Share

Marah

“Ciee ada yang antusias banget nih mau ketemu ibu Gempal. Aw!”

Kujitak kepala Shaniar yang berani-beraninya memfitnah. Aku tidak mau menjadi bahan olok-olokannya ibu Gempal lagi, makanya aku memasukkan buku kedalam tas dengan buru-buru agar waktu tidak terlalu lama berlalu dan tidak akan terlambat.

“Sakit Drew...”

“Mau ditambah lagi?” aku mengangkat tangan berusaha menjitak kepala Shaniar lagi. Dengan cepat kilat dia menghindar.

“Eitt, gak kena hahahha..”

“Udah ah, aku buru-buru nih, nanti dimarahi sama ibu Gempal lagi kalau telat. Bye bye Shan Shan” aku melambaikan tanganku padanya sambil berlari keluar kelas menuju ruang ekskul teater. Kemarin ibu Gempal memutuskan latihan drama kali ini dilakukan di ruangan teater saja, agar tidak perlu repot-repot membereskan meja dan kursi kelas.

“Semoga hari ini tidak ada olok-olokan lagi. Amin” ucapku pada diri sendiri ketika berada dilorong kelas.

“Drewi” sebuah suara dari belakang mema

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status