Share

First Meet

Hah, sejak kapan saya menguji kesabaran Bapak? Lagian Bapak, kan emang gak sabaran." gerutu Vanilla berusaha tidak menatap Kala. Tubuhnya gemetar. Tangannya sembari mencengkram jas menutupi area sensitif. Kala menumpuhkan kedua lengan di sisi Vanilla. "Sejak pertama kamu datang," katanya dengan suara terdengar datar namun seksi. Meski tidak menoleh ke Kala, tapi Vanilla bisa merasakan. Pria itu terus mematut pandangan intens kearahnya.

Vanilla mengepal tangan. Apa ini lagi-lagi karena baju. Oke.., Vanilla lupa Kala juga orang yang perfect. Ia gak mau orangnya terlihat tidak profesional. Tapi memakai baju seperti ini di restoran hotel bintang lima juga tidak ada salahnya. Banyak juga wanita-wanita yang datang dengan pakaian lebih gemerlap dan lebih seksi. Tidak perlu Kala mempermasalahkan dengan bersikap sefrontal ini. Paling penting mereka cuma berstatus bos dan karyawan. Jadi, Vanilla merasa bebas mengambil sikap dalam berpakaian.

"Bapak masih mau menghina baju saya?!" Tuding Vanill
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status