Share

Bab 19

Mas Darma dan gund*knya masih tertegun ketika tiba-tiba saja Satya datang dan membelaku. Terlebih, Satya tak datang sendirian, melainkan dia datang dengan tiga orang berbaju hitam dan terlihat menyeramkan.

“Wah, rupanya ada pahlawan kesiangan, nih,” ucap Mas Darma yang seolah tak takut dengan kehadiran Satya.

Satya berjalan mendekat ke arahku dan juga mas Darma. Dia menatap tajam lelaki yang masih berstatus sah sebagai suamiku itu.

“Aku bukan ingin terlihat baik atau sekedar mencari sensasi dengan membela Alia atas kasus ini, tapi aku masih punya hati nurani dengan tidak ingin membiarkan bayi sekecil itu berpisah dari ibunya dan diasuh oleh orang seperti kalian,” tutur Satya dengan menatap Mas Darma dan Nadia secara bergatian.

Jika sebelum ini Nadia terlihat membusungkan dadanya seolah menatangku, tapi sekarang dia bak botol air mineral yang disiram oleh air panas. Sikapnya sama sekali tidak mencerminkan seorang wanita berkelas.

Ciih! Memang dia tidak berkelas, kan?

“Tutup mulutmu, ak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Satria izzet ilhami
jam sengah 6 pagi ribut2 di dpn rmh, emang gak ada ttgg yg keluar ya? jam segitu biasanya sdh bnyk yg bangun & bhkn siap2 brgkat kerja, kuliah & sekollah.
goodnovel comment avatar
Yung
awas jngn sampai kalah sama nadia dan darma ya,enak aja mwreka berhianat,di pengadilan itu harus nya hadir kan juga mantan suami nadia biar dia bersaksi atas perbuatan jalang itu
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status