Share

Chapter 8

Author: Yui246
last update Huling Na-update: 2024-01-04 19:40:01

Presdir Zhou.co sekarang sudah berusia 86 tahun, dan beberapa komentar menyebutkan bahwa  ia gila jabatan. Bahkan sampai sekarang tidak turun-turun dari posisinya sekarang. Ini seperti drama mengambil alih tahta kerajaan.

Pada akhirnya, presdir ini pun menjual nama adiknya, yang merupakan paman dari anaknya, seperti seakan-akan ia adalah orang yang jahat merebut posisi wakil presdir ini. Namun hal-hal ini aku baca dari kolom komentar. Sebab lebih seru membaca komentar para netizen dibandingkan artikel klarifikasi yang membosankan tentang sang Ayah yang takut kehilangan para pemegang saham.

Aku pikir tidak ada masalah dengan perusahaan selain drama keluarga ini. Jadi aku memutuskan untuk mengambil pekerjaan gambar ini. Aku segera beralih membuka jendela email di layar desktop ini. Lalu mengetik jawaban untuk menerima tawaran pekerjaan tersebut, sekali lagi tanpa banyak bertanya. Orang bodoh mana yang menolak pekerjaan mudah yang memberikan banyak bayaran?

Tanpa pikir panjang lagi aku langsung menandatangani perjanjian kontrak kerjanya. Aku pikir menerima pekerjaan ini adalah hal yang pintar. Namun aku tak menyangka akan terjerat masalah keluarga Zhou sialan ini lebih dalam.

“Bangsat. Dia kasih waktu cuma tiga hari. Pantas saja mahal sekali mereka membayarnya,” kesalku sembari menggambar outline garis sketsa yang sudah kuselesaikan beberapa menit lalu. Dalam proposal dua karakter itu tidak disebutkan tenggat waktu yang mereka perlukan.

Ini salahku. Aku juga lupa menanyakannya sebab terlalu fokus dengan nominal angka yang tertera. Bagaimanapun mendapatkan 75.000 RMB biasanya perlu tujuh atau delapan tawaran pekerjaan untuk mendapatkan bayaran seperti itu.

Itupun bayaran yang aku dapatkan pada lima tahun pertama dalam perjalanan karir ini. Sekarang bayarannya semakin tinggi dan tawaran pekerjaan yang masuk tidak sesering seperti sebelumnya. Pasalnya aku sudah 20 tahun berkarir di dunia ini, juga sudah terbilang cukup kaya untuk mengambil pekerjaan lagi, atau lebih tepatnya aku tak perlu mendapatkan pekerjaan lagi.

Sebab tabungan yang ada di bank cukup untuk menghidupi diriku dan tujuh keturunan berikutnya. Terlebih ada beberapa karyaku sekarnag yang masih dipakai beberapa perusahaan dan royalti dari pengembangan produk dan keuntungannnya dibagi ke rekeningku. Walaupun begitu, aku tak terbiasa menganggur dan sudah terbiasa bekerja.

Oleh sebab itulah, aku mengambil pekerjaan ini. Terlebih sudah lama menganggur.

Jika kalian bertanya kenapa tidak gambar sesuka hati saja tanpa harus terikat kontrak dari proyek? Jawabannya sederhana. Ada tantangan saat memenuhi permintaan dari klien. Berbeda dengan menggambar sesuai imajinasi yang aku inginkan.

Setelah aku menandatangani kontrak pekerjaan ini, mereka dengan cepat mengirimkannya 75.000 RMB ke rekening bank digitalku. Aku mencoba mengembalikan dana tersebut. Sebab tiba-tiba saja merasa tidak nyaman lagi. Anehnya, tidak bisa!

Nasi telah menjadi bubur. Jadi aku hanya bisa berusaha menyelesaikan gambar dua karakter ini dengan cepat. Walaupun hanya dua karakter dengan kebutuhan model dari tampilan depan, samping kiri dan kanan, serta belakang ini adalah hal yang mudah. Terlebih mereka hanya meminta latar polosan berwarna putih saja. Pasti ini akan selesai dalam waktu tiga hari saja.

Setidaknya ini yang terus aku pikirkan di kepalaku untuk menghipnotis diri sendiri. Kendati demikian, mulutkku tak henti-hentinya memaki Zhou.co. Hanya sekedar meredam rasa tidak nyaman yang terus muncul.

Seperti julukanku yang tak pernah terbantahkan, pekerjaan ini selesai hanya dalam waktu dua hari saja. Itupun aku hanya sempat beristirahat tidur selama 3 jam dalam dua hari tersebut. Segera aku kirimkan hasilnya ke email salah satu perwakilan perushaan tersebut. Tak lupa aku mengabarkan mereka bahwa aku akan menghilang selama lima jam untuk tidur.

Alarm ponselku berdering dan aku merenggangkan tubuh yang pegal ini dengan mata yang masih tertutup. Aku berputar-putar di atas ranjangku sebab merasa malas untuk beraktivitas. Namun aku teringat email yang ku kirimkan sebelumnya, jadi aku membuka mata perlahan dan mengecek layar ponselku.

Ada satu pesan dari perwakilan Zhou.co dari email. Ia hanya menuliskan, “Pekerjaan yang memuaskan seperti sebelumnya. Tidak ada revisi yang dibutuhkan dan kami telah mengirimkan tip ke rekening Anda.”

Aku langsung segera duduk dengan cepat dan mengecek rekeningku. “GILA!” Pekikku tak menyangka nominal fantasis yang diberikan. Mereka membayarku 20 juta RMB!

“Ini gak masuk akal!” sambungku. “Tuh, kan, seharusnya aku mempercayai perasaan tidak nyaman ini. Aku terlalu serakah. Ini juga dari rekening yang berbeda dari sebelumnya,” lanjutku lagi.

Aku dengan cepat kembali membuka tampilan email dan mengirimkan pesan pada perwakilan perusahaan tersebut. Aku katakan pada mereka aku akan mengembalikan uang panas itu ke akun mereka. Tanpa menunggu balasan, aku kembali membuka tampilan aplikasi bank milikku dan mengirimkan kembali tip yang berlebihan itu. Namun tak bisa dan selalu gagal.

Masa iya sih, mereka mengirimkan tip dengan rekening uang digital, bukan dari bank? Apa mungkin ini akun rekeningnya si perwakilan Zhou.co? Tapi, masa iya sih, nama akunnya nama samaran? Siapa juga yang menamain dirinya sebagai Xcut? Berbagai pertanyaan muncul di kepalaku, tanpa ada yang bisa menjawabnya.

“Fix ini ada masalah yang gak normal,” gumamku. Mataku melirik ke arah jam digital di sudut kiri layar ponselku. Rupanya sudah jam 11 malam. Kalaupun aku melaporkan hal ini ke salah satu firma hukum, adakah yang masih bekerja sampai jam segini?

Dengan cepat aku membuka akun sosial mediaku OurChat ada topik tenar pertama berkaitan dengan Zhou.co. Aku langsung mengeceknya. Dari berita yang dituliskan di sana tentang kecurigaan polisi terkait banyaknya laporan kehilangan uang dari para pelaku judi online. Sedikit aneh memang laporannya.

Setelah aku mengecek kesuluruhan berita yang memakan waktu dua jam lamanya. Kini aku paham ada masalah apa dengan Zhou.co.

Lima bulan yang lalu, untuk menutupi kematian anaknya, Direktur Utama tersebut menunjuk adiknya sebagai Wakil Direktur Utama dari posisi sebelumnya sebagai Penanggung Jawab Personalia Induk Perusahaan Utama alias HRD.

Ada masalah internal yang terjadi karena perpindahan jabatan tersebut. Sehingga memberikan dampak masalah keuangan yang tiba-tiba merosot. Diduga penyelundupan uang terjadi saat proses perpindahan tersebut. Namun tidak ada bukti nyata siapa pelakunya dan kemana uangnya pergi.

Singkat cerita, mohon garis bawahi, ini adalah berbagai pendapat di kolom komentar yang berinteraksi dengan unggahan dari Kepolisian Sipil Nasional Republik Rakyat Tiongkok, terkait akan memeriksa perusahaan Zhou.co yang diduga terlibat dengan kasus para penjudi yang ditipu. Berikut isi perdebatannya:

@Jinny_kelinci: Sang Paman ini sepertinya tidak menyukai posisi baru yang diberikan oleh kakaknya karena orang-orang menganggap dirinya sebagai orang yang jahat yang telah mengambil posisi anak kandung dari Presdir ini.

@Jinny_kelinci:  Sehingga Sang Paman ini pun dengan sengaja membuat nama Zhou.co menjadi jelek dengan menginvestasikan dana yang seharusnya masuk ke kantong para pekerja dua pabrik farmasi ke sektor teknologi. Biaya untuk pengembangan area baru ini sebenarnya sudah ada porsinya sendiri. Namun dana ini keluar lebih lama. Sehingga Sang Paman yang pada saat itu sudah mengetahui kematian keponakannya memilih untuk mengambil dana dari jabatan sebelumnya, HRD itu. Perpindahan yang mendadak ini membuat catatan finansial di area ini menjadi tak transparan.

@56tahun.menjomblo: Ini juga merupakan kesalahan Presdir yang terlalu gila jabatan. Entah apa yang ada dipikiran orang tua ini, bahkan ia sengaja menutup berita kematian anaknya. Namun aku yakin sekali masalahnya tidak sesimpel ini. Pasalnya jumah dana yang hilang itu ada 760juta RMB woyy.

Menurut artikel yang dikeluarkan secara resmi dari pihak kepolisan, bahwa dana di area teknologi yang tak jelas jabaran produknya ini berupa situs judi online yang berkembang pesat. Ada banyak situs judi seperti ini, dan polisi sering menutup satu mata dan membiarkan situs-situs ini tetap berjalan sebab sangat sulit sekali ditemukan dalang dibaliknya. Namun berkat unggahan dari mantan pekerja sebelumnya, polisi mencium kecurigaan dengan perusahaan bernam Zhou.co, dan secara terang-terangan mengumumkan akan memeriksa perusahaan tersebut.

Aku yakin sekali langkah polisi dengan membuatnya terbuka seperti ini agar proses penyelidikan bisa dilaksanakan dengan mudah. Pasalnya polisi kesulitan dalam proses penyidikan saaat itu berkaitan dengan perusahaan besar. Aku akui pihak polisi yang meminta bantuan netizen mengawal kasus ini sangat berani sekali.

Sebelum ungahan cerita itu muncul, pihak kepolisian sudah menerima beberapa laporan dari para pecandu judi online yang mengungkapkan dirinya kehilangan uang secara misterius di akun bank digital mereka,  setelah top-up ke situs judi tersebut. Alias nominal top-up koin tidak sesuai dengan jumlah uang yang dikeluarkan.

Namun saat error pertama itu terjadi, mereka masih belum menyadarinya sebab mereka sekali mencoba langsung berhasil menang. Saat top up  kedua kalinya barulah mereka menyadari bahwa ada jumlah nominal uang yang dikeluarkan kembali berbeda. Namun karena mereka kembali memenangkan permainan. Mereka tidak terlalu ambil pusing dengan hilangnya uang tersebut.

Semakin kecanduan mereka. Semakin banyak mereka top-up. Ketiga, keempat, dan kelima, dan pada permainan keenam, hingga seterusnya mereka benar-benar kalah berturut-turut. Setelah mengecek histori pengeluaran bank digital, barulah mereka menyadari walaupun mereka tidak top up, dana mereka hilang ke situs yang sama.

Sehingga beberapa pecandu gila yang sudah kalah berkali-kali inipun melaporkan kecurangan ini ke pihak kepolisian. Namun berita ini tak muncul sama sekali sebab masih dalam proses penyelidikan.

Aku yang penasaran dengan situs tersebut mau tidak mau membukanya. Kemudian dibuat ngeri dengan situs judi online yang diduga milik Zhou.co ini. Pasalnya semua gambaran yang tujuh bulan lalu dan lima jam lalu baru aku selesaikan, ada di situs mereka semua. Semuanya ada di sana!

“Aku tidak akan terkena dampak ini kan?” gumamku dengan suhu tubuh yang drastis turun menjadi dingin, dengan keringat yang terus muncul di kening dan punggungku.

Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App

Pinakabagong kabanata

  • Shushu Dikejar Deadline   Chapter 83

    Setelah pemeriksaan singkat, Shushu menyadarinya dirinya mengalami gejala anemia dan tekanan darah rendah. Dokter meminta ners yang mendampinginya untuk memasukan Shushu sebagai daftar pasien agar bisa diberi beberapa obat untuk dikonsumsi.Pada akhirnya, ada dua pasien di dalam satu bangsal ini. Satu yang terlihat seperti akan mati kapan saja. Satu lagi yang berusaha meyakinkan semua orang dirinya tak sakit.Sebenarnya Shushu melakukan itu sebab dirinya takut disuntik dan diinfus. Dia terlihat ingin pergi dari tempat itu kapan saja. Namun Juanxi mengenggam erat pergelangan tangannya.Para perawat telah memasukan satu ranjang lagi ke ruangan rawat inap itu. Posisinya bersampingan dengan ranjang milik Juanxi.“Tidurlah dengan benar,” tegas Juanxi yang sudah mulai berbicara lancar.“Sa-sa-saya tak sakit kok,” jawab Shushu dengan formal dan tergagap. Dia terl

  • Shushu Dikejar Deadline   Chapter 82

    Tempat yang paling tak disukai Shushu terpaksa harus ia tempati selama empat hari lamanya. Sebab, kondisi suaminya yang baru ia nikahi belum seminggu itu terlihat sangat mengkhawatirkan. Suhu demamnya mencapai 40 derajat celcius.Selama dirinya di rumah sakit, bohong, jika Shushu juga tidak merasa sakit. Wajahnya pucat, makannya pun tidak karuan.Siapapun yang mengunjungi mengira Shushu sangat khawatir dengan suaminya yang terbaring tak sadarkan diri. Bahkan makan pun harus dipenuhi dengan cairan nutrisi melalui selang infus.Ada kalanya setiap Juanxi sadarkan diri untuk beberapa menit, Shushu akan membantu menyuapi air hangat atau sup hangat perlahan dengan sendok kecil. Sebab pria itu sendiri tak memiliki tenaga untuk mengangkat kepalanya.“Nak, kamu pulang saja dulu, tidak apa-apa,” tutur Sun Lili yang datang pagi sekali untuk membantu Shushu. Juanxi masih tak sadarkan diri. Namun suhu

  • Shushu Dikejar Deadline   Chapter 81

    “Kenapa kau tak cerita soal kebakaran itu padaku? Bukankah kita teman?” tanya Quo Xin. Dia benar-benar tidak tahu soal itu.Sejujurnya Quo Xin bisa menyelesaikan permasalahan dokumen yang rusak itu secepat mungkin. Hanya saja keadaannya dengan mantan mertua serta putrinya kala itu cukup rumit. Dia jarang punya waktu leluasa membuka laptopnya.Semua menjadi mudah ketika ia sudah memindahkan data putrinya di Kota B ini. Namun ini semua hanya alasan. Quo Xin merasa bersalah atas waktu yang terbuang secara cuma-cuma. Dia tak mengira masalah keterlibatan Shushu dengan situs judi online ini begitu berat. Bahkan pihak di sana berani mengancam dengan cara murahan seperti itu.“Walaupun begitu kau setuju begitu cepat untuk menikah,” ungkap Quo Xin. Kemudian ia meraih tangan Shushu dan menggenggamnya erat. “Batalkan saja kontraknya!”“Tidak bisa, kita sudah menikah. Lagipula keadaanya tidak sesimpel ini, Zhou.co itu mungkin saja tidak terlibat dengan judi online saja,” ucap Shushu. Dia menginga

  • Shushu Dikejar Deadline   Chapter 80

    Pukul enam pagi, seorang wanita paruh baya berjalan cepat menelusuri lorong rumah sakit yang panjang. Dia hanya menggunakan sandal, dan jaket untuk menutupi pakaian tidurnya. Bahkan helm pun masih bertengger setia di kepalanya.Ruang 278, tanpa ragu-ragu, dia langsung membukanya. Di dalam sana ada seorang wanita muda berdiri menganggukan kepala berulang kali atas penjelasan dokter yang bertugas.“Bagaimana?” tanya Quo Xin.“Baru saja dipindahkan dari UGD, dia demam sushu 40 derajat, sepertinya kelelahan bekerja,” tutur Shushu dengan wajah yang lelah.“Ibu juga harus istirahat yang baik untuk menjaga suami Anda. Wajah Ibu kurang baik,” ucap dokter pria itu lagi. Shushu hanya menganggukan kepalanya berulang kaliFokus Quo Xin bukan lagi cerita dibalik kenapa ia membutuhkan ambulans di pagi buta lagi. Namun, bagaimana bisa ia mendapatkan suami dalam waktu yang begitu cepat setelah ia tinggal beberapa bulan di kota lain?Setelah kepergian dokter dan perawat tersebut. Quo Xin hanya diam sa

  • Shushu Dikejar Deadline   Chapter 79 - Kehidupan Kedua? (2)

    Juanxi terus mengalami mimpi yang panjang, dan semua kejadian itu membuatnya merasa tak nyaman. Kepalanya terasa berat dan panas menerima semua informasi itu. Fakta bahwa kematian Shushu itu begitu menyedihkan membuatnya sangat terpukul.Tidak seharusnya Shushu mengalami itu semua. Dia bukan seperti apa yang digambarkan semua artikel tersebut. Wanita nakal, pemakai narkoba, penipu, dan lainnya.Hal yang membuatnya lebih terpukul ialah adegan dimana Paman Zinbei dan Ibu Yanyan datang ke kantornya untuk meminta tolong mencari kebenaran kematian Shushu.Kini Juanxi paham kenapa Shushu tadi menangis begitu lelah ketika ia tahu bahwa namanya bisa dibersihkan tidak terlibat situs judi online itu. Semua usaha Shushu menyelidiki kasusnya sendiri selama ini, agar tidak membuat dua orang tua itu sedih dan terpukul.Dalam kehidupan pertama itu, ia melihat wajah Paman Zinbei, dan Ibu Yanyan, lima kali lipat terlihat lebih tua dibandingkan kehidupannya sekarang. Mereka telah mendatangi berbagai ka

  • Shushu Dikejar Deadline   Chapter 78 - Kehidupan Kedua?

    Juanxi menjadi kesal melihat ponsel milik Shushu yang terus berdering sedari tadi. Dia langsung mematikannya secara total. Lalu membawa tubuh Shushu yang tertidur karena lelah menangis ke kamarnya. Juanxi melihat keseluruhan interior ruangan yang sederhana, namun memiliki tiga pintu ruangan lainnya lagi. Dia penasaran untuk apa saja tiga ruangan di dalam kamarnya ini. Juanxi menerka salah satunya pasti toilet, dan ruang pakaian. Adapun sisanya ia tak begitu yakin. Juanxi menyadari beberapa hal dari mengenal Shushu dalam waktu yang sangat singkat ini. Dia terlalu mudah untuk percaya, namun tak ingin menaruh rasa percaya begitu dalam. Kontradiksi sekali bukan? Dua kata yang bisa dijelaskan ialah polos kebangetan. Kendati dikatakan polos, dia tahu dunia lebih baik. Apalagi soal pekerjaannya dan mengatur finansialnya. Hanya saja melihat ia menangis begitu lepas karena namanya bisa dibersihkan dari tuduhan sindikat judi online itu. Juanxi melihat sosok Shushu menjadi lebih kompleks lagi

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status