Home / Pendekar / Sistem Aura (Infinity) / Episode 2: Kami Rela Tinggalkan Surga Yang Fana Untuk Menikmati Kesengsaraan Dunia Yang Nyata.

Share

Episode 2: Kami Rela Tinggalkan Surga Yang Fana Untuk Menikmati Kesengsaraan Dunia Yang Nyata.

Author: Radif
last update Last Updated: 2021-09-16 18:05:03

Episode 2: Kami Rela Tinggalkan Surga Yang Fana Untuk Menikmati Kesengsaraan Dunia Yang Nyata.

Pada tanggal 13, musim gugur, bintang Leo, dalam masa revolusi, sosok pionir yang dipilih sejumlah masyarakat naik panggung politik dan mendapat atensi, juga simpati.

Telah berkali-kali perjuangannya yang bertumpah pengorbanan akhirnya mulai diberikan ruang di muka publik. Ia dinilai sukses menjadi tokoh revolusioner paling berpengaruh. Hingga gagasan-gagasannya yang acap kali kontroversial telah dipandang sebagai solusi keselamatan dan menggugah setiap pihak mengangguk mematuhinya.

“... kalian semua dininabobokan oleh suatu sistem yang masif, terstruktur dan terasa wajar, yang mengharuskan setiap lini masyarakat tunduk dalam sistem tersebut. Tampaknya bermanfaat dan memanjakan hasrat. Saking memanjakannya mayoritas individu menganggapnya wajar. Namun karenanya, benarlah, bahwa kalian telah dininabobokan oleh sistem tersebut ....”

Lalu dikesempatan lainnya beliau mengimbuhkan:

“Izinkan aku beberkan satu premis yang begitu krusial ... tentang kehidupan layak yang diidamkan oleh kaum utopis ... yang secara tidak sadar kita juga mendambakannya ....”

”Adalah kenyataan bahwa kita tidak membutuhkan sistem pemerintahan, kerajaan atau apapun itu dengan akhir penyerahan kekuasaan umat manusia kepada segelintir manusia dengan dalih mewakili. Padahal yang demikian, rentan menyebabkan penyelewengan, sementara efek yang ditimbulkannya merata, bersifat represif dan tidak adil ....“

”Tetapi, dewasa ini ... kita telah menyadari satu premis yang sederhana, begitu simpel. Namun, gamblang saat didengar ... yakni ... diri kita sendiri jualah adalah pemimpin bagi diri kita sendiri ... lantas, mengapa kita takut terhadap hukum dan aturan yang dibuat oleh sesama manusia?“

Agitasi tersebut faktanya sukses menggerakkan hati masyarakat. Beliau menang dalam 'pemilu revolusi'. Pemberontak yang sukses beralih peran menjadi tokoh patriot bangsa.

Lebih lagi, selepas penunjukannya sebagai pimpinan tertinggi 'kelompok revolusi', perang saudara pada bangsa Selatan serentak berlaku. Tanpa waktu yang lama, kerajaan Selatan dinasti ke 67 sukses diruntuhkan.

Rajanya dikuliti di depan publik. Ratunya dimutilasi di panggung penghakiman. Sedang para keturunan kerajaan kabur entah ke mana.

Panji-panji simbol identitas bangsa Selatan dirobek dan dirusak hingga tak berbentuk. Istana diledakan hingga rata. Pasukan militer pihak kerajaan dieksekusi sambil diadakan ingar-bingar pesta meriah.

Ketujuh panglima militer dibakar hidup-hidup. Puluhan jenderal ditenggelamkan. Para menteri kerajaan dibantai. Pihak pembela kerajaan Selatan dieksekusi secara massal.

Hari-hari yang begitu mencekam. Berminggu-minggu penuh ketegangan berdarah. Hanya saja, mengingat hal ini bagian dari keyakinan, prinsip dan masa revolusi, seluruh peristiwa hanyalah kausalitas yang lumrah adanya.

Ratusan tragedi berlangsung secara dramatis dan eksklusif. Dalam siklus demikian, takdir, nasib serta maut berkolaborasi tanpa terasa.

Dengan penuh percaya diri, pihak revolusioner mulai menguasai bangsa Selatan.

Peristiwa kelam, yang di mana media penyebar berita pun tidak sanggup lagi menerbitkan berita. Mereka mementingkan keselamatan nyawa, ketimbang menuliskan 'pemberontak kebenaran anarkis lagi'.

Bentuk kebangsaan yang semulanya monarki absolut nan totaliter, kini dengan adanya bantuan sang patriot yang mampu menggulingkan kerajaan (beserta bantuan dari tokoh-tokoh dibelakangnya) terbentuklah tatanan kebangsaan yang baru, sebagai suatu sistem presidensial.

Tentu sudah tak mengejutkan lagi bahwa sang pionirlah yang serempak ditunjuk menjabat sebagai presiden pertama negara Bangsa Selatan.

Kendati apa yang beliau tawarkan begitu manis dan membuai sukma setiap pihak, sampai-sampai mampu mengubah sistem kehidupan sebuah bangsa besar secara radikal. Faktanya, beliau sama saja oportunisnya dengan para penguasa terdahulu. Hanya caranya yang membedakan sifat oportunis dan fasisnya.

Janji tinggallah janji; hilang saat gelar tersemat pada identitasnya. Politik hanyalah politik; dusta menjadi wajar kala tujuannya mengendalikan sekelompok manusia. Sosok naif yang dengan ide cemerlangnya telah menaklukan umat manusia bangsa Selatan.

Bukankah dengan kata lain tanpa sadar umat manusia hanya mengulang-ulang konteks zaman yang pernah ada? Pastinya dengan tokoh dan takdir yang membedakannya.

Demikianlah bagaimana sejarah baru demi mengimplementasikan keadilan, kedamaian, kebebasan dan kebenaran tercipta.

Bahkan dibalik kontroversial sang presiden pertama Bangsa Selatan, keajaiban telah terjadi pula pada dunia, bahwa selang beberapa waktu perang dunia pun berakhir. Saat Tetua Pewaris Aura Dunia sudah gugur perang generasi ke 69 akhirnya disudahi.

Dengan demikian pula Tetua Pewaris Aura ke 70 segera naik takhta, dan oleh sebab itu, tibalah masanya generasi Aura ke 70 memimpin dunia ....

***

***

***

Dua tahun pasca-perang dunia. Atau empat belas tahun semenjak kelahiran Kael dan Eriel ....

Telah ditempa dan dididik anak kembar ini cukup keras oleh sang mama. Dua anak kembar yang langsung diasingkan dari lingkup kemasyarakatan. Dengan ekspektasi agar putra serta putrinya mendapat pengetahuan yang serupa, sebagaimana pengetahuan yang telah diturunkan dari nenek moyang mereka.

Tidak ada yang lebih diutamakan kecuali mencapai kulminasi keilmuan Aura.

Pada kota Aurania mereka tinggal di bagian Barat. Di balik pegunungan yang berselimput mantel salju. Tapi ajaibnya, kediaman mereka terasa hangat, dengan panorama hijau dedaunan yang memanjakan pandangan mata.

Udaranya bersih, burung-burung kenari setiap waktu berkicau merdu, padang rumput ini dihiasi warna-warni ribuan bunga. Dan sungai berair jernih yang mengular dari kota Aurania menuju kawasan hutan.

Dan langitnya yang sering kali terbentang biru cerah. Udara bersiur lembut. Tempat yang sesungguhnya sejuk. Pun di sanalah tiga Pewaris Aura berdiri dalam suasana serius.

“... biar Mama beri tahu kalian satu perkara penting ....” Wanita berambut hijau, dengan busana perlente—kemeja putih yang dibungkus jas hitam dengan celana panjang hitamnya—menerangkan;

“Untuk mencapai nilai destruktif Aura yang mumpuni dibutuhkan minimal level enam ... yang artinya sama dengan lima puluh satu hingga enam puluh persen daya destruktif dibutuhkan ....”

”Iya Ma! Sudahlah ... sudah lama aku memahaminya!“ Antusiasme yang Eriel tampilkan benar-benar menunjukkan pemahaman akan kekuatan ilmu Aura.

Sementara sang kakak tidak menunjukkan minat dan semangat yang sama sepertinya. Betah berdiri kalem dengan tatapan malasnya di sana. Lelaki berambut hitam bergelombang sebahu ini kelihatan mengantuk tanpa bicara sedari tadi.

Tiga meteran jadi jarak antara sang Mama dengan Kael dan Eriel ....

”Oke! Pancarkan Aura kalian! Dan serang Mama sekarang juga!“ titah wanita beriris krem ini yang sekaligus memancarkan Aura Merah darah pada dua pergelangan tangannya—rupa Aura-nya seperti asap yang terhimpun secara terstruktur, merah pekat selayaknya darah segar manusia.

Terang benderang dua tangan Kael dan Eriel. Berpancar cahaya putih laksana sinar sebuah lampu. Memekat seiring waktu, menyaput dua tangan mereka.

Eriel itu punya watak ambisius dan pantang menyerah. Gadis yang dengan gairah mudanya ini maju lebih awal. Melompat hingga tiga meter lebih seraya melesatkan Tinjuan-Aura pada mamanya.

'Tap'. Hanya melalui satu tepisan dari tangan kanan sang mama tinjuannya terpatahkan. Gadis tersebut otomatis mendarat sempurna di rerumputan. Di samping mamanya.

Sebaliknya, Kael yang lahir beberapa detik lebih dulu ketimbang Eriel baru maju menyerang manakala adiknya memberondongi mamanya dengan pukulan-pukulan Aura.

Itu salah satu teknik ofensif Fundamental dari 'seni beladiri Aura': Menyerang secara berkesinambung lewat tinjuan-tinjuan Aura yang menargetkan ulu hati atau kerongkongan lawan.

Dan begitulah, Kael tanpa ragu menyerang mamanya secara cermat. Melesatkan tinjuan Aura atau menembakkan Bola-Bola Aura. Membuat serangan dua anak kembar itu tampak memojokkan orang tua mereka.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Sistem Aura (Infinity)   Episode 408: Semakin Canggih Ilmu Pengetahuan, Semakin Terasa Seperti Sihir.

    “Menyedihkan melihat mereka harus ditimpa bencana yang tidak diketahui.” Seorang cewek cantik yang sedang sibuk mengawasi jalur Energi Kerajaan Langit Tujuh mengungkapkan keprihatinannya pada kemalangan yang menimpa sejumlah pelajar Kerajaan Langit Tujuh. “Ya, namanya musibah enggak ada yang tahu. Kadang kita menaruh pisau di lantai pun, ehh ... entah bagaimana kaki kita malah enggak sengaja menginjaknya. Membuat kita terluka.” Seorang pria tampan di sampingnya menimpali sambil mencatatkan beberapa hal penting di atas kertas ajaib.Keduanya merupakan prajurit Kerajaan Langit Tujuh yang memiliki level Aura 700 dan mentok hanya bisa mencapai level tersebut. Adapun mereka hendak menaikkan levelnya maka diperlukan pengkhianatan terhadap standar operasional Sistem Kerajaan Langit Tujuh atau melakukan reinkarnasi ilegal dengan ketentuan khusus. Sebagaimana kaum iblis Eviliar yang bernyali besar untuk mandiri menciptakan dunianya sendiri. Kedua individu bekerja di hunian berbahan Elsanium

  • Sistem Aura (Infinity)   Bab 18: SISTEM AURA V.7.6 (Staf Ahli).

    'Tidak mungkin bagi sang raja memberikan takhtanya pada rakyat jelata yang tidak mengerti apa-apa.'Karena pada dasarnya terlanjur banyak peserta yang dipermainkan, jadi mainan peserta level teratas. Dalam banyak siklus permainan bahkan mereka dikonotasikan negatif; tidak berharga, tidak bernilai, tidak penting, rendahan. Hingga SISTEM menanggung terlampau melimpah gugatan keadilan dan tuntutan pertanggungjawaban dari semua peserta yang banyak dibohongi serta dirugikan. “Tidak adil rasanya kalau cuman para pahlawan konyol itu yang diutamakan!””Tidak adil agaknya kalau dunia Aura ini cuman dibuat untuk satu orang yang ujungnya bisa mati juga!“”Ya, mudah bagi peserta level teratas mengatakan bosan setelah semuanya sudah dinikmati, sementara kami apaan ... cuman jadi debu-debu di sudut jendela, cih menjijikan!“”Bahkan tidak adil kalau hanya Sistem-Aura yang boleh hadir di panggung semesta ini!“Disamping banyaknya peserta level teratas yang sudah jemu, sudah mentok menikmati pernak-

  • Sistem Aura (Infinity)   Bab 17: SISTEM AURA V.7.6 (Peserta Didik).

    'Tidak ada yang dirahasiakan sama sekali dalam akuarium semesta Aura ini, para peserta hanya belum atau enggan mengetahuinya, mencarinya.' 'Ding'. SISTEM: [Halo ... salam hangat Tuan, salam hangat. Bagaimana dengan perjalanannya? Adakah membosankan? Menjengkelkan? Tidak menarik? Membingungkan? Melelahkan? Ingatlah bahwa selagi MENYADARI manfaat dan maksud perjalanannya pasti akan selalu jadi mengasyikkan—jika tidak, tentu saja itu bukan urusan SISTEM, HAHAHAHA ....] 'Ding'. SISTEM: [Tes, tes ... diinformasikan kepada seluruh peserta Staf Ahli kelas Moderator-Spirit ... telah dimandatkan agar kalian tidak membantu semua peserta didik yang betah dalam sistem dunia lama, dan segera lakukan pembatasan bantuan pada peserta level Spirit dibawah 100. Beberapa dari para peserta level rendah hanya dapat dididik oleh skenario keadaan yang pelik nan merepotkan. Adapun para peserta yang sengaja menghalangi serta memerangi pembaharuan Sistem ini kalian telah diperkenankan melakukan prosedur 'pe

  • Sistem Aura (Infinity)   Episode 407: Buat Apa Perdamaian Kalau Keadilan Dilecehkan?

    Ramai. Gaduh. Monitor kesehatan desa Aswad telah menyajikan data dan informasi terkait segala polemik panas yang baru-baru ini menerjang. Tetapi, yang paling disoroti darinya ialah 'Polling' atau pemungutan suara mengenai penyelesaian konflik desa Aswad dengan pihak luar desa (utamanya dewan utama Selatan-Putih). Dapat diketahui kalau dari tiga opsi (perang, mengalah atau bernegosiasi) hanya satu opsi yang menanggung banyak suara. Perang. Itulah pilihan terbanyak yang dipilih warga desa. 55% untuk perang, 25% untuk negosiasi dan 20% untuk mengalah. Dengan catatan, belum semua warga desa berpartisipasi dan pilihan bisa berubah. Penggagas dari Polling tersebut tidak lain adalah Oshi. Lebih jauh, peluang perang makin besar karena Zeno berhasil melobi Tetua Militer-Adat Malham untuk melaksanakan operasi kemiliteran aktif demi melindungi kesehatan desa Aswad. Belum dengan negosiasi alot antara delegasi bangsa Eartheia dan Oshi untuk kesepakatan transaksi alat-alat kemiliteran. Termas

  • Sistem Aura (Infinity)   Episode 406: Tanpa Keadilan, Hukum Hanyalah Alat Perbudakan.

    Tengah malam itu ....Saat malam terasa mencekam ....Debu-debu salju bertaburan mengotori lingkungan perkotaan ....Keheningan alam yang meninabobokan anak-anak ....Hingga pencarian naga legendaris pria bertopi caping (Auranias Pingai, Nitze De Canopus) kini menuntunnya pada momen yang tidak pernah diduga sebelumnya. Di sebuah hunian berarsitekturkan kapal terbalik yang terbengkalai, tepat di pinggir pantai yang sepi dia kedapatan tergesa-gesa bersama seseorang.Diterangi petromaks pada sebuah ruangan lantai satu yang tidak terawat dengan pintu dan beberapa bagian rusak parah rupa-rupanya Nitze berhasil mengumpulkan kembali sebuah keluarga kecil. Karena untuk sampai ke titik ini dia tidak main-main, ada uang, waktu, tenaga dan pikiran yang dikorbankan tanpa dapat utuh kembali.Pria berkumis (Aryan Diprana) kini bisa kembali menyentuh istrinya. Apalagi kedua anaknya (Arsien De Antares serta Thiara Lue Mall) yang untuk sekian lama memikul keresahan pelik sangat bersyukur mendapati ked

  • Sistem Aura (Infinity)   Episode 405: Bukankah Tanpa Perang Kehidupan Bernegara Ini Membosankan?

    Tidak ada salahnya menerima saran dan opini dari orang yang bahkan tidak dikenal. Selagi itu menguntungkan tentu saja.Maka tidak salah pula kalau Presiden Orian La Belatrix bukan sebatas terpengaruh oleh pemahaman sang Ouran Cahaya Eriel De Atria, tapi juga 'tercerahkan' dan menambah referensi politiknya.Beberapa persepsinya terkait gerakan Eriel yang dinilainya utopis atau sesuatu yang mencurigakan dan berbahaya telah batal dipatahkan realita. Setelah menyelidiki langsung tujuan dan maksud reformasi ekosistem dunia Aura dari sumbernya, Presiden Orian bersyukur bisa mencapai kesimpulan. Bahwa sejatinya apa yang Eriel dan jajarannya lakukan betul-betul tindakan yang mulia dan baik demi kesehatan peradaban manusia. Logis dan pantas mengapa sang Ouran Cahaya itu kemudian memiliki banyak pengikut dan dukungan dari hampir seluruh negara-negara dunia. Termasuk dukungan segelintir warga negara Timur-Utama yang besar kemungkinan terus bertambah.Hanya saja, posisinya sebagai pemimpin terti

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status