masih tidak habis pikir dengan tindakan impulsifnya itu,"Entahlah ... " hanya itu jawaban yang keluar dari mulutnya."Jangan bilang kamu sebenarnya tidak merestui hubungan putramu dengan Halwa?" tebak anne Neya sambil menyipitkan kedua matanya.Melihat sahabatnya yang tida

  • Jerat Ambisi Penguasa Kejam   Apa Aku Egois?

    Kontak skin to skin, dan dekapan lembut Halwa itu memiliki efek psikologis menenangkan, dan memberikan rasa nyaman pada Vanessa, hingga putrinya itu pun tidur dengan sangat nyenyaknya.Ibu dan anak itu sama-sama tertidur lelap hingga Halwa terbangun karena sentuhan tangan lembut seseorang di pipinya,"Anne ... " sapa Vanessa saat Halwa membuka kedua matanya.Selama ini Vanessa hanya bisa melihat foto-foto Halwa yang terpajang di rumahnya saja. Dan saat bisa melihat Annenya itu secara langsung, membuat anak itu terlihat ragu-ragu, antara Halwa nyata ada atau hanya ia bermimpi seperti biasanya saja.Kedua bola matanya seketika berkaca-kaca saat melihat senyum hangat Halwa,"Hai, cantik ... " sapa Halwa dengan suara parau, dan seketika itu juga tangis Vanessa pecah,"Anne ... Anne ... " isaknya sambil memeluk erat Halwa, seolah-olah takut kalau ia melepasnya Halwa akan kembali menghilang."Iya, Sayang. Ini Anne ... " ujar

  • Jerat Ambisi Penguasa Kejam   Tolong Beri Satu Kesempatan Lagi

    Edzhar menahan pintu kamar tempat Vanessa tertidur, dengan plester kompres demam yang menempel pada keningnya. Dengan langkah pelan dan kedua mata yang sudah dibanjiri air matanya itu, Halwa mendekati putrinya yang entah kenapa terlihat rapuh itu,"Vanessa ... " gumamnya lirih.Halwa nangis sesengukan sambil berlutut di samping tempat tidur Vanessa, tangannya yang gemetar meraih tangan mungil putrinya itu, yang terlihat jauh lebih kecil dari tangan putranya, Edson."Vanessa, putriku ... " desahnya sambil menciumi punggung tangan putrinya itu yang masih terasa hangat.Ia menempelkannya di pipinya, merasakan hawa panas yang mengalir dari telapak tangan Vanessa ke pipinya. Sementara tangan lainnya membelai lembut rambut putrinya itu.Tadi di sepanjang jalan Halwa sudah menyiapkan dirinya untuk tidak nangis, untuk terus terlihat kuat saat bertemu dengan putrinya nanti. Karena seorang anak bisa merasakan juga kesedihan ibunya, terutama anak ba

  • Jerat Ambisi Penguasa Kejam   Pertemuan Halwa dan Vanessa

    "Membicarakan apa? Menjelaskan apa?" tanya Halwa bingung."Vanessamu dan Edzhar masih hidup, Ay ... "Halwa mengerutkan keningny, ia merasa sangat bingung, luar biasa bingung. Ia menatap penuh mata tunangannya itu,"Vic, jangan becanda ini tidak lucu!" keluhnya.Meski bibirnya mengeluarkan keluhan itu, jantungnya mulai berdebar dengan sangat cepat selama ia menunggu balasan dari tunangannya itu."Apa aku terlihat tengah becanda, Ay? Apa aku pernah becanda jika menyangkut orang yang aku kasihi? Yang kamu sayangi?" tanya Victor dengan nada lembut, tidak sedikitpun ia marah dengan kecurigaan Halwa padanya.Halwa menggelengkan kepalanya, ia munduru beberapa langkah ke belakangnya,"Itu tidak mungkin ... Aku melihat dengan mata kepalaku sendiri vanessaku itu sudah tidak bernapas, Vic!" sangkalnya, ia menangkup mulutnya dengan kedua mata yang membola,"Itu tidak mungkin ... " lanjutnya, air mata mulai membasahi kedua

  • Jerat Ambisi Penguasa Kejam   Vanessamu dan Edzhar Masih Hidup

    "Poppa ... Aku punya dedek!" pekiknya dengan riang dan Victor mengangguk, ia pun menghapus air mata di sudut matanya. Ia dan juga sahabatnya yang lain, sama terharunya saat melihat pertemuan ayah dan anak itu yang mengharu biru. Edson kembali ,mengalihkan perhatiannya ke Edzhar, "Jadi kapan aku bisa ketemu sama dedek Vanessa?" tanyanya dengan nada tidak sabar. "Secepatnya ... " jawab Edzhar. Ia tidak bisa menjanjikan kapannya, karena ia juga belum tahu Halwa bersedia bertemu dengannya atau tidak. Tapi seandainya pun Halwa tidak mau bertemu dengannya, ia akan tetap mempertemukan Edson dengan saudarinya, meski putranya itu tidak mengetahui kalau Vanessa adalah adik kandungnya. Edzhar mengangkat dan menggendong Edson, lalu beralih menatap Victor, "Apa Halwa bersedia bicara denganku?" tanyanya. "Satu-satu, Ed. Membawa Edson padamu saja sudah membuatku d

  • Jerat Ambisi Penguasa Kejam   Pelukan pertama

    Edson baru akan menghampiri Victor ketika Halwa menggendongnya, dan tanpa repot basa-basi lagi, ia langsung membawa putranya itu kembali masuk ke dalam Villa. "Aku akan bicara dengan Aira sebentar!" seru Victor lalu berdiri dan segera menyusul tunangannya itu. "Ay, tunggu Ay!" Halwa menghentikan langkahnya, ia memberikan tatapan dongkolnya pada Victor, "Kenapa pria itu masih berada di sini? Kenapa kamu bersikap baik padanya?" cecarnya. "Kalian di sini rupanya? Tamu-tamu sudah mencari kalian, ayo ke belakang lagi!" seru mama sambil menarik lengan Halwa. "Poppa ... " rengek Edson mengangkat kedua tangannya minta digendong Victor. "Berikan Edson padaku, kamu temani tamu-tamu saja terlebih dahulu yaa," bujuk Victor. "Sebentar, Ma. Ada yang ingin aku bicarakan pada Victor dulu," ujar Halwa sambil melepaskan lengannya dari genggaman mamanya itu. "Tapi tamu-tamu ... "

  • Jerat Ambisi Penguasa Kejam   Kenapa Merahasiakannya?

    "Jadi insiden kapal pesiar itu sengaja direncanakan Tita untuk menjebak Aira?" tanya Victor setelah Edzhar selesai menceritakan semuanya.Tragedi itulah awal dari penderitaan Halwa. Ia lolos dari perangkap jahat Tita, tapi malah jatuh ke dalam jerat Edzhar. Victor yakin betul, saat mengetahui semua kebenaran itu, pasti Edzhar tersiksa oleh rasa bersalahnya.Bagaimana tidak? pria itu dengan kejam telah melakukan hal buruk pada Halwa, membuat Halwa tersiksa lahir dan batin, menjadikan dua bulan hidup wanita itu laksana berada di dalam neraka."Ya ... Kalian pasti menertawakan kebodohanku, ya kan? Tertawa dan hina saja aku, kalian tidak salah, aku memang terlalu mudah dibodohi wanita itu," desah Edzhar sambil menatap sendu satu-persatu sahabatnya itu."Tidak ada satupun dari kami yang akan menertawakanmu, Ed. Di banding orang lain, kami yang paling tahu betapa pandai dan cakapnya kau dalam hal apapun, ya kecuali dalam hal asmara. Kau pintar dengan se

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status