Share

Maaf

“Drewi” suara yang tidak asing menyebutkan namaku, ketika sedang menunggu kak Adam  digerbang sekolah. Dia meninggalkan ponselnya yang sedang di charger di ruang OSIS. Kak Adam mengajakku pulang bersama setelah dia bertanya aku pulang dengan siapa. Tentu saja pulang sendiri karna Shaniar sudah pulang duluan. 

Suara yang tidak asing itu kak Dani Megantara. Si tukang olok. Wajahku menoleh kearah lain dengan kesal.

“Drew, masih marah ya?” tanyanya. Tak ada jawaban dariku. Dia menggaruk kepalanya sendiri menunggu jawaban.

“aku minta maaf ya Drew, untuk yang kemarin dikantin” dia menyodorkan sebuah kotak merah peach berpita biru. Aku menatapnya tidak mengerti.

“Ini sebagai permintaan maaf....” aku tidak memperdulikan perkataannya selanjutnya, karena perhatianku langsung terfokus pada si Lesung Pipi yang sedang berdiri jauh diseberang jalan sana, melihat kepada kami tanpa ekspresi lalu membalikkan badannya dan berjalan menjauh.

“D

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status