Share

8. Hidup Berdua

Paginya Anjani tidak dibuat berantakan oleh Alvaro, pria itu juga tidak membuatnya harus buru-buru melakukan apa pun. Malah Alvaro sangat santai sekali saat Anjani menyiapkan sarapan juga menyetrika bajunya tadi.

“Lain kali kamu nggak usah nyuci. Laundry saja!”

“Ada mesin cuci, nggak usah boros duit.”

Pria itu yang santai sekali mendengar jawaban dari Anjani. “Apa kamu tidak lelah?”

“Akan lebih lelah kalau aku tidak mengerjakan apa-apa. Gajiku tidak sedikit.”

“Gajimu hanya untuk tugas restoran saja sebenarnya. Tapi karena kamu mau mengerjakan tugas rumah. Mau nggak mau aku harus tambahin.”

Anjani tidak berharap seperti itu. Numpang hidup di rumah Alvaro bukan berarti dia bebas melakukan apa pun. Sebagai wanita yang sadar kalau dirinya tidak bisa melakukan banyak hal di sini. Maka dia memang harus melakukan pekerjaan rumah. Hidup numpang dengan Alvaro kurang enak apalagi?

“Hari ini kita akan pergi ke restoran bukan?”

“Tentu saja. Kamu juga harus ke sana, kamu terima banyak tugas
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status