Ketika sudah berada di rumah sakit, Annastacia tidak memikirkan lagi persoalannya dengan JC. Kasus dari Emergency Room yang membutuhkan penangannya dengan segera membuatnya harus fokus.
"Dokter Anna, pasien luka tembak di OK 1, ini data status pasien," ujar Suster Belina seraya menyerahkan map file kepada Annastacia.
Dengan teliti Anna membaca semua informasi mengenai kondisi status pasiennya. Ada luka tembak baru di daerah perut, dia harus mengeluarkan peluru itu dan mencari cederanya untuk menghentikan perdarahan.
"Baik, aku segera ke OK 1, prosedur pra operasi apakah sudah dilengkapi, Suster Belina?" jawab Anna sembari menyerahkan kembali map file itu.
"Segalanya sudah dilengkapi, Dok. Silakan dilanjut di OK 1 prosedur operasinya. Terima kasih," sahut Suster Belina.
"Oke. Terima kasih," balas Anna lalu bergegas ke ruang persiapan untuk berganti baju bedah steril dan perlengkapannya.
Sesudah itu Anna bergegas masuk ke OK 1. Seperti b
Kedua lengan JC memerangkap tubuh Anna di balik pintu ruang praktik dokter cantik itu. Dia tanpa babibu melumat bibir Anna seperti orang kelaparan. Hatinya merasa kesal karena Anna membuatnya menunggu berjam-jam di ruangannya seperti orang bodoh kurang kerjaan.Saat JC melepaskan bibirnya yang bengkak dan kebas, Anna terengah-engah menata napasnya yang kacau balau. Dia terdiam agak syok dengan serangan ciuman JC yang mengerikan."Kau membuatku menunggu lama, Cantik. Itu hukumanku untukmu. Aku sangat merindukanmu," ucap JC lirih di samping telinga Anna sementara tangan kanannya melucuti kancing kemeja wanita itu lalu menelusup masuk ke balik bra yang dikenakannya, meremas buah dada Anna."Hentikan!" sergah Anna seraya terisak. Dia merasa seperti wanita murahan di hadapan JC.Pemuda itu menyunggingkan devilish smirk di wajah tampannya. "Aku tak mampu berhenti menginginkanmu, Dokter Cintaku. Kau yang membuatku begini," desisnya seraya mulutnya berpesta menik
Ketika Annastacia keluar dari ruang praktiknya, tak disangka tunangannya keluar dari lift lantai 3 untuk menjemputnya karena pesannya tak kunjung dibalas sedari tadi."Anna, kau ingin pulang sekarang?" tanya John yang belum menyadari kehadiran JC. Dia berjalan mendekati Anna lalu memeluknya dengan hangat.JC berdehem di belakang mereka berdua. Dalam hatinya terasa panas oleh api cemburu melihat wanita yang dicintainya dipeluk dengan mesra oleh pria lain. 'Bangsat!' rutuknya.Menyadari ada orang lain di belakangnya, John pun melepaskan pelukannya di tubuh Anna. Dia melihat siapa orang itu dan terkejut. Si artis terkenal yang pernah mengejar-ngejar Anna. 'Ada apa pria itu mengunjungi Anna?' pikir John penasaran."Ohh ... hai, ada perlu apa dengan Dokter Annastacia?" sapa John kepada JC sembari mengulurkan tangan kanannya untuk bersalaman.Dengan enggan JC menerima uluran tangan John lalu menjabatnya erat. "Aku ada beberapa hal yang penting yang harus
Saat Annastacia hanya berdiam diri tak mau menjawab pertanyaan mengenai kejadian semalam after party pernikahan Jocelyn dan Max, John tidak mendesaknya lagi."Anna ... apa kau mencintaiku?" tanya John menatap ke dalam sepasang mata biru itu seraya menggenggam tangan Anna.Hati Annastacia serasa teriris-iris saat harus menjawab pertanyaan tunangannya itu. Perasaannya selalu bimbang, mungkin Jocelyn benar bahwa dia terlalu egois. Sementara John menjadikannya segalanya dalam hidup pria itu."Ya, John. Aku mencintaimu," jawab Anna sembari menitikkan air matanya.Sementara itu JC yang mencuri dengar percakapan Anna dan John dari depan bilik nomor 5 emergency room itu merasa sangat marah dan terkhianati. Dalam pikiran JC, wanita itu adalah malaikat penyelamatnya sekaligus cinta sejatinya. Tidak ada yang boleh merebut Anna darinya.Diapun melangkahkan kakinya ke lift untuk turun ke parkiran basement. Dia memiliki rencana khusus untuk Annastacia.
Setelah tersiksa dua hari penuh sebelum JC kembali ke California, hidup Annastacia kembali normal seolah mengalami tenang sesudah badai. Dia memblokir nomor ponsel JC di handphone miliknya. Dalam pikiran logisnya seandainya JC menyebarkan sendiri video syur dirinya dan Anna itu akan berimbas negatif juga ke karier keartisannya. Jadi coba saja ...Pagi ini Dokter Annastacia memiliki janji kolaborasi kasus di meja operasi bersama Dokter John Baldere. Mereka akan melakukan operasi pengangkatan tumor kelenjar mammae (kelenjar payudara) seorang wanita yang sudah membesar ukurannya.Memang kasusnya menjadi agak sulit bila ukuran benjolan tumor itu besar. Akan banyak pembuluh darah yang harus diamankan dengan diikat sebelum dipotong. Risiko perdarahannya sangatlah besar. Maka dari itu Dokter John meminta bantuan Dokter Annastacia karena dia dokter yang terbaik di bagian bedah saat ini di Wyndham Hospital International."Selamat pagi, semua. Kita akan mulai operas
Sudah seminggu sejak kepergian JC dari Grenada. Dia sangat sibuk menjalani sesi syuting iklan dan video klip lagu-lagu barunya yang dinantikan oleh para penggemarnya. Lagu-lagu miliknya selalu trending di semua platform musik online. Channel you tube official miliknya banjir view dan like sejak menit awal video miliknya diunggah ke channelnya."JC, you did a great job!" puji Max Brury yang sudah kembali bekerja setelah selesai berbulan madu dengan Jocelyn.JC menyengir bandel, dia sadar betul betapa populernya dia saat ini. Seolah penggemarnya di seluruh Amerika dan banyak negara di luar Amerika mengelu-elukan sosoknya. "Thanks, Max. Hasil tidak mengkhianati proses, bukan?" balasnya.Mereka merayakan keberhasilan JC dengan mendentingkan gelas berisi Hennesey VSOP mahal yang menjadi favorit untuk merayakan hal yang spesial.JC duduk berselonjor ditemani Max di kursi berjemur di tepi kolam renangnya yang luas di belakang rumah mewahnya di California.
Penerbangan dari Grenada ke Yunani memakan waktu sekitar hampir setengah hari. JC memanggil pramugari untuk melayani dia dan Anna 3 kali makan, pagi, siang, dan sore. Pilot yang mengemudikan pesawat jet pribadi itu bernama Kapten Marco Villareal, dia menginfokan lokasi menarik yang mereka lalui beberapa kali sembari menjelaskan di negara mana mereka mengudara.Pesawat jet pribadi itu melewati Samudera Atlantik yang luas yang nampak berwarna biru tua dari atas langit. JC mendekap tubuh Anna yang terbalut mantel sutra miliknya di pangkuannya sembari melihat langit senja yang berwarna jingga kemerahan dari jendela pesawat. Cukup menyilaukan lalu JC menutup sekat kaca jendela."Anna, kuharap kau akan menikmati liburan kita kali ini. Bersikaplah seperti wanita cerdas sebagaimana dirimu biasanya sebagai seorang dokter bedah. Aku tidak ingin memaksamu terus-menerus untuk menuruti keinginanku," pesan JC sembari membelai punggung Anna dengan lembut.Annastacia mencebik m
Angin malam menerpa tubuh telanjang Anna hingga membuatnya bergidik. JC yang mengetahui hal itu segera membimbing Anna masuk ke dalam air hangat di jacuzzi.Dia menuang Champagne ke dua buah gelas bertangkai tinggi lalu menyerahkan satu gelas kepada Anna. "For our love, Honey," ucapnya seraya mendentingkan gelasnya dengan gelas Anna lalu meneguk cairan bergelembung bening kekuningan itu.Wajah Anna bersemu kemerahan setelah meminum Champagne itu, dia selalu tak tahan minum minuman beralkohol sekalipun ringan kadarnya."Anna ... tahukah kebiasaan burukmu saat minum?" tanya JC terkekeh menatap wajah Anna.Annastacia menaikkan sebelah alisnya. "Apa itu?" sahutnya."Kau meminumnya seperti unta padang gurun, cara terbaik untuk mabuk. Malam ini sangat indah, Anna. Jangan sampai kau teler duluan. Hahaha," jawab JC sembari tertawa berderai.Mendengar jawaban JC, Anna pun tergelak. Buruk sekali perumpamaan JC untuknya. "Jahat sekali kau J
Menghabiskan waktu berlibur ke Santorini bersama Anna memang ide yang brilian bagi JC. Wanita itu tidak segalak biasanya dan sudah mulai mau menerima kemesraan yang ditawarkan oleh JC. Namun, apa benar Anna memang sudah menerima cinta JC?Siang itu setelah pulang dari berjalan-jalan kaki ke kota Fira berdua bersama Anna, pemuda itu duduk di kursi panjang seraya memainkan gitar di teras balkon kamar Royal Suite yang menghadap ke Laut Aegea. Dia memang meminjamnya dari panggung bar yang biasa menampilkan pertunjukan musik di malam hari. Manager hotel itu mengizinkan JC membawa salah satu gitar itu ke kamarnya.Nada-nada merdu dari petikan senar gitar itu terdengar hingga ke dalam kamar dimana Anna sedang berbaring terlentang menatap langit-langit kamar bercat putih bersih itu. Dia mendengarkan suara tenor JC di antara melodi gitar itu. Pantas saja lagu-lagunya merajai billboard tangga lagu Amerika dan Eropa. Suara JC sangat indah."Berikanku cinta yang seperti dia