Share

10. Pecat Dia!

Author: Zila Aicha
last update Last Updated: 2025-04-11 17:05:59

Badan Aletta Miller langsung bergetar hebat mendengar ancaman sang putra pemilik Gray Mall itu.

Gadis muda itu tentu saja sangat takut. Dia tidak bisa membayangkan bagaimana jika dia tidak memiliki pekerjaan. Dia masih memiliki seorang adik laki-laki kecil yang masih membutuhkan banyak biaya. Usianya masih dua belas tahun.

Tahun depan, Aletta harus mengirimkan sang adik ke sekolah lain setelah lulus dari sekolah dasar. Lalu, bagaimana dia bisa melakukan semua itu jika dia dipecat dari mall itu? Air matanya langsung terjatuh begitu dia memikirkan bagaimana menderita hidupnya dan adiknya bila dia menjadi seorang pengangguran.

"Mencari pekerjaan itu tidak mudah. Aku pikir kau juga tahu akan hal itu," Tobias terlihat menatap gadis itu dengan tatapan kesal.

"Maafkan saya, Pak. Tapi, saya tidak mengerti mengapa sikap saya dikatakan salah. Saya benar-benar hanya mencoba melakukannya sesuai dengan peraturan perusahaan. Peraturan nomor 12, Pak." Meskipun Aletta sangat ketakutan, dia tak mau
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Si Hebat Jack Morland    11. Berlututlah!

    Aletta Miller sontak segera menghapus air mata yang telah membasahi pipinya. Gadis itu kemudian mencoba untuk memberanikan diri menatap pada Tobias Gray, sang putra dari pemilik mall besar tempatnya bekerja itu. Pria muda itu kini sedang berdiri tidak jauh darinya. Jarak mereka tak kurang dari tiga meter saja sehingga Aletta bisa melihat bagaimana Tobias terlihat begitu serius mengatakan hal itu. "Apa Anda sungguh-sungguh, Pak? Apa saya tidak akan dihukum?" Aletta bertanya dengan nada yang begitu sangat lirih.Siapapun yang mendengar suara gadis muda itu, mereka akan dengan mudah mengetahui jika gadis itu memang sedang sangat ketakutan.Lily Osborne semakin tidak sabar dan menjadi begitu kesal gadis yang tidak kalah cantik darinya itu. Dia juga mulai cemburu.Sementara itu Tobias masih terlihat tenang dan berwibawa. "Sejak kapan aku bercanda untuk masalah seperti ini, Nona ....?""Aletta Miller," ucap Kevin, sang manager ketika Tobias menoleh ke arahnya seolah-olah sedang bertanya k

    Last Updated : 2025-04-12
  • Si Hebat Jack Morland    12. Bangunlah dari Mimpimu!

    Ledakan tawa seketika memenuhi di sekitar toko itu. Itu adalah suara tawa Tobias Gray dan juga Lily Osborne.Bagaimana tidak mereka berdua itu tertawa, sebab di mata mereka Jack Morland adalah mahasiswa paling miskin di kampus mereka. Lalu, mereka kemudian melihat dia membela karyawan perempuan itu dengan cara menawarkan sebuah pekerjaan.Siapa yang akan percaya kepadanya?"Jack, bangunlah dari mimpimu! Tolong jangan gila!" Tobias menggelengkan kepala dan masih sambil tertawa keras.Lily menyeka air mata yang jatuh menetes akibat menertawakan kekonyolan Jack. Gadis itu lalu menanggapi, "Jack, ayolah. Kau masih waras kan?"Jack tidak merespon dan dia malah mengambil sepatu milik Aletta yang ditinggal tak jauh di belakangnya. Aletta masih bingung bagaimana dia harus bertindak."Pak, Anda serius?" Aletta akhirnya bertanya."Saya selalu serius." Jack memberikan sepasang sepatu milik Aletta tersebut kepada sang pemilik.Lily memutar bola mata. Dulu Jack memang selalu bersikap manis kepada

    Last Updated : 2025-04-12
  • Si Hebat Jack Morland    13. Kau Meminta Gaji?

    "Pak, saya sungguh sangat meminta maaf pada Anda. Tapi, ini tidak seperti yang Anda pikirkan. Saya hanya merasa ... tidak ingin membebani orang lain." Aletta berhenti berkata selama beberapa detik, seakan memikirkan kata-kata yang tepat yang tidak akan menyinggung Jack.Melihat Jack yang terlihat sedang menunggunya, dia segera melanjutkan, "Anda tadi sudah menolong saya, Pak. Saya rasa itu sudah sangat cukup. Saya bisa mencari pekerjaan sendiri."Jack mengerti. Dia tahu gadis muda di depannya ini memang sebenarnya tidak terlalu percaya kepadanya, tapi dia senang Aletta berbicara dengan cara yang sangat sopan sehingga dia tidak mempermasalahkan hal itu."Baiklah, jika itu sudah menjadi keputusanmu, Nona. Tapi, jika Anda membutuhkan bantuan, Anda bisa hubungi saya. Saya akan dengan senang hati memiliki pekerja seperti Anda." Pria itu berkata sambil meminta Aletta untuk menyimpan nomornya.Aletta mengerutkan kening tapi tetap mencatat nomor ponsel Jack di ponselnya. Ketika Jack pergi da

    Last Updated : 2025-04-12
  • Si Hebat Jack Morland    14. Kenapa Kau Berhenti?

    Ketika mendengar perintah sang tuan muda, Gideon langsung bersemangat. Tanpa bertanya akan tujuan dari Jack Morland ingin membeli restoran itu, pria itu menjawab dengan patuh, "Baik, Tuan Muda. Dalam beberapa menit, perusahaan itu akan segera menjadi milik Anda.""Oh, tak perlu tergesa-gesa, Gideon.""Mengapa, Tuan Muda?" Gideon bertanya dengan nada heran."Aku akan pergi ke mall terlebih dulu untuk mengajukan surat pengunduran diri sebagai pembersih toilet, jadi aku akan kembali ke Restoran Luxen sekitar dua jam lagi," jelas Jack cepat.Gideon pun dengan cepat mengerti, dia membalas, "Baik, Tuan Muda. Lalu, apakah Anda juga ingin membeli mall tempat Anda sebelumnya bekerja, Tuan Muda?"Jack berpikir sejenak tapi dengan segera dia berkata, "Tidak. Tapi ... aku ingin kau menyelidiki tentang mall yang lain. Gray Mall.""Gray Mall? Apa saja yang harus saya selidiki, Tuan Muda?" Gideon bertanya agar tidak salah mengerjakan tugasnya."Semuanya,” jawab Jack.Gideon dengan cepat berkata, "Gr

    Last Updated : 2025-04-13
  • Si Hebat Jack Morland    15. Kau Pikir Kau Siapa?

    "Iya, Tuan Muda. Saya paham apa yang Anda inginkan." Gideon menjawab dari seberang sana.Jack Morland sungguh lega. Sepertinya apa yang kakeknya katakan memanglah benar. Gideon selalu bisa diandalkan.Maka, setelah memerintah Gideon untuk melakukan tugasnya, Jack segera menutup panggilan telepon itu lalu bergegas kembali menuju Restoran Luxen.Akan tetapi, saat dia akan masuk lewat pintu utama, dua penjaga yang melempar dirinya tadi menahannya."Hei, pecundang, apa lagi yang ingin kau lakukan di sini?" Salah satu penjaga berkata sambil menahan Jack agar tidak bisa masuk dengan menghadangnya tepat di hadapan Jack."Aku datang sebagai tamu." Jack berkata sembari mencoba melepaskan diri dari penjaga itu.Sang penjaga pun tertawa mengejek. "Tamu? Kau pikir kau siapa? Memang kau punya uang untuk membayar makanan di sini?"Teman sang penjaga pun ikut menambahkan, "Untuk membeli makanan termurah saja, aku sangat yakin dia tidak sanggup. Bagaimana bisa dia akan makan di sini?"Jack mengulas s

    Last Updated : 2025-04-13
  • Si Hebat Jack Morland    16. Jangan Membuang Waktuku!

    Melihat gadis itu terlihat begitu sangat kaget, Jack Morland tak menyia-nyiakan kesempatan itu. Dia langsung saja berkata lagi, "Pewaris Morland."Hanna Morris ternganga. Seolah tidak percaya akan apa yang baru saja dia dengar, dia bertanya dengan bibir bergetar, "Apa yang tadi kau katakan?"Jack berniat akan mengulanginya, tetapi security bertubuh tinggi itu berkata, "Hentikan! Cepat pergi dari sini! Jangan buat masalah!"Dia pun hampir menendang Jack jika Hanna tidak segera berteriak, "Berhenti! Lepaskan dia!""Kenapa, Nona? Gelandangan ini hanya membual saja. Anda tidak mungkin mendengarkan kata-katanya kan?" salah satu security itu terlihat bingung."Benar, Nona. Lebih baik kita mengusirnya saja," timpal temannya. Hanna Morris sebetulnya juga belum terlalu yakin, tapi dia tidak ingin mengambil resiko. Jika anak muda kumal itu benar-benar orang yang telah membeli restoran itu, dia akan menerima masalah besar jika dia sampai mengusirnya. Hanna tak mau membayangkan dirinya yang mun

    Last Updated : 2025-04-13
  • Si Hebat Jack Morland    17. Kau Yakin?

    Matthew Flint hampir terjatuh dari kursinya saat mendengar perkataan Jack.Jelas, pemuda itu memanglah sang pemilik baru itu. Matthew tak meragukannya lagi. Namun, dia sudah terlanjur berbuat kesalahan dengan meragukannya. Lalu, apa yang harus dia lakukan sekarang?"Pak, bagaimana? Apa Anda berniat menelepon Gideon atau tidak?" Jack kembali bertanya.Matthew cepat-cepat berkata, "Tidak, Tuan. Maaf, maaf atas ketidaktahuan saya. Saya bersalah. Saya sungguh tidak tahu mengenai Anda sedikitpun. Saya-""Tidak masalah," potong Jack cepat.Dia tak memiliki waktu yang banyak sehingga dia tak ingin berlama-lama.Matthew berkata, "Saya akan segera ambilkan dokumen yang Anda inginkan, Tuan Muda. Tapi, sembari menunggu. Apakah Anda ingin menyantap salah satu menu andalan di restoran ini, Tuan Muda?"Hanna Morris langsung ditatap oleh Matthew seakan dia memang diminta untuk menjelaskan perihal menu terbaik di restoran itu."Biar saya jelaskan, Tuan Muda!" Hanna mulai berkata.Jack pun mendengarka

    Last Updated : 2025-04-14
  • Si Hebat Jack Morland    18. Kau, Setan Kecil!

    Dengan ekspresi ketakutan, Matthew Flint menjawab, "Jika seorang staf belum pernah melanggar sebuah peraturan, maka dia akan diberi hukuman. Namun, bila dia telah melakukannya lebih dari dua kali, dia harus dipecat, Pak."Greg Morgan terkejut ketika Matthew Flint, sang direktur utama itu memanggil bocah ingusan itu dengan sebutan 'Tuan Muda' yang artinya jelas sekali lelaki itu menghargainya.Apa yang sedang terjadi sebenarnya? Greg mulai bingung.Sebelum dia bisa memahami semuanya, dia malah kembali dikejutkan dengan pertanyaan Jack, "Lalu, berapa peraturan yang telah dilanggar oleh Pak Morgan, Nona Morris?"Hanna Morris memang selain memiliki tugas untuk mengatur segala hal yang berhubungan dengan direktur utama itu, dia juga tentu paham mengenai para staff yang pernah memiliki masalah dengan perusahaan. "Sudah dua kali beliau melanggar aturan, ini yang ketiga kalinya, Pak." Hanna menjawab sambil melirik ke arah Greg yang langsung pucat.Pria itu langsung berkata, "Tunggu. Pak, apa

    Last Updated : 2025-04-14

Latest chapter

  • Si Hebat Jack Morland    93. Hanya Karyawan Magang?

    Annelisse pun memutar badan dan menatap Jack dengan tatapan penuh rasa bersalah. "Hm, ini salahku.""Apa yang sedang kau bicarakan? Mengapa kau bilang begitu?" Jack bertanya.Annelisse menelan ludah, sungguh dia benar-benar tidak enak hati pada Jack.Jack pun berkata lagi, "Apa yang dimaksud dengan foto, Anne?"Annelisse menggaruk bagian telinga kanannya dan Eric mulai tidak sabar menunggu adik perempuannya itu.Dia pun menyela, "Kalau kau tidak bisa berbicara dengannya. Bagaimana jika aku yang melakukannya?"Annelisse sontak menggeleng dengan tegas, "Tidak. Aku yang harus mengatakan pada Jack.""Kau yakin kau bisa? Aku lihat kau tak berani melakukannya," Eric berkata sambil menahan senyum.Annelisse menatap kakaknya dengan tatapan jengkel dan lanjut berkata, "Jack, aku ... tidak tahu bagaimana bisa mereka tahu, tapi ternyata wartawan-wartawan sialan itu tahu bahwa aku sedang bekerja di Morland Group.""Aku j

  • Si Hebat Jack Morland    92. Masalah Besar?

    "Iya, ayo aku antar pulang!" Jack mengangguk setuju, tanpa bertanya lagi.Annelisse menghela napas lega dan Jack pun segera berpamitan sebentar pada Gerry sebelum dua anak muda itu keluar dari Butik Hall itu.Dengan sedikit agak tergesa-gesa, Jack memanggil George.Akan tetapi, sebelum Annelisse menyebutkan alamatnya pada pengawal pribadi Jack itu, Geogre sudah mendahuluinya dengan berkata, "Saya sudah tahu, Nona."Annelisse mengernyit heran, sementara Jack tak sabar hingga dia langsung bertanya, "Kau tahu dari mana?""Tuan Hugh meminta saya untuk ... Anda tahu maksud saya, bukan?" George ragu-ragu menjelaskannya.Jack langsung merasa tidak enak pada Annelisse, tapi gadis itu terlihat tidak peduli dan malah dengan mengibaskan tangannya.Dia lalu berkata, "Itu bukan masalah besar. Aku bisa paham apa yang dilakukan oleh kakekmu. Ayah dan ibuku pasti juga akan melakukan hal yang sama jika dia tahu soal aku yang se

  • Si Hebat Jack Morland    91. Apa Terjadi Sesuatu?

    "Oh, apa saya sudah salah menebak, Tuan Muda? Tidakkah Anda berniat untuk meresmikan hubungan Anda dengan Nona Goldman? Anda tidak-""Berhenti!" Jack menggunakan tangan untuk menghentikan Gerry yang nyerocos berbicara sembarangan tanpa dipikir itu.Pria yang usianya tak terlalu jauh dari ayahnya itu pun terdiam seketika, takut jika dia salah bicara lagi. Dia pun menunggu sang tuan muda berbicara.Jack mendesah pelan, mencoba mengendalikan diri yang sedang agak sedikit kacau hanya karena Gerry menyangka dia akan menikahi Annelisse Goldman."Gerry, dengarkan aku baik-baik. Kau bisa kan?" Jack bertanya dengan nada pelan tapi serius."Ya, Tuan Muda," Gerry menjawab sembari mengangguk kecil."Aku dan Annelisse Goldman tidak memiliki hubungan apapun. Kami hanya kebetulan bertemu dan saat ini dia bekerja di Morland Group," Jack menjelaskan.Kali ini mulut Gerry sedikit terbuka, "Dia bekerja di Morland Group? Tapi ... mengapa? Bukankah

  • Si Hebat Jack Morland    90. Kau Ini Bicara Apa?

    Gerry Hall tampak terkejut dengan pertanyaan itu.Pria itu bahkan tidak mampu berkedip selama beberapa saat. Jack sampai harus mengulangi pertanyaannya, "Aku membutuhkan dua baju pesta, hm untukku jas dan untuknya ... sebuah gaun."Jack menunjuk ke arah Annelisse yang wajahnya terlihat begitu berseri-seri.Gerry Hall yang memang semula curiga jika teman yang dibawa oleh Jack itu adalah orang yang spesial segera berkata, "Ya. Tentu ... tentu saja, aku memiliki banyak. Tapi ... mengapa tidak menjahit yang baru saja, Tuan Muda?""Tidak bisa. Pestanya besok," Annelisse yang menjawab.Dia berpikir secara sederhana. Dia tidak ingin membuat Jack merasa kesulitan ataupun membuang-buang waktunya jika harus melakukan pemesanan terlebih dulu. Sehingga cara yang paling tepat untuknya adalah mendatangi galeri butik dengan waktu yang berdekatan dengan hari berlangsungnya pesta.Gerry pun tersenyum, "Baiklah, kalau begitu. Akan saya tunjukkan k

  • Si Hebat Jack Morland    89. Memikirkan Apa?

    Annelisse memutar kepala cantiknya, "Tentang apa? Perjodohan? Perjodohan apa maksudnya?"Jack mengerutkan dahi. Sedikit terkejut.Apa ini artinya dia sama sekali tidak tahu soal itu?Apa orang tuanya tidak bercerita apapun tentang hal itu?Annelisse menyadarkan Jack dengan menggunakan tangan, "Jack, hei. Kenapa sih kau?"Jack menggelengkan kepala, "Bukan apa-apa.""Dasar aneh!" Annelisse menanggapi sambil mengangkat bahu.Jack menoleh sekali lagi ke arah gadis itu dan menatapnya sekilas sebelum berpikir lagi.Mengapa keluarga Annelisse tidak memberitahu gadis itu?Hm, mungkin karena itu terjadi sudah sangat lama sehingga kedua orang tua gadis itu memutuskan untuk tak lagi mengungkit perihal hal itu."Ya, pasti karena hal itu. Tidak salah lagi," gumam Jack dengan nada pelan.Ketika jam kerja itu akhirnya berakhir, Annelisse buru-buru menghampiri Jack dengan begitu santainya. "Ayo, per

  • Si Hebat Jack Morland    88. Pelankan Suaramu!

    Jack hampir tersedak akan ludahnya sendiri ketika mendengar ucapan Annelisse itu. Pria itu tidak pernah menyangka bila Annelisse akan berkata seperti itu."Hm, kenapa kau diam saja, Jack? Apa kau terlalu terpesona kepadaku? Aku terlalu cantik sampai kau tak bisa berkata-kata ya, Tuan Muda?" Annelisse berkata sembari tersenyum manis.Jack mengedipkan mata beberapa kali, mengalihkan dua matanya dari wajah cantik Annelisse. "Apa yang sedang kau bicarakan, Anne?"Annelisse pun terkikik geli melihat reaksi Jack, "Astaga, kau sangat menawan sekali saat terlihat kaget begitu, Jack!"Jack menggelengkan kepala, tak mau menanggapi perkataan gadis cantik itu. Tetapi, pipinya sedikit berubah memerah karena malu.Sialnya, Annelisse juga menyadari perubahan pada warna kulit pemuda tampan itu sehingga dia pun tidak tahan untuk menggodanya.Gadis itu pun berkata lagi, "Ah, jadi benar ya kalau kau sangat terpesona kepadaku, Jack? Katakan padaku! Apa ak

  • Si Hebat Jack Morland    87. Aku Tidak Mau!

    Annelisse menatap Jack sambil meletakkan kembali ponselnya di atas meja kerjanya, "Memang ada yang salah?"Jack tak mengerti dan tak tahu bagaimana harus menanggapinya sehingga dia terlihat seperti kehilangan kata-kata.Annelisse menyipitkan mata lalu tiba-tiba berkata dengan nada yang begitu sangat pelan, "Hei, kau itu pewaris Morland Group, CEO perusahaan ini. Kau juga tidak mungkin tidak memiliki pengawal di sekitarmu kan, Jack?"Jack melongo, agak terkejut, "Itu tidak sama. Maksudku, aku-""Itu sama. Aku mungkin bukanlah seorang pewaris tunggal perusahaan keluargaku, tapi tetap saja aku ini salah satu anggota keluarga Goldman. Tidak mungkin pergi ke manapun tanpa adanya pengawalan. Sangat berbahaya, Jack," jelas Annelisse masih dengan suara rendah.Jack pun membalas, "Aku tidak pernah menginginkan penjagaan itu. Itu semua kakek yang mengatur. Kau? Kau … kau sendiri yang memintanya?"Annelisse berdeham kecil dan kemudian beru

  • Si Hebat Jack Morland    86. Kau Gila!

    Eve berkata dengan nada yang jelas tidak terima, "Anda harus adil, Pak. Bukan berarti karena dia pintar dan bisa menyelesaikan tugas yang susah, Anda malah membiarkannya begitu saja.""Benar, dia tidak bisa dibiarkan, Pak. Saya tidak bisa menerimanya," Melysa menambahkan.Wanita heran dengan jawaban Richard Foster sehingga dia tetap mencoba menyakinkan manajer umum agar Jack tetap dihukum.Terlebih lagi, saat itu dirinya berbicara di depan banyak orang. Jika dia sampai tidak didengar oleh Richard, reputasinya akan menjadi jelek.Dua wanita itu tampak begitu kompak dan hal itu membuat Edward merasa harus ikut berbicara, "Kalian ini tidak bisa memaksa atasan kalian hanya karena masalah seperti ini."Eve menatap nyalang pada Edward, hampir saja dia membalas ucapan temannya itu. Tapi, dia mengurungkan diri saat melihat Melysa menoleh ke arah Edward."Kenapa tidak bisa?" Melysa kembali mendelik."CUKUP!" Richard berteriak keras hingg

  • Si Hebat Jack Morland    85. Peraturan Baru

    "Dasar bodoh! Kau harusnya tahu kalau perusahaan selalu memiliki aturan yang tak perlu ditulis," Melysa berkata sembari menaikkan alis.Jack mendesah. Kali ini dia tidak ingin menerimanya begitu saja sehingga dengan dagu terangkat dia membalas, "Aku tidak akan mau menerima hukuman yang tidak tertulis atau memiliki aturan yang jelas."Melysa mendengus. "Oh, sepertinya memang kau harus dihukum langsung oleh Pak Richard."Eve ikut berbicara, "Ah, itu ide yang bagus. Dia harus dihukum secara langsung oleh Pak Richard.""Hm, bukankah dia terlalu sibuk untuk menanggapi masalah seperti ini? Aku tidak terlambat setiap hari dan ini hanya lima menit. Aku ingat bahwa batas keterlambatan yang diterima di perusahaan ini adalah sepuluh menit dan itu tak akan mendapatkan hukuman. Bukankah hal itu sudah sangat jelas?" Jack berkata sembari menatap Melysa dan Eve secara bergantian.Eve membalas, "Kau itu tuli atau bodoh sebenarnya, bocah? Bukankah tadi sudah dijelas

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status