Share

Setelah Pernikahan
Setelah Pernikahan
Penulis: Amey maharani

Siapa Dia?

Penulis: Amey maharani
last update Terakhir Diperbarui: 2023-01-24 10:44:04

Seorang wanita yang tengah sibuk menata beberapa menu makan malam, ia tersenyum puas saat melihat beberapa hasil masakanya yang tertata rapi di atas meja.

"Sempurna." Gumamnya dengan senyum mengembang.

"Aku yakin Mas Reno akan menyukainya, apalagi dengan kabar yang akan dia terima nanti." gumamnya sambil memegang hasil laporan dari sebuah rumah sakit.

Ya, malam ini ia akan memberikan sebuah kejutan untuk sang suami. Tepat ke tiga bulan pernikahannya, Aurel di nyatakan hamil.

Tentu saja hal ini membuat Aurel bahagia, dia ingin memberitahukan suaminya saat makan malam bersama nanti.

Bahkan untuk merayakan kehamilannya, ia sengaja membuat berbagai menu kesukaan sang suami untuk makan malam nanti.

Ia berharap dengan kabar kehamilannya, suaminya akan semakin mencintai dan menyayanginya.

Ia sangat berharap pernikahannya akan semakin bahagia dengan hadirnya seorang malaikat kecil di keluarga kecilnya ini.

Setelah yakin semuanya nampak sempurna, Aurel memutuskan untuk membersihkan diri lalu setelah itu ia akan menunggu sang suami pulang dari bekerja.

Rasanya sungguh tidak sabar melihat bagaimana reaksi sang suami kala mendengar kabar kehamilannya.

Beberapa menit sudah berlalu, kini Aurel sudah nampak cantik dengan dres bewarna putih. Rambutnya yang panjang dan lurus sengaja ia gerai, menambah kadar kecantikannya.

Aurel mengambil ponselnya ingin menghubungi sang suami. Ia ingin menanyakan pukul berapa suaminya akan pulang.

"Halo mas? kapan kamu pulang?" tanya Aurel sesaat panggilannya tersambung.

"Maaf Dek, malam ini Mas tidak bisa pulang! karena Mas harus pergi ke Bandung sekarang juga!" jawab Reno dengan nada menyesal.

"Kenapa mendadak sekali Mas?" ucap Aurel dengan nada Kecewa.

"Maafkan Mas, Dek, Restauran kita yang berada di cabang Bandung mengalami masalah. Mas harus kesana sekarang juga! Mas janji akan segera pulang!"

Aurel terdiam, rasa kecewa menyelimuti hatinya. Rencana untuk memberi kejutan kepada sang suami gagal total, karena suaminya harus pergi ke Bandung.

"Halo Dek, kenapa diam? kamu marah? maafkan aku sayang, setelah urusan selesai aku akan segera pulang!" janji Reno.

"Baiklah Mas, hati-hati di jalan!"

"Kamu marah Dek? sekali lagi Mas minta maaf, karena Mas pergi ke luar kota mendadak seperti ini." Sesalnya.

"Tidak Mas, aku tidak marah! Mas hati-hati di jalan, jika sudah sampai Mas kabari aku ya." Ucap Aurel menenangkan sang suami.

Dia tidak ingin Reno menjadi tidak fokus karena memikirkan dirinya yang sedang marah. Memang Aurel sedikit kecewa dan marah, tetapi mau bagaimana lagi? itu sudah menjadi tanggung jawab sang suami, sebagai pemilik sebuah restauran yang cukup terkenal di dalam bahkan di di luar kota ini.

"Baiklah kalau begitu Mas tutup telponya, kamu hati-hati di rumah, jika terjadi sesuatu maka hubungi Mas secepatnya!" ucap Reno mengakhiri panggilan telpon.

Aurel mendesah kecewa, rencana yang sudah ia susun sedemikian rupa harus gagal karena sang suami tidak bisa pulang.

Ini bukan pertama kalinya Reno tidak pulang kerumah, dalam satu bulan terakhir sudah terhitung lima kali ini suaminya tidak pulang.

Entah masalah apa yang sedang di alami restauran suaminya itu. Suaminya tidak pernah bercerita tentang masalah pekerjaan denganya.

Aurel pernah bertanya, kenapa Reno tidak pernah membahas masalah restauran denganya.

Reno hanya menjawab ia tak ingin membebani masalah pekerjaan kepadanya, jadi biarlah Reno yang memikirkanya.

Reno hanya meminta kepada Aurel untuk selalu mendukungnya. Tentu saja Aurel menyanggupi permintaan sang suami.

"Sayang maafkan Mama, karena belum bisa memberitahu keberadaan mu ke papamu. Tetapi kamu tak perlu kawatir, masih ada waktu esok untuk memberitahu papamu! jangan sedih ya sayang!" gumam Aurel sambil mengelus lembut perutnya yang masih terlihat rata itu.

_____

Aurel perlahan membuka matanya saat cahaya matahari masuk lewat celah tirai dan mengenai matanya.

Ia mengusap pelan matanya yang terasa sangat perih karena masih mengantuk. Entah pukul berapa dirinya bisa tertidur?

Dengan malas ia menyibak selimut lalu turun dari pembaringanya. Dia harus segera bangun dan segera berangkat bekerja.

Ya, Aurel bekerja sebagai guru di salah satu taman Kanak-kanak yang tak jauh dari rumahnya.

Aurel sangat menyukai anak-anak, jadi dia memutuskan untuk menjadi guru TK. Karena baginya berada di dekat anak-anak membuatnya merasa tidak kesepian.

Apalagi di saat seperti ini, suaminya yang terlalu sibuk dengan pekerjaannya membuatnya merasa kesepian, dan anak-anak didiknya lah yang membuatnya merasa jauh lebih baik.

"Aku harus cepat, aku tak ingin murid-muridku menunggu terlalu lama!" gumam Aurel saat melihat jam di atas nakas sudah menunjukkan pukul 06.30.

Tak butuh waktu lama untuk Aurel membersihkan diri, kini dirinya sudah siap dengan kemeja berwarna cream berlengan panjang yang di lipat sampai sebatas siku di padu dengan celana kain panjang bewarna hitam.

Tak lupa ia memakai kaca matanya yang selama ini menemaninya, karena matanya mengalami mata minus jarak jauh.

Aurel terlihat sangat sederhana namun tak mengurangi kecantikanya. Tak perlu menunggu lama, ia langsung berjalan keluar dan segera menarik sepeda motor matic kesayangannya.

perlahan Aurel menjalankan sepeda motornya dan membelah jalanan ibu kota di pagi hari ini. Aurel memberhentikan motor yang di kendarainya saat lampu jalan menunjukkan warna merah.

Saat sedang asik menunggu lampu merah menjadi warna hijau, netra Aurel tak sengaja melihat sebuah mobil mewah yang nampak tak asing baginya.

Bahkan untuk memastikannya, ia melihat plat nomor mobil itu. Ternyata benar dugaanya, mobil mewah yang berwarna hitam itu adalah milik suaminya.

"Itukan mobil Mas Reno? kok ada disini? bukanya mas Reno masih di Bandung ya?" gumamnya.

Tin....

Suara klakson berhasil membuyarkan lamunan Aurel. karena penasaran, akhirnya Aurel mengikuti mobil yang ia duga milik suaminya.

Ia hanya ingin memastikan kalau orang yang berada di mobil itu adalah suaminya, jika benar itu suaminya kenapa Reno tak memberi kabar kalau dia sudah kembali dari Bandung.

Kedua alis Aurel saling menaut saat mobil itu berbelok di sebuah perumahan. Karena sangat penasaran Aurel terus mengikuti mobil itu, hingga akhirnya mobil itu masuk ke dalam sebuah rumah yang cukup besar dan mewah dan berpagar tinggi.

Aurel berhenti di luar pagar rumah itu. Aurel manatap Mobil yang berhenti, dan perlahan pintu mobil itu terbuka lalu muncul sosok laki-laki yang sangat ia kenali.

Aurel masih setia melihat lelaki yang sangat ia cintai keluar dari mobil lalu memutari mobil dan membuka pintu mobil untuk seseorang.

Aurel bisa melihat binar bahagia dan pancaran cinta yang terlihat jelas di wajah sang suami. Ada binar bahagia saat Reno menatap wajah cantik sang wanita.

Selama dua tahun berpacaran dan selama tiga bulan menikah dengan Reno, Aurel tidak pernah melihat wajah binar dan tatapan cinta yang begitu dalam di pancaran mata Reno kepadanya.

"Siapa dia Mas? kenapa kau terlihat begitu bahagia saat bersamanya?" gumam Aurel dalam hati.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Li Hua Nineten
cerita yg menarik
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Setelah Pernikahan    Ending

    Aurel meringis saat merasakan benda tajam menusuk lehernya, tidak dalam memang, namun, membuat lehernya mengeluarkan darah.Reno benar-benar sudah gila, mereka benar-benar tak menyangka jika lelaki itu tega melukai Aurel, wanita yang dicintainya."Jangan," pekik Zain kawatir saat melihat leher Aurel mengeluarkan darah."Kamu boleh minta apapun, asalkan lepaskan Aurel dan jangan lukai dia!" Zain mulai memberi pilihan."Suruh mereka melepaskan senjata mereka dan biarkan kami pergi!" "Baiklah!" Zain memberi kode agar para polisi melepas senjata mereka dan membiarkan Reno membawa pergi Aurel.Untuk sementara Zain harus menuruti apa yang diinginkan oleh lelaki itu. Ia tak ingin, pria gila itu menyakiti Aurel.Setelah yakin, semua polisi melepas senjatanya, Reno mulai melangkahkan kakinya dan memaksa Aurel untuk mengikutinya.Zain dan kedua anggota polisi yang bersamanya, memberi jalan pada Reno dan waspada. Mereka tak boleh gegabah dan berujung menyakiti Aurel.Tiba saat Reno akan melewat

  • Setelah Pernikahan    #112

    Waktu sudah menunjukkan tengah malam, terlihat beberapa penjaga mulai bergantian untuk menjaga rumah itu.Daniel, Zain dan Abi, bersiap untuk menyelinap masuk. Mereka dibantu oleh beberapa polisi. Mereka harus berhati-hati, karena bisa saja Reno melakukan hal yang nekat.Daniel juga menyuruh seseorang untuk menjadi salah satu pelayan di dalam rumah itu. Dari dia lah, mereka tahu keadaan Aurel sekarang."Kopinya datang," ucap pelayan itu mengantarkan kopi untuk penjaga yang berada di luar."Wah, untung kau datang membawa kopi, jadi hilang ngantuk ku!" ucap salah satu dari mereka."Tentu, aku tahu apa yang kalian butuhkan! selamat menikmati." Ucapnya lalu segera meninggalkan mereka dan membiarkan mereka menikmati kopi buatan nya.Rani, orang salah satu teman Daniel yang menyamar untuk menjadi pelayan di rumah Aurel.Ia melihat sekeliling, semua penjaga dan pelayan sudah ia beri obat tidur. Sudah dipastikan, sekarang mereka tengah terlelap efek dari obat yang dia berikan.Sekarang, tingg

  • Setelah Pernikahan    #111

    Aurel memandangi beberapa menu yang terhidang di atas meja. Hampir seluruh menu, adalah kesukaan nya.Tetapi, tak membuatnya bernafsu untuk memakan nya. Bagaiman bisa ia bernafsu, sementara ia terkurung di dalam rumah yang dulu pernah ia tempati.Tadi, sempat ia ingin kabur, tetapi Reno menyiapkan penjagaan yang begitu ketat sehingga membuatnya tak bisa berkutik."Ayo makanlah, bukankah ini menu kesukaan mu?" Reno memecah keheningan."Mas, hentikan kegilaan ini! bukankah, dulu yang menginginkan kita berpisah itu kamu Mas? dan aku sudah menuruti mu, jadi hentikan semua ini dan biarkan aku hidup tenang dengan keluarga baruku!" pinta Aurel dengan nada memohon.Berharap lelaki yang ada di hadapan nya ini terketuk hatinya dan menghentikan semua kegilaan yang sudah ia ciptakan."Makanlah, ingat! kau sedang hamil dan membutuhkan asupan gizi yang cukup!" Reno lebih memilih mengabaikan ucapan Aurel dan mengambilkan makanan untuk Aurel. Ia begitu kesal, karena Aurel masih bersikukuh dengan pen

  • Setelah Pernikahan    #110

    Zain dan Aurel keluar dari ruangan periksa, ada raut bahagia tercetak di wajah mereka. Zain merengkuh pundak Aurel dan membawa duduk di sebuah kursi."Aku tak menyangka, ada dua anak kita!" celetuk Zain sembari menatap hasil USG yang dipegang Aurel.Aurel mengangguk, membenarkan ucapan sang suami. Ya, dokter bilang anak mereka kembar. Hal itu, membuat Aurel semakin bahagia.Karena menurutnya, ini adalah anugrah yang paling indah dalam hidupnya. Ia tak menyangka, jika akan kembali memiliki anak kembar.Kali ini, dia akan lebih berusaha dengan keras untuk menjaga dan merawat calon anaknya sampai mereka lahir dengan selamat.Ia tak ingin kejadian di masa lalu terulang lagi. Jadi, kali ini dia akan lebih ekstra menjaga kedua anaknya."Kau bahagia Mas?" tanya Aurel menatap lekat sang suami. Ia takut, Zain tidak bahagia! pikiran buruk mulai merasuki otak kecilnya."Tentu saja aku bahagia Sayang, jangan samakan aku dengan lelaki itu! lupakan masa lalu dan kita akan mulai lembaran baru dengan

  • Setelah Pernikahan    #109

    Zain hanya sebentar menatap pada lelaki yang menyandang sebagai mantan suami istrinya itu, lalu mengalihkan tatapan nya pada Aurel.Ia ingin melihat bagaimana reaksi Aurel saat bertatapan langsung dengan mantan suaminya ini. Karena jika Aurel ingin sembuh, Aurel harus bisa melawan rasa takut itu sendiri dengan cara berhadapan langsung dengan Reno.Zain bisa melihat tubuh Aurel bergetar karena ketakutan dan wajahnya berubah menjadi pucat pasi. Zain meraih tangan Aurel dan menggenggam tangan nya dengan sangat erat. Aurel menatap pada genggaman tangan suaminya dan menatap wajah teduh Zain.Lalaki itu seolah memberinya kekuatan dan mengatakan semuanya akan baik-baik saja. Aurel membalas senyuman Zain tak kalah manis.Ia memejamkan matanya dan mencoba melawan rasa takutnya. Ia mengambil nafas dalam dan mengeluarkan secara perlahan.Dirasa cukup tenang, Aurel membuka matanya dan menatap wajah Reno yang menyunggingkan senyum kepadanya."Aurel, akhirnya aku bisa bertemu denganmu lagi!" Reno

  • Setelah Pernikahan    #108

    Zain perlahan meletakkan tubuh mungil Aurel di atas ranjang mereka. Suami Aurel itu memutuskan untuk membawa nya pulang ke apartemen nya.Selema perjalanan, Aurel hanya diam saja sembari menatap kosong keluar jendela. Zain tak tahu apa yang sedang dipikirkan oleh istrinya ini.Bahkan, sekarang istrinya itu masih menatap lurus kedepan dengan tatapan kosongnya. Dibelainya lembut rambut Aurel dan diciumnya kening sang istri.Sungguh, melihat Aurel seperti ini membuat hatinya sakit. Ia yakin, luka itu terlalu dalam sehingga membuat istrinya menjadi seperti ini."Sayang, bicaralah sesuatu! jangan membuatku kawatir! atau mau aku panggilkan dokter?" Zain berusaha mengajak bicara dengan Aurel.Namun, Aurel masih diam membisu tak merespon pertanyaan nya. Membuat Zain semakin kawatir.Zain melepas genggaman tangan nya dan ingin beranjak menelpon dokter, karena dia takut terjadi sesuatu pada sang istri."Tolong jangan pergi, temani aku!" Aurel mengeratkan genggaman nya membuat Zain urung melangk

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status