Share

Bab 21

"Ya ampun, Non Nurma yang meleng, tapi malah saya yang disalahkan," celetuk Mbok Tuti. Namun, mataku tetap tertuju pada kertas yang ada di dalamnya. Sebab, surat ini adalah berkas penting yang harus kulindungi.

Beruntungnya tas yang kupakai kali ini cukup besar, ada resleting juga dan tahan air tentunya. Aku menurunkan bahu sambil tersenyum. "Syukurlah, aman," celetukku keceplosan.

Aku menghela napas sambil tersenyum. Mbok Tuti memperhatikanku secara diam-diam. "Apanya yang aman sih? Kok kayaknya bahagia banget?" Mata-mata Mas Firman menyorotiku penuh.

"Jangan kepo urusan majikan! Kapan sih kamu bersikap dan bertindak sesuai kodratmu? Yaitu sebagai pembantu!" Aku sengaja bicara seperti itu dengan nada penekanan.

"Non Nurma jangan bicara seolah-olah orang kaya raya, ya, Non Nurma tidak tahu kalau saya ini bukan pembantu sembarangan, jangan sampai mulutmu itu saya sumpal dengan kain basah," ancam Mbok Tuti berani.

Aku terkekeh mendengar ucapannya. Pembantu berlagak majikan, punya sa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Ati Husni
jangan sampai ketahuan...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status