Share

Bab 39 Lebih akrab.

Penulis: Zizizaq
last update Terakhir Diperbarui: 2025-09-17 15:44:45

Ronald dan Nadin mengakhiri perdebatan dengan diam, dalam diam Ronald berpikir tidak akan ada yang rugi jika ingin mempertahankan pernikahan karena Nadin tidak memiliki hubungan dengan siapapun sementara dirinya sudah tidak memiliki cinta lagi setelah kepergian Tari dan jika berpisah, justru kenangan pahit masa lalu yang membuatnya trauma akan ia lakukan sendiri. Sepertinya akan menjadi Boomerang baru dalam hidupnya, jadi apa salahnya melanjutkannya sebentar lagi sampai benar-benar tidak ada pilihan lagi. Menurutnya Ferdi maupun Nata bukan masalah baginya.

"Bukannya kamu membuat sarapan untukku, aku ingin mencobanya," ucap Ronald memecah sunyi.

"Iya benar," balas Nadin gelagapan karena ia juga sibuk dengan pikirannya sendiri.

"Aku ingin mencobanya." Ronald bangkit dari tempat tidur lalu beranjak ke meja makan. Nadin sampai melongo dibuatnya, ia penasaran rencana busuk apalagi yang akan Ronald lakukan padanya. Tidak mungkin ia bisa berubah menjadi baik hanya dalam semalam, bahkan
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Siksaan Dari Tunangan Kakakku   Bab 42 Dia cocok denganmu.

    Hari-hari berikutnya kehidupan Ronald dan Nadin berkembang lebih baik, Ronald tidak usil lagi dan Nadin merasa lebih aman dari sebelumnya. Nadin sedang bekerja di kantor seperti sebelumnya, kali ini pekerjaannya lebih banyak karena produk baru dari Mega Food ditambah tuntutan target Marketing dari Bramasta. Di awal bergabung dengan perusahaan Bramasta ia senagaja diberi tugas lebih banyak oleh Ronald dan masih berlangsung hingga sekarang. Ia pikir hubungan mereka sudah lebih baik sekarang jadi ia berniat meminta pada Ronald agar pekerjaannya dikurangi. Saat ia sedang sibuk-sibuknya, seorang wanita paruh baya tiba-tiba mendekatinya dengan tatapan jijik, ia mengenal wanita itu, ia menegang seketika. "Jadi kamu putri perempuan itu? Bisa-bisanya dia menipuku selama bertahun-tahun." Mata Bu Ratih berkaca-kaca. Nadin diam saja karena ia sudah mengerti segalanya, selain Bu Ratih ada ayahnya juga. Ayahnya mencoba menenangkan Bu Ratih tapi sia-sia. Pak Dion malah melihat Nadin dengan ta

  • Siksaan Dari Tunangan Kakakku   Bab 41 indah tapi semu

    Malam semakin larut, Nadin sudah masuk ke kamarnya tanpa mengajak Ronald, akhirnya Ronald pergi ke kamar tamu. Ia tidak bisa memejamkan matanya, ia mengingat saat pertama kali ke rumah itu dan memaksa Nadin melayaninya, dan itu kesalahan paling fatal yang ia lakukan pada Nadin. Ia bangun dari pembaringannya, ia merasa tidak nyaman dengan pakaian formal yang ia gunakan tapi ia lupa membawa baju ganti karena buru-buru ingin mendahului Nadin tiba lebih dulu. Ia hanya menggulung kemejanya hingga siku, ia lalu keluar dari kamar Karena merasa begitu bosan. Ternyata ada Nadin di dapur sedang membuat mie rebus, Nadin merasa penampilan Ronald yang paling terbaik adalah saat ia menggulung lengan kemejanya seperti saat pertama kali ia melihatnya waktu itu. Tapi ia abaikan lalu berkata, "Kenapa belum tidur?" Tangannya sibuk mengaduk panci di atas kompor. "Belum ngantuk," jawab Ronald seadanya. Ia lalu melanjutkan, "Buatkan untukku juga." "Kamu tidak boleh memakan makanan cepat saji,"

  • Siksaan Dari Tunangan Kakakku   Bab 40 Salah Paham

    Nadin membelah jalan raya menuju kota kecil tempat kelahirannya untuk menemui ibunya. Ketika tiba di tujuan ia dikagetkan oleh sebuah mobil yang ia kenal, sedang terparkir di depan rumah ibunya. Ia panik dan buru-buru keluar dari mobilnya dan ingin segera masuk ke rumah, saat ia mencoba membuka pintu ternyata tidak terkunci, tidak biasanya ibunya tidak mengunci pintu, suasana semakin mencekam karena ruangan gelap dan ia tidak menemukan siapa-siapa. "Bu..!" seru Nadin tapi tidak ada jawaban. Ia ke kamar ibunya dan tidak juga menemukannya. Ia melihat lampu kamarnya menyala, biasanya lampu kamarnya tidak pernah dinyalakan saat ia tidak ada. Ia membuka pintu kamarnya dan menemukan Ronald sedang membaca buku miliknya. "Kenapa kamu bisa ada di sini? Dimana ibuku? Apa yang kamu lakukan padanya?" Teriak Nadin hampir dengan perasaan campur aduk, Ia menuduh Ronald karena ia tahu betul niat Ronald yang selama ini ingin menghancurkan keluarga kecilnya untuk membalas Tari. Kalau bukan karen

  • Siksaan Dari Tunangan Kakakku   Bab 39 Lebih akrab.

    Ronald dan Nadin mengakhiri perdebatan dengan diam, dalam diam Ronald berpikir tidak akan ada yang rugi jika ingin mempertahankan pernikahan karena Nadin tidak memiliki hubungan dengan siapapun sementara dirinya sudah tidak memiliki cinta lagi setelah kepergian Tari dan jika berpisah, justru kenangan pahit masa lalu yang membuatnya trauma akan ia lakukan sendiri. Sepertinya akan menjadi Boomerang baru dalam hidupnya, jadi apa salahnya melanjutkannya sebentar lagi sampai benar-benar tidak ada pilihan lagi. Menurutnya Ferdi maupun Nata bukan masalah baginya. "Bukannya kamu membuat sarapan untukku, aku ingin mencobanya," ucap Ronald memecah sunyi. "Iya benar," balas Nadin gelagapan karena ia juga sibuk dengan pikirannya sendiri. "Aku ingin mencobanya." Ronald bangkit dari tempat tidur lalu beranjak ke meja makan. Nadin sampai melongo dibuatnya, ia penasaran rencana busuk apalagi yang akan Ronald lakukan padanya. Tidak mungkin ia bisa berubah menjadi baik hanya dalam semalam, bahkan

  • Siksaan Dari Tunangan Kakakku   Bab 38 Masa lalu.

    Malam berlalu begitu cepat, Nadin mengangkat tubuhnya agar terbangun. Ia melihat Ronald masih tidur di atas kasur. Ia membawa selimut untuk menyelimutinya, ia lalu menatap suaminya itu sambil berkata dengan pelan, "Apakah kamu sudah menyerah dengan balas dendam? Bolehkah kita berpisah saja? Kalau begini terus bukankah kita hanya akan membuang-buang waktu untuk saling menyakiti?" Ia masih mengingat perkataan Ronald yang menyuruhnya balas dendam. Setelah mengutarakan isi hatinya ia bangkit lalu ke kamar mandi setelah itu ia ke dapur untuk membuat makanan yang cocok untuk Ronald, ia sempatkan diri mencari-cari olahan makanan yang bagus untuk orang yang baru selesai melakukan operasi lambung. Ronald sebenarnya sudah terjaga dari tadi dan berpura-pura tidur saat mengetahui Nadin sudah bangun, ia membuka mata begitu Nadin keluar dari kamar. Ia berpikir sejenak untuk merenungi ucapan Nadin barusan, ia sempat berpikir untuk melepaskan Nadin saja, artinya ia akan melakukan hal yang paling

  • Siksaan Dari Tunangan Kakakku   Bab 37 Lebih serius

    Beberapa hari telah berlalu, Ronald sudah diperbolehkan pulang, Nata setia menemaninya. Namun pekerjaan membuatnya tidak bisa menemaninya lebih lama lagi, ia harus kembali berlayat sore itu juga. Ketika Ronald tiba di rumahnya, ia berhenti sebentar untuk mengamati sekitar, ia hanya melihat pelayan yang segera menyambutnya. Ronald membalas dengan senyuman singkat setelah itu pergi ke kamarnya. Begitu membuka pintu kamar ia melihat manusia yang ia cari sedang terbalut selimut di atas tempat tidurnya padahal sudah waktu masih menunjukkan pukul sembilan malam, sepertinya Nadin sangat menikmati kehidupan saat tidak ada dirinya. Ronald mendekat dan langsung menarik selimut dengan keras, membuat Nadin jatuh ke lantai. "Auhh," rintihannya kesakitan, ia memeriksa bagian tubuhnya yang terasa sakit lalu berkata, "Kukira aku sedang bermimpi jatuh dari tempat tidur ternyata ini nyata." ia mencari penyebabnya dan malah melihat Ronald sedang berkacak pinggang di belakangnya, Nadin tahu ia pa

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status