Home / Romansa / Siasat Menggoda Duda Kaya / Bab 1 Menjadi Wanita Penghibur

Share

Siasat Menggoda Duda Kaya
Siasat Menggoda Duda Kaya
Author: Ratu As

Bab 1 Menjadi Wanita Penghibur

Author: Ratu As
last update Last Updated: 2025-12-15 15:21:47

“Denda dua ratus juta? Bapak serius?”

Anara menggigit bibirnya kuat-kuat, tangannya sampai gemetar. Dia dituduh merusak barang di galeri tempatnya bekerja--sebuah patung antik peninggalan jaman kuno yang harganya fantastis.

Bosnya menagih uang denda untuk sesuatu yang bahkan tidak Anara lakukan. Jumlah sebanyak itu, bahkan jika Anara bekerja tanpa henti selama setahun ini pun tidak akan mungkin mendapatkan sebanyak itu.

“Kamu sudah bekerja cukup lama di tempat galeri barang antik ini. Kamu tahu jelas harga patung itu tidak murah–”

Patung itu kecil, hanya seukuran dua puluh senti. Namun terbuat dari porselen putih gading berusia ratusan tahun. Berbentuk patung wanita oriental dengan kimono sederhana yang dihiasi goresan warna biru dan merah yang mulai pudar.

Kilau glasirnya tampak lembut di bawah lampu galeri, dan stempel dinasti di bagian bawah menjadi bukti keaslian yang membuat nilai patung mungil dan rapuh itu mencapai ratusan juta rupiah.

“Ta--tapi… Aku bahkan tidak pernah menyentuh apa pun di ruang itu.”

Anara masih mencoba untuk membela diri. Namun tidak ada yang percaya, teman kerja yang Anara harap mau membantunya justru ikut menyudutkan.

“Hanya kamu yang pagi ini membersihkan ruangan khusus,” kata Lika sembari melirik sinis. “Bukti CCTV sudah jelas.”

Anara menggeleng. “Tidak, CCTV itu hanya merekam saat aku lewat! Tidak ada bukti sedikit pun aku menjatuhkan barang itu–”

“Diam!” sentak Bos yang kini berdiri dari duduknya. Lelaki berbadan tambun itu melotot pada Anara.

“Saya tidak perlu apa kamu benar-benar menjatuhkannya dengan sadar atau tidak … yang jelas ada bukti dan saksi yang bisa saya gunakan untuk melapor ke kantor polisi.”

Sebagai pebisnis, jelas saja Cipto tidak mau rugi. Tidak peduli apa pun, dia hanya mau ganti rugi uang yang sepadan dengan harga barangnya yang rusak.

“A--pa? Kantor polisi?” Anara menciut takut. “Pak Cipto, tolong jangan libatkan polisi. Aku tidak mau dipenjara!”

Anara memohon, bayangan mendiang kakaknya yang meninggal di penjara dengan luka lebam dan babak belur di seluruh tubuh membuatnya ketakutan.

“Kalau begitu tanda tangani surat perjanjian ini. Kamu harus membayar denda dua ratus juta, saya kasih kamu waktu tiga minggu, jika tidak bisa bayar … saya seret kamu ke penjara,” tegas Cipto dengan wajah garangnya.

Rasa panik membuat Anara tidak bisa berpikir apa pun lagi. Dengan tangan gemetar dia menggoreskan tanda tangannya dan menyetujui untuk membayar denda.

***

Anara tidak pernah membayangkan sepanjang hidupnya akan berakhir menjadi pekerja keras tanpa hasil begini.

Karena denda dua ratus juta itu, sekarang Anara harus bekerja siang malam tanpa henti. Bukan hanya itu, dia pun rela menahan lapar juga malu. Bekerja sebagai pelayan toko di siang hari, dan menjadi LC (Ladies Companion) di malam hari.

“Anara, kamu harus melayani mereka dengan baik. Di dalam sana, berisi orang-orang penting. Jadi kamu harus–”

“Baik, Bu Mega. Saya mengerti,” potong Anara tak ingin lagi mendengar kata-kata yang sama setiap kali dia disuruh oleh Mega untuk ke melayani tamu.

Anara masuk ke privat room nomor tujuh, sebagai LC penampilannya dituntut untuk selalu menarik. Dia cukup pandai berdandan dan menempatkan diri.

Kedatangannya disambut baik oleh salah satu tamu, namun dua yang lain sibuk mengobrol dan tidak menghiraukan kedatangannya.

“Duduklah dulu. Kamu bisa tuangkan minuman untuk kami,” titah seorang lelaki yang tadi menyambut Anara dengan senyuman.

Anara mengangguk patuh, dia duduk di sisi lelaki itu lalu menuangkan minuman untuk tiga orang lelaki di sana.

“Rey tidak akan datang malam ini. Kesehatan anaknya akhir-akhir ini memburuk–”

“Oh, astaga … apa dia belum mendapatkan pendonor untuk putra kecilnya? Kasian sekali anak itu.”

Obrolan dari tamu tidak cukup menarik untuk Anara namun dia tetap ramah mendengarkannya karena belum ada tugas apa pun yang diminta.

“Sepertinya belum ada yang cocok. Padahal dia sudah memasang iklan secara resmi, mencari pendonor yang mau mendonorkan ginjal untuk putranya. Imbalannya tidak main-main … tiga ratus juta.”

“Apa? Tiga ratus juta?!” Reflek Anara menyeletuk. Ekspresinya yang tampak kaget membuat lelaki di sampingnya terkekeh.

Tiga ratus juta, bahkan lebih dari yang Anara butuhkan.

“Kenapa, Nona? Kamu tertarik?”

Anara tersenyum canggung, detik berikutnya dia merayu tanpa malu. “Tuan, bisa kasih tahu aku nomor Pak Rey?”

“Kamu serius ingin menjadi pendonor? Atau hanya iseng ingin tahu?”

Anara berdeham, dia tersenyum manis dan menatap dengan mata berbinar. Gayanya centil namun masih sopan.

“Aku sehat, Tuan. Tapi hanya seorang LC. Tentu, aku butuh uang … kalau tidak, untuk apa aku bekerja siang malam–”

Kev terkekeh dia menyelipkan anak rambut Anara ke telinga dan bersikap lembut. “Jadi kamu butuh uang? Bagaimana jika tidur denganku saja?”

Anara menggeleng pelan, dengan seulas senyum agar tidak membuat tamunya tersinggung.

“Aku butuh uang sebanyak tiga ratus juta itu. Kalau hanya menemani tidur semalam, apa Anda bisa memberi sebanyak itu?”

“Itu tidak mungkin,” sahut teman Kev yang kini tertarik dengan permintaan Anara. Dia tahu Kev hanya suka omong kosong, tapi keinginan gadis itu sepertinya serius. “Kalau kamu serius mau mendonorkan ginjalmu, ayo ikut denganku!”

Lelaki bernama Erik itu berdiri. Dia terlihat sungguh-sungguh.

Anara berbinar. “Baik, Tuan–”

Anara berdiri, dia mengikuti Erik dengan patuh. Meski teman-teman Erik berisik, terutama Kev namun Erik tidak lagi menghiraukan dan bergegas membawa Anara bersamanya.

“Woy, Erik! Kamu harus memberi banyak tip untuk gadis LC yang kamu bawa kabur itu,” sindir Kev dengan kekehan tidak keberatan namun penuh cibiran.

***

Anara dibawa ke sebuah rumah mewah yang berada di kawasan elit. Begitu dia menginjakan kaki dia merasa seperti masuk ke dunia yang berbeda, jauh dari hal sederhana, kumuh, miskin, yang biasa mengitari hidupnya. Sungguh dia baru sadar yang namanya kesenjangan.

“Mari ikut aku.” Erik masuk tanpa hambatan.

Dia teman dekat dari sang tuan rumah, jadi tidak ada yang berani melarangnya. Bahkan pelayan di sini semua sudah mengenalnya dengan baik.

Anara membuntut, tatapannya tidak bisa berhenti dari memerhatikan barang mewah yang ada di sana.

“Erik?” Suara seorang lelaki dari arah tangga menarik perhatian.

Anara berdiri di samping Erik. Saat lelaki bernama Rey memerhatikannya, Anara tersenyum.

Rey menatap Anara dengan kernyitan di kening. Tatapan yang dia tujukan terkesan aneh dan enggan.

“Erik, untuk apa membawa wanita malam ke sini? Kamu pikir aku kesepian? Bawa dia pergi!” usirnya sebelum Anara menjelaskan maksud dan tujuannya datang.

Memang miris, dia datang dengan memakai dress saksi dengan riasan yang juga mencolok, siapa yang tidak akan salah paham?

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Siasat Menggoda Duda Kaya   Bab 5

    “Oh, tidak masalah. Dia justru unik dan lucu,” sahut Anara dengan senyum cerah. “Mmm, baiklah, kamu bisa turun untuk sarapan lebih dulu.” Rey mengalihkan pembicaraan. Dia menyuruh Anara untuk turun sementara dia menyusul Zavi. “Oke!”Rey lihat, gadis itu terlihat sangat percaya diri dan mempunyai aura positif yang kuat. Selain ramah, dia juga selalu ceria, padahal Rey yakin ada banyak beban hidupnya sampai harus bekerja keras bahkan rela menjual ginjal. *** “Ginjal kami cocok?” Anara berbinar senang saat Rey memberitahu tentang hasil pemeriksaan kemarin. Anara hampir saja meloncat kegirangan. Akhirnya dia punya kesempatan besar bisa melunasi hutang! Euforia membuat ekspresi Anara tidak terkendali. Anara jadi canggung ketika ditatap oleh dua lelaki berbeda usia itu dengan tatapan yang aneh. Buru-buru dia berdeham dan memperbaiki posisi duduknya. “Mmm, syukurlah. Karena cocok, berarti operasi bisa cepat dilakukan kan? Zavi harus cepat sehat,” ucap Anara perhatian. Zavi justru m

  • Siasat Menggoda Duda Kaya   Bab 4

    Setelah meminum obat dari Rey, Anara tertidur selama beberapa jam. Dia terbangun dengan kaget dan linglung. Dipikirnya dia ketiduran di club, namun saat otaknya mengingat kembali satu per satu yang dia lewati semalam, Anara pun berdecak frustasi. “Astaga, apa yang sudah kulakuan–” Anara baru teringat sudah bertindak tak sopan pada Rey. Dia begitu berani ingin mencium, bahkan memeluk dan meraba-raba dada lelaki itu. Sungguh biadab, untung Rey tahu Anara sedang dalam kondisi mabuk. Kalau tidak, bisa kena pasal pelecehan! Anara memindai sekeliling, dia berada di kamar mewah yang asing, namun dia bisa menembak jika itu bukan kamar hotel tapi mungkin rumah Rey. Anara melihat jam yang menunjuk pukul setengah empat, di luar masih gelap. Namun Anara tidak bisa kembali tidur. Kepalanya masih sedikit pusing tapi tidak terlalu parah, dia memilih ke kamar mandi dan membersihkan diri agar lebih segar. ***Saat keluar kamar, Anara mendengar suara anak menangis dan meracau lalu suara Rey yang

  • Siasat Menggoda Duda Kaya   Bab 3

    Rey tidak menjawab pertanyaan Anara, dia fokus pada lelaki yang tadi memukulkan botol minuman. Rey menatap lelaki itu dengan tajam, namun ditanggapi dengan tak acuh dan omelan tak jelas. “Pak Rey, dia mabuk karena tadi minum banyak. Sepertinya dia tidak sadar siapa Anda. Tapi tolong… maafkan teman saya ini,” kata pria lain yang kini gugup dan tidak menyangka dengan kehadiran Rey. “Saya yang akan memberinya pelajaran–” Rey tidak memperpanjang masalah, kedatangannya ke sana juga bukan untuk berdebat. Jadi dia memilih untuk mengabaikan hal tadi, masih ada hal yang lebih penting harus dia bahas. “Saya ada perlu dengannya–” Rey beralih menatap Anara yang memijit pelipisnya. “Pak Rey, Anda mencariku?”Rey mengangguk lalu memintanya ikut keluar, tidak ada yang berani mencegah. Semua orang tahu jelas siapa Rey, mereka tidak mungkin berani menyinggung. Anara mengikuti langkah Rey dengan berjalan memegangi dinding. Perlahan, dia merasa banyak yang tidak beres. Selain kepalanya pusing, kak

  • Siasat Menggoda Duda Kaya   Bab 2

    “Kamu salah paham, dia memang bekerja di club. Tapi aku membawanya kemari karena dia berniat menolongmu. Bukankah kamu belum dapat pendonor ginjal untuk Zavi?”Rey yang tadinya tak acuh kini berjalan mendekat. Dia menyambut Erik dan Anara untuk duduk lalu bicara serius. “Kamu sungguh ingin melakukannya?” Anara mengangguk yakin. “Benar, Pak Rey. Saya sehat, saya yakin bisa jadi pendonor untuk putra Anda. Semoga saja ginjal kami cocok,” ucap Anara dengan sesopan mungkin. Rey tampak berpikir, dia menimang sambil memperhatikan penampilan Anara. “Baiklah, besok kita cek dulu ke rumah sakit. Kalau cocok, saya ingin operasinya segera dilakukan–”Rey sedikit ragu karena penampilan Anara yang sangat mencolok, namun masalah kesehatan putranya bukan sesuatu yang bisa diulur. Jadi dia memilih untuk mencoba menerima niat baik dari wanita itu.“Tidak masalah, saya siap–” Anara bicara dengan senyum meringis. “Asal, soal uang itu… ““Saya pasti akan memberinya–” sahut Rey tanpa perlu Anara menega

  • Siasat Menggoda Duda Kaya   Bab 1 Menjadi Wanita Penghibur

    “Denda dua ratus juta? Bapak serius?”Anara menggigit bibirnya kuat-kuat, tangannya sampai gemetar. Dia dituduh merusak barang di galeri tempatnya bekerja--sebuah patung antik peninggalan jaman kuno yang harganya fantastis. Bosnya menagih uang denda untuk sesuatu yang bahkan tidak Anara lakukan. Jumlah sebanyak itu, bahkan jika Anara bekerja tanpa henti selama setahun ini pun tidak akan mungkin mendapatkan sebanyak itu. “Kamu sudah bekerja cukup lama di tempat galeri barang antik ini. Kamu tahu jelas harga patung itu tidak murah–” Patung itu kecil, hanya seukuran dua puluh senti. Namun terbuat dari porselen putih gading berusia ratusan tahun. Berbentuk patung wanita oriental dengan kimono sederhana yang dihiasi goresan warna biru dan merah yang mulai pudar. Kilau glasirnya tampak lembut di bawah lampu galeri, dan stempel dinasti di bagian bawah menjadi bukti keaslian yang membuat nilai patung mungil dan rapuh itu mencapai ratusan juta rupiah.“Ta--tapi… Aku bahkan tidak pernah me

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status