Skandal Dengan Boss

Skandal Dengan Boss

Oleh:  Queenazalea  Tamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
Belum ada penilaian
52Bab
3.4KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

AREA DEWASA (21+) Akan ada adegan mes*m. Harap yang di bawah umur di skip. "Kamu tidur dengannya?" "Tentu, dia kekasihku. Aku mencintainya." "Kamu hanya mencintaiku, Al." "Itu dulu, sebelum kamu yang berkhianat dan tidur dengan pria lain." "Apakah seleramu jadi serendah itu pada seorang jalang, Alvaro?" Pria itu malah tersenyum mendengar ucapan dari wanita yang berdiri di depan meja kerjanya. Sembari memutar kursi kerjanya, Alvaro kemudian berdiri. Melangkahkan kaki mendekat ke arah wanita yang baru saja mengatakan hal yang dibencinya. Apalagi sialan ini menghina kekasihnya Alvaro. Ia mendekatkan wajahnya ke samping wanita itu dan berkata. "Setidaknya dia masih perawan saat kusentuh. Aku memastikan dia akan jadi istriku dan aku mencintainya. Dia mencintaiku juga, tidak pernah melakukan itu dengan pria lain. Dia tidur denganku, tapi aku melakukannya atas dasar cinta dan menjadikan dia ratu di hidupku. Tidak sepertimu, yang merasa suci. Tapi tidur dengan pria lain saat memiliki pasangan." Alvaro meninggalkan wanita yang bertubuh langsing di ruangannya, tidak peduli dengan hinaan-hinaan yang dilontarkan. Yang jelas Alvaro tidak akan pernah meninggalkan wanita yang telah dicintainya.

Lihat lebih banyak
Skandal Dengan Boss Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
Tidak ada komentar
52 Bab
1. Terlambat
“Besok persiapan untuk wawancara, Mama udah persiapkan untuk bajunya. Sudah Mama setrika juga.” Anjani mencoba untuk bersikap tenang, pasalnya besok akan diwawancara di salah satu perusahaan yang cukup besar. Yang selalu mengingatkannya siapa lagi kalau bukan ibu tirinya yang sudah mengasuhnya sedari ia masih kecil. Sementara ibunya Anjani telah tiada ketika dirinya berusia beberapa bulan. Anjani yang sedang makan kemudian mengiyakan. “Thanks, Ma.” “Papa kamu pulang lusa katanya. Maaf nggak bisa antarin kamu wawancara. Besok Mama yang nyetir. Mama yang antar kamu ke perusahaan itu.” “Ma, aku bisa pergi sendirian.” “Nggak bisa. Papa kamu sudah pesan ke Mama kalau kamu nggak boleh ke mana-mana sendirian.” Anjani sudah tahu bagaimana sikap dari ibu tirinya sedari dulu yang pasti akan posesif juga kepadanya. Tidak ada saudara perempuan yang membuatnya dijadikan anak perempuan tunggal yang paling dijaga. Apalagi adik-adiknya yang lain akan bersikap sama kalau mereka ada di sini. “Aku
Baca selengkapnya
2. Dendam Yang Dibayar
Anjani sedang menenangkan hati bersama dengan Vaulia untuk jalan-jalan ke mana saja yang mereka inginkan. Mereka berdua bersahabat sejak lama. Jikalau Vaulia tidak perlu mencari pekerjaan lagi sebab orangtuanya yang terbilang sangat berada. Sayangnya Anjani tidak mau mencoba di perusahaan milik orangtuanya Vaulia. Lebih baik mencari di luar dengan keinginan sendiri dan bisa bekerja sesuai dengan apa yang dia inginkan. Untuk kali ini Vaulia mengajaknya untuk ke salah satu tempat tongkrongan baru yang dikhususkan untuk anak-anak muda dan bernuansa Korea sekali. Mulai dari makanan hingga tempatnya juga punya ciri khas. “Kali ini kita makan pedas gimana? Sama yang lainnya, pokoknya hari ini kita makan sepuasnya. Nggak usah pikirkan gemuk. Kita dari dulu makan banyak nggak gemuk-gemuk.” Anjani mengangguk setuju dan mengangkat jempolnya. “Oke, setuju.” “Hot pot atau grill? Atau keduanya?” “Keduanya, jangan lupa juga makanan yang lain dipesan. Untuk hari ini aku yang traktir. Makan peda
Baca selengkapnya
3. Angkat Kaki
Rasa kesalnya Alvaro bukan main. Pikirannya kacau lantaran ulah dari Anjani dua hari lalu. Masih belum bisa termaafkan apa yang telah dilakukan oleh wanita sialan itu. Bukan karena disiram oleh wanita yang akan menjadi calon istrinya. Tapi lantaran Anjani mengaku hamil di depan orang banyak. Sudah menjatuhkan harga dirinya Alvaro. Tidak bisa dibiarkan begitu saja untuk saat ini. Sebab bagaimana pun juga, Anjani harus menanggung apa yang sudah dia perbuat kepada Alvaro. Tidak akan pernah dibiarkan apa yang sudah dilakukan itu membuat Alvaro harus diinjak-injak oleh wanita itu. Tidak wajar jika Alvaro diinjak harga dirinya oleh seorang wanita. Alvaro menarik napas dan benar-benar sialan Anjani itu sudah merusak namanya di depan umum. Alvaro tidak akan pernah terima dengan kelakuan orang yang sudah ditolaknya bekerja. Waktu dia sedang ada di ruang kerjanya. Ika masuk ke dalam ruangannya tanpa permisi. Untuk pertama kalinya Ika melakukan itu tanpa ada basa-basi terlebih dahulu sekadar
Baca selengkapnya
4. Kontrak Kerjasama
Alvaro terdiam waktu keluar dari rumah orangtuanya, bagaimana ini? Sedangkan dia sama sekali tidak pernah mengurus dirinya sendiri, tidak bisa masak, mencuci apalagi untuk urus rumah. Dia punya rumah namun tidak terlalu besar. Dan hanya ada dua kamar di rumah itu. Rumah yang dibelinya dan berniat untuk direnovasi untuk ditinggali sendirian. Justru tinggal sendirian itu merupakan hal yang terwujud. Semua bajunya ada di mobil yang dibawa keluar. Apartemennya disita oleh orangtuanya, diberikan mobil dan juga sisa uang di tabungan pribadi. Apa-apaan ini? “Tanggung jawab ke wanita yang kamu hamili, bawa dia menghadap ke keluarga ini sampai kamu benar-benar bisa tanggung jawab sama dia.” Sebuah pesan dari orangtuanya untuk mencari tahu soal wanita yang dihamili oleh Alvaro. Padahal tidak seperti itu kenyataannya. Tidak sama sekali untuk melakukan itu. Selesai membereskan rumahnya sendirian dan membersihkan debu sampai dadanya sesak untuk mengatasi debu di rumah itu. Alvaro benar-benar s
Baca selengkapnya
5. Sepakat
Alvaro mendapatkan kabar dari Anjani kalau wanita itu akan segera ke restoran yang sudah diberitahukan olehnya. Sementara saat ini dia sedang menemani sang nenek di sana. Anjani juga memberitahukan kalau dia akan tiba setengah jam lagi karena keadaan yang sedikit macet. “Kamu dengar nggak nenek cerita?” “Ya, Nek. Aku dengar.” “Kamu bisa-bisanya ditendang dari rumah sama Papa kamu. Lagian kamu juga kan mau nikah sama, Rena.” “Jangan bahas dia, Nek. Nenek tahu sendiri kan kalau kesalahan itu nggak akan pernah bisa bikin semua balik.” “Emang masalah apa?” Tidak mungkin cerita untuk saat ini. Apalagi Anjani yang akan datang kemari, kalau Anjani datang sudah pasti digampar oleh neneknya Alvaro yang sudah menghancurkan hubungan pria itu dengan wanita lain. Mereka makan bersama sampai Anjani menghubungi. Alvaro mengangkat tangannya ketika Anjani datang. Wanita itu menghampirinya dan ia mempersilakan wanita itu duduk. “Duduklah!” Anjani melepaskan tasnya dan berkata. “Nenek, kita ket
Baca selengkapnya
6. Pindah
Anjani sudah selesai menyiapkan semua barang-barangnya. Beruntung juga orangtuanya percaya kalau Anjani bekerja di salah satu restoran dengan memegang beberapa kendali di sana untuk mengurus restoran milik Alvaro, yang sebenarnya dia adalah asisten di rumah pria itu sebagai juru masak pribadinya pria tersebut.Ia memilih taksi online untuk mengantarkannya. Mulai dari pakaian dan juga sepatu serta alat make up sudah disiapkan oleh Anjani, hanya menunggu papanya untuk pulang. Dia ingin meminta izin dengan baik-baik pada papanya. Untuk saat ini Anjani juga sudah bersama dengan kedua adiknya dan juga mama tirinya.Mereka mengobrol sebelum Anjani berangkat.“Pesan Mama hanya satu sama kamu. Jaga diri baik-baik saat kamu lepas dari pengawasan. Jangan kecewakan Mama sama Papa.”Anjani juga tahu bagaimana harus mengurus dirinya dengan baik. Apalagi hanya ada dia di rumah ini yang perempuan. Maka, mau tidak mau harus tetap menjaga diri dengan sangat baik. Wanita itu kemudian tersenyum kepada m
Baca selengkapnya
7. Rindu Suasana Kantor
Alvaro sedang menelepon dengan salah satu anak buahnya di kantor sang papa yang sampai saat ini masih ada di sana. Tapi dia juga butuh informasi banyak mengenai perusahaan tersebut. Akan tetapi apa untungnya berharap pada perusahaan sang papa untuk saat ini. Lebih baik fokus untuk mengatur siasat cara agar penjualan di restorannya ini terus meningkat.Namun, saat Alvaro sedang sibuk dengan semua laporan itu. Tiba-tiba saja dia mencium aroma masakan yang sangat enak sekali. Beberapa waktu lalu Anjani mengatakan kalau dia akan masak mulai hari ini untuk Alvaro.Tapi begitu dia sibuk bekerja. Malah tercium sekali masakan itu. Meskipun dia izin untuk tidur tadi.Dia segera menyelesaikan teleponnya dengan anak buahnya. Kemudian keluar dari kamarnya untuk menuju ke dapur. Dilihatnya Anjani sedang menata piring di atas meja dan sudah siap untuk hidangan kali ini.“Apa sudah selesai?” Alvaro menghampiri. Anjani mengangguk mendengar pertanyaan Alvaro.“Ya. Semua sudah selesai. Mau langsung mak
Baca selengkapnya
8. Hidup Berdua
Paginya Anjani tidak dibuat berantakan oleh Alvaro, pria itu juga tidak membuatnya harus buru-buru melakukan apa pun. Malah Alvaro sangat santai sekali saat Anjani menyiapkan sarapan juga menyetrika bajunya tadi. “Lain kali kamu nggak usah nyuci. Laundry saja!” “Ada mesin cuci, nggak usah boros duit.” Pria itu yang santai sekali mendengar jawaban dari Anjani. “Apa kamu tidak lelah?” “Akan lebih lelah kalau aku tidak mengerjakan apa-apa. Gajiku tidak sedikit.” “Gajimu hanya untuk tugas restoran saja sebenarnya. Tapi karena kamu mau mengerjakan tugas rumah. Mau nggak mau aku harus tambahin.” Anjani tidak berharap seperti itu. Numpang hidup di rumah Alvaro bukan berarti dia bebas melakukan apa pun. Sebagai wanita yang sadar kalau dirinya tidak bisa melakukan banyak hal di sini. Maka dia memang harus melakukan pekerjaan rumah. Hidup numpang dengan Alvaro kurang enak apalagi? “Hari ini kita akan pergi ke restoran bukan?” “Tentu saja. Kamu juga harus ke sana, kamu terima banyak tugas
Baca selengkapnya
9. Masih Tidak Dipercaya
Alvaro datang ke kantor karena permintaan dari papanya. Selesai dari restoran dan sudah mengantarkan Anjani pulang juga. Waktu dia di dalam ruangan, tiba-tiba saja papanya mengatakan. “Kamu sudah temukan wanita yang akan kamu nikahi?”Tapi benar-benar di luar dugaan bahwa orangtuanya masih menganggap itu adalah hal yang serius. Mana mungkin juga Alvaro hancurkan nama baik keluarga dengan cara yang seperti itu. “Aku nggak lakukan itu, Pa.”“Nggak akan ada orang yang teriak-teriak untuk minta tanggung jawab kamu kalau emang nggak kamu lakukan, Al. Siapa yang nggak kaget dengan pernyataan itu? Kamu sendiri udah ngecewain kami semua.”Mau menjelaskan seperti apa lagi? Orangtuanya sudah tidak percaya dengannya. Alvaro sudah melakukan yang terbaik selama menjadi anak, tapi ini yang didapatkan. “Kalau Papa nggak percaya aku nggak masalah.”“Al, yang namanya hamil itu harus kamu pertanggungjawabkan. Papa hanya mau kamu untuk bersikap dewasa, Nak.”Tanggung jawab seperti apa? Menyeret Anjani a
Baca selengkapnya
10. Pulang
“Anjani, kamu udah siap?”Gadis itu menoleh ke arah Alvaro yang dengan setelan rapinya di pagi hari. “Kakak mau ke mana?”“Kamu nggak mau dianterin pulang, nih”Alvaro mau mengantarkan Anjani pulang karena dia tahu bahwa Anjani anak satu-satunya perempuan di keluarga itu. Jadi mau tidak mau harus membawa Anjani ke sana. Berkenalan dengan orangtuaya Anjani juga tidak akan ada masalah.Anjani yang sedang menyapu di ruang tengah dihampiri olehnya. “Kakak mau ikut pulang emang?”“Ya, biar orangtua kamu juga tahu kamu kerja dengan baik di sini. Biar mereka tuh nggak khawatir.”“Tapi kak, mereka nggak tahu kita tinggal bareng.”“Jangan bilang begitu ke mereka. Aku juga kalau ketahuan orangtua, pasti bakalan nikah hari ini juga sama kamu. Jangan sampai ketahuan sama siapa pun kalau kita itu tinggal berdua.”Anjani menganggukkan kepalanya kalau ia tidak mau ketahuan juga oleh siapa pun bahwa tinggal bersama dengan Alvaro, jadi bencana besar bagi keluarganya. Ia juga tidak mau ketahuan bahwa d
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status