Share

First Love

Vanilla berdecih. "Kalau punya kenapa. Kalau gak kenapa?!" tantangnya. Apa sekalian saja bilang PUNYA biar Kala gak sembarangan lagi cium-cium. Iih..., dikira Vanilla mau nolak apa. Enggak juga tuh!!

Kala menoleh ke Vanilla sebentar. "Saya bos kamu lho. Kamu harus jawab dengan tegas. Ada atau tidak! Gak boleh ada informasi yang ditutupi dari perusahaan." Kala kembali mode kaku. Namun Vanilla tak terima. Itu, kan masalah pribadi karyawan. Masa kudu disetor ke bos juga. Ngadi-ngadi ini bos!

"Enggak ada!" Vanilla jawab sambil membentak. Membuat alis gunung Kala terangkat. "Jangan berteriak. Saya tidak tuli." ucapnya seraya mengelus dadanya. Ya Tuhan, cantik-cantik galak. Jadi mau menaklukkan. Tadi.., katanya gak punya, kan. Bisa kalik!

***

Ke esokkan harinya.

Setiap Vanilla masuk ruangannya, Kala selalu menyempatkan melirik kearah Vanilla. Entah apa yang dia cari. Apa mungkin bibir Vanilla yang sempat ia sesap beberapa menit itu. Vanilla menyadari gerak-gerik Kala yang diluar kebiasaan.
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status