Share

Bab 9

"Aku nggak percaya, maaf, jadi nunggu mamaku muncul aja," timpalku membuat Mbok Tuti beranjak pergi dan terdengar menghentakkan kakinya.

Tangan Mbak Giska meraih telapak tangan ini. Lalu meletakkan ke dadanya. Dia tersenyum sangat manis. Seandainya Mas Firman juga tidak neko-neko, mungkin kami adalah salah satu keluarga yang sangat harmonis. Jarang ditemui kakak dan adik madu saling mendukung seperti ini.

Aku sengaja duduk dengan posisi setengah jongkok, supaya bisa bicara dengan bahasa isyarat pada Mbak Giska. "Mas Firman akan menyesal, Mbak." Tangan ini diayunkan ketika bicara dengan Mbak Giska.

"Tuhan telah menunjukkan keburukannya," jawab Mbak Giska dengan tangan yang memperagakan bicaranya.

Tidak lama kemudian, mama pun datang, aku sontak memberikan pesan padanya untuk menjaga Mbak Giska. Sebab, ada urusan kantor yang harus diselesaikan.

Di ruang tamu, aku berpapasan dengan Mbok Tuti, dia menghadang jalanku dengan tangan yang sengaja dibentangkan.

Ini bukan satu kali pembant
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (4)
goodnovel comment avatar
Habibi Ana Habibi
status cerita nya
goodnovel comment avatar
kang Aziz
alur cerita yg bagus
goodnovel comment avatar
Ruqi Ruqiyah
semoga tiga2nya selamat....lanjutt thor
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status