Share

Tak Sudi Di Madu

Syifa menggigil karena demam yang terlalu tinggi. Dokter jaga segera memberikan obat penurun panas tambahan untuk membantu meringankan penderitaan wanita malang itu. Melihat kondisi Syifa, Rayyan semakin nelangsa. Pasti demam Syifa menjadi – jadi karena beban pikiran. Sedihnya lagi, beban pikiran itu dirinya yang menyebabkan.

“Fa, aku minta maaf. Aku bakalan cari cara buat cerai dari Dita. Sekarang ini kondisi di rumah baru panas. Papa kambuh karena tahu aku mau cerai. Mama menangis terus kalau ngomong sama aku. Tolong kamu bisa memahami, ya?” Rayyan berusaha membujuk kekasihnya, namun Syifa terus menggeleng dan meneteskan air mata.

“Dia bisa mati kalau dicampur satu rumah sama Dita, Ray!” Ken ikut nimbrung. “Gue hampir yakin kalau ancaman-ancaman yang diterima Syifa itu dari cewek barbar itu.”

“Oh, gitu?” Rayyan memikirkan pula kemungkinan itu. Mamanya memang keras, namun ia tak percaya wanita itu bisa berbu

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status