Share

Cemburu Buta

Penulis: Ai
last update Terakhir Diperbarui: 2025-06-16 08:04:10

"Rindu. Jangan mentang-mentang aku membiarkan kamu bebas akhir-akhir ini kamu jadi melebihi batasanku!"

Rindu terhenyak seketika. Kedua matanya yang teroana mengerjap bergantian melihat ke arah wajah kekasihnya yang memerah.

Yah! Di wajah tampan milik Louis sedang meradang marah. Pria tampan berkebangsaan bule itu sepertinya sudah tidak bisa menahan diri lagi.

"A-apa a-ku melakukan kesalahan?" tanya Rindu dengan polosnya. Wajah naif dan lugu itu rupanya mampu meredam dan melunakkan amarah yang berapi-api di wajah Louis.

Pria itu menatik sekaligus menghela napas untuk menenangkan diri. Menatap wajah kekasihnya yang seputuh kapas. Ternyata Rindu merasakan keterkejutan yang mampu membjat wajahnya pucat pasi.

"Maafkan aku, Sayang. Aku terbawa perasaan. Aku cemburu melihatmu dekat dengan Mike dan pria asing itu."

Seketika itu juga dada Rindu mengempis. Gelembung ketakutan dan keterkejutan beberapa detik lalu hilang sirna seketika.

"Bukankah kita sudah sepakat untuk melakukan
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Setelah Perceraian Itu   Hampir Saja

    Dor! Dor! Pingu terbuka dengan sendirinya dan terlihat sosok Rindu berdiri didepan lintu tersebut. "Lord. Kamu ada di sini? Ada perlu dengankukah?" Wajah Lord sedikit menegang melihat sosok Rindu yang berdiri di hadapannya itu. Tata rias perempuan matang ugu sedikit berantakan namu mampu menyentil perasaan terdalamnya. "Ah! Apa aku cemburu? Bukankah tujuanku menghancurkannya dan merebut apa yang seharusnya menjadi milikku," gumamnya dalam tanya. Cukup di dalam hati saja. "Ada yang jngin kubicarakan tentang kerja sama kita. Apa kamu ada wajtu?" Rindu menatap wajah Lord sebentar lantas tersenyum dan dengan anggukan kecil dia menyetujui permintaan Lord. Sekilas lirikan amta itu terlihat dari kedua sudut mata jeniknya. "Silakan duduk, Tuan Lord." Lord dengan senyum dingin menyambut kalimat Rindu. Lantas oria tampan berdarah Eropa itu menghenyakkan tubuhnya. Matanya berkeliling ke sekitar ruamgan tersebug seolah nerasakan bahwa di ruangan itu seperti ada orang lain. "Kamu

  • Setelah Perceraian Itu   Cemburu Buta

    "Rindu. Jangan mentang-mentang aku membiarkan kamu bebas akhir-akhir ini kamu jadi melebihi batasanku!" Rindu terhenyak seketika. Kedua matanya yang teroana mengerjap bergantian melihat ke arah wajah kekasihnya yang memerah. Yah! Di wajah tampan milik Louis sedang meradang marah. Pria tampan berkebangsaan bule itu sepertinya sudah tidak bisa menahan diri lagi. "A-apa a-ku melakukan kesalahan?" tanya Rindu dengan polosnya. Wajah naif dan lugu itu rupanya mampu meredam dan melunakkan amarah yang berapi-api di wajah Louis. Pria itu menatik sekaligus menghela napas untuk menenangkan diri. Menatap wajah kekasihnya yang seputuh kapas. Ternyata Rindu merasakan keterkejutan yang mampu membjat wajahnya pucat pasi. "Maafkan aku, Sayang. Aku terbawa perasaan. Aku cemburu melihatmu dekat dengan Mike dan pria asing itu." Seketika itu juga dada Rindu mengempis. Gelembung ketakutan dan keterkejutan beberapa detik lalu hilang sirna seketika. "Bukankah kita sudah sepakat untuk melakukan

  • Setelah Perceraian Itu   Mendapat Kejutan

    "Lord Corporation!" Hampir bersamaan kedua orang itu m3ngucapakan kalimat yang sama. "Semenjak kapan perusahana ini berdiri? Kenapa bisa dengan tiba-tiba menjadi trending dan mempunyai saham paling tinggi?" Mike menatap wajah Rindu yang memang terlihat sangat terkejut. "Ada yang nggak beres," ucapnya kemudian yang membuat Rindu mengernyitkan keningnya. "Maksud kamu__ "Pasti kamu paham dengan maksid aku, Rindu. Ada sesuatu yang nggak beres dan kita harus segera menyelidikinya. Perusahaanmu bermasalah." Wajah Rindu seketika memerah. Wanita matang itu paham betul apa yang dikatakan oleh mantan prianya tersebut. "Aku akan secepatnya mencari orang itu!" Mike mengangguk lantas berdiri. "Kita sudah cukup lama meninggalkan kekasihmu. Apa kamu tidak kepikiran dia mencurigai kita?" Rindu kembali mengerling. Namjn dia dengan cekat berjalan meninggalkan Mike yang masih berdiri terpaku. "Hanya inj yang bisa akh lakukan untuk menebus segala kesalahanku padamu, Rindu. Semoga kamu

  • Setelah Perceraian Itu   Salah Paham

    Tok! Tok! “Masuk!” Sesaat pertengkaran antara Louis dan Rindu terjeda. “Bu Rindu. Ada Tua Mike datang mencari Anda.” Seketika wajah Rindu berubah. Keningnya mengernyit kuat. Kedua manik matanya menatap wajah tampan kekasihnya. Louis yang mendapat ekspresi seperti itu sedikit menegangkan wajahnya. “Panjang umur,” gumamnya lirih namun terdengar jelas di telinga Rindu. “Peka sekali pria ini. Baru diomongin sudah muncul saja.” Kali ini giliran Rindu yang berkata. Namun hanya di dalam hati. Kedua orang itupun saling berpandangan saat terdengar pintu ruangan tersebut dibuka. “Rindu. Apa perusahaan kamu baik-baik saja? Aku lihat saham perusahaan kamu anjlok di urutan paling bawah. Sebenarnya apa yang sudah terjadi?” Baik Rindu dan Louis kembali saling menatap wajah. Jujur mereka sedikit terkejut mendengar kalimat yang dilontarkan sosok Mike yang sudah hadir di dalam ruangan itu. “Bukan Mike, lantas siapa?” Bersamaan dalam hati kedua orang tersebut membatin. Kedua mata

  • Setelah Perceraian Itu   Terbongkarnya Mike Dan Sahira

    “Dasar wanita jalang! Pelacur! Tak menyangka kamu belum berubah juga. Aku cuma kamu jadikan alat untuk menyakiti Rindu. Sudah seharusnya kamu mati!” Wajah Sahira bukan lagi memucat namun kali ini dengan seketika napasnya berhenti. Dadanya membludak sesuatu yang sangat menyakitkan. “Tan-tara-ma. Kamu menya-kitiku. A-ku nggak bi-sa berna-pas.” Dengan suara tersendat dan terputus-putus, Sahira mencoba melepaskan diri dari cekikan tangan Tantrama yang sudah gelap mata. “Le-paskan a-ku,” ucapnya sekali lagi dengan napa di ujung maut. Buk! “Agrrh!” Tubuh Tantrma seketika melambung. Melayang ke udara mundur menjauh dari tubuh Sahira dan akhirnya jatuh terkapar di sudut ruangan hotel itu. “Kamu yang pantasnya mati!” Kalimat itu terdengar menggelegar di ruangan tersebut. Membuat Tantrama mendongak dan melihat siapa yang sudah membuatnya terkapar tak berdaya. “Mike! Kamu memang bukan manusia. Dasar iblis!” Suara tawa menggema dahsyat di ruangan tersebut. Membisingkan suasana

  • Setelah Perceraian Itu   Menyusun Rencana

    Rindu menatap jendela kaca yang menampakkan pemandangan di luar sana. Siang itu tidak terik. Mendung dan gerimis yang sebentar lagi akan turun hujan deras. Namun hati Rindu sama sekali tidak adem. Wanita dewasa itu mengepalkan kedua telapak tangannya dengan kuat. Tatapan matanya yang tadinya terlihat sangat teduh kini mendadak jadi garang dan beringas penuh dengan dendam membara. “Sahira,”desisnya tajam. “Aku akan membalasmu. Tak peduli siapa kamu dan apa statusmu denganku. Kalian berdua akan menerima akibatnya. Tak akan kubiarkan lagi mengusik dan mengganggu kehidupanku. Termasuk melenyapkan kalian berdua selama-lamanya dari dunia ini!” Bom! Sebuah ekspresi sikap yang gak terduga sama sekali. Sosok Rindu yang gak pernah sekalipun membenci apalagi menyimpan dendam pada orang lain kini seperti diselimuti oleh iblis. “Jadwalkan pertemuanku dengan Tuan Tantrama, Silvia!” Perintah itu membuat sosok sekretaris cantik itu sedikit terkejut. “Baik, Bu,” jawab Silvia. Hari ini

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status