Share

Cemburu

"Hmm ...." Aku mendesah nyaman, merasakan sesuatu yang hangat menyentuh dahiku, mengusap rambut dan wajahku perlahan. Tangan yang hangat.

"Axel?" Mataku tertutup, tetapi air mata tetap mengalir ke pipi.

"Mnn." aku membuka mata mendengar jawabannya.

Sepasang netraku menatap Axel tidak percaya, kukira ini hanya mimpi.

"Axel?" tanyaku ragu.

"Mnn." Ia mengangguk perlahan.

Kupeluk tubuhnya sambil menangis, menyembunyikan wajahku di dadanya.

Kumohon jangan bangunkan aku ... jikalau ini hanya mimpi ....

"Shhh ... jangan menangis." Axel mengelus kepalaku dengan lembut.

Kupukul dadanya. "Kau meninggalkanku ... kau—" Tangisku sesenggukan.

"Shhh ...." Axel menghentikan tanganku, bibirnya yang ranum menyentuh bibirku, aku terdiam, terhenyak akan aksinya.

kupejamkan mata ini, menikmati kecupan lembutnya, tanganku meraih wajah pemuda tampan itu, membalas ciuman Axel dengan berani, setelah beberapa saat kami memisahkan d

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status