Share

Si Bungsu Shintya
Si Bungsu Shintya
Penulis: Khalis

Rencana masuk SMP

Seperti malam-malam biasanya, keluarga kecil ini melahap makanan yang terlihat sederhana itu, sambil sesekali bertukar cerita. 

"Shintya, bentar lagi akan ada pengumuman kelulusan, apakah kamu yakin lulus nak? ", ujar wanita paruh bayah, yang mengawali pembicaraan di sela-sela makan malam mereka. 

"Yakin dong bu, Shintya 100% pasti LULUS," jawab Shintya dengan senyum khasnya. 

Ibunya tersenyum mendengarnya. 

"Yakin lulus, nih? ", goda Bapak nya. 

"Iya dong pak, Shintya kan anak yang pintar, trus baik, gak bandel, terus selalu rajin belajar," lagi-lagi Shintya berujar. 

Dan akhirnya mereka semua tertawa mendengar ocehan Shintya yang terbilang sangat cerewet. 

"Shintya, nanti lanjutnya di mana nak? ", tanya ibu nya lagi. 

"Bu, nanti Shintya SMP nya di tempat Mak Tua ya, biar bisa punya teman banyak, lagian Shintya bosan di kampung melulu, pengen tinggal kota sesekali, ya bu.., ", ujar Shintya sambil memohon. 

" memangnya kamu sudah bosan tinggal sama bapak dan ibu, nak? ", tanya ibu nya kembali, dengan raut sedih. 

Shintya terkejut melihat perubahan raut wajah ibu nya, dan dengan cepat menjawab, "gak bu, bukan gitu maksud Shintya. Hanya saja Shintya pengen nambah wawasan dan pengetahuan luas di sana, jadi tidak salahnya kan Shintya sekolah di kota." Ucap Shintya panjang lebar, sambil mengusap punggung tangan ibu nya. 

Ibunya menghela nafas sambil tersenyum, lalu menatap suaminya yang dari tadi hanya menyimak. Dan suaminya pun peka dengan tatapan istrinya tersebut, lalu mencoba berpikir, dan kemudian berkata, 

"Baiklah, klo memang itu yang kamu mau, nanti bapak akan bicarakan kepada Mak Tua dan Pak Tua mu." dengan berat bapaknya mengambil kesimpulan. 

Tidak terasa, makanan yang mereka hidangkan telah tuntas. Shintya membantu ibunya membereskan piring kotor dan mencucinya. 

Setelah selesai, Shintya pun kembali bergabung dengan kedua orang tua nya yang sedang ngobrol di ruang tamu. 

"Bu, orang kakak kapan pulkam?", tanya Shintya sambil mengambil posisi duduk di antara bapak dan ibunya. 

"bulan ini kedua kakakmu sibuk nak, kakak sulungmu sibuk kuliah, dan kakak mu yang kedua sibuk kerja," jawab ibu nya. 

"yahhh... Padahal Shintya sudah kangen berat nih, kesepian di kamar," rengek Shintya dengan muka cemberut. 

Ibunya tersenyum, sambil mencubit pipi Shyntia dengan gemes, "sabar ya nak, suatu saat kita bakal kumpul dengan sempurna di rumah yang sederhana ini, "sahut ibunya, dengan tersenyum. 

Shintya hanya mengangguk kan kepalanya, lalu mereka bercengkerama sambil tertawa, karena anaknya ini sungguh sangat lucu, karena bicara nya yg selalu nyerocos. 

Hingga malam pun semakin larut, dan mereka pun akhirnya memilih untuk tidur. 

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status