Share

37. Telepon darurat

Lusiana terbangun saat terdengar suara dering telepon rumah. Ia menyipitkan matanya saat sinar matahari pagi secara langsung menerpa kornea matanya. Ia merasakan tubuhnya sangat sakit karena tidur dalam keadaan terikat di kursi. Punggungnya terasa sebentar lagi akan mati rasa. Lusiana menyapukan pandangannya ke segala arah, namun ia tak menemukan sosok wanita yang menculiknya semalam. Lusiana menggerak-gerakan kedua tangannya yang terikat, berusaha membuat tali itu sedikit longgar. Ternyata ikatan itu sangatlah kencang sampai tak bisa di longgarkan dengan cara seperti itu.

Lusiana berusaha mengambil ponselnya yang berada di saku belakangnya. Sangat sulit untuk meraih ponsel itu walau jaraknya yang tak jauh. Akhirnya Lusiana dapat mengambil ponselnya tersebut. Lalu ia yang sudah menghafal fitur di ponselnya pun segera menekan panggilan darurat. Ia dapat merasakan getar dari dering panggilan tersebut. Sampai akhirnya getar itu berhenti, ia yakin bahwa panggilan sudah

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status