Beranda / Romansa / Skandal Suamiku / 4. Aretha selingkuh?

Share

4. Aretha selingkuh?

last update Terakhir Diperbarui: 2024-08-25 01:02:47

"Mempublikasikan hubungan pernikahanku dengan Aretha?" Gumam Alvarendra lirih nyaris tidak terdengar oleh Alan setelah beberapa saat kemudian.

"Alvarendra, ada baiknya kamu secepatnya membuat keputusan sebelum menyesal pada akhirnya!" Alvarendra hanya diam mendengar ucapan Alan entah apa yang sedang dipikirkan olehnya.

"Alvarendra ada sesuatu yang harus dipertahankan, namun ada pula yang harus dilepaskan." Alan kembali mengingatkan.

Alvarendra menikahi Aretha dua tahun yang lalu untuk memenuhi keinginan Ayahnya, agar bisa menduduki jabatan CEO di FR GROUP.

***

Setelah pulang dari kampus Aretha dan kedua temannya makan siang di restoran.

"Aku ke toilet dulu sebentar." Pamit Aretha kepada kedua temannya sambil beranjak dari duduknya.

"Aretha ususmu lurus ya? Baru selesai makan langsung ke toilet." Ujar Shela lalu tertawa. Risa yang mendengarnya juga ikut tertawa.

"Tentu saja ususku lurus sehingga proses pencernaannya berjalan dengan lancar." Aretha ikut tertawa membalas candaan yang diucapkan oleh Shela.

Aretha membalikkan badannya lalu berjalan menuju ke toilet meninggalkan kedua temannya.

Setelah menuntaskan hajatnya Aretha keluar dari toilet, namun baru berjalan beberapa langkah terdengar suara seseorang memanggil namanya.

"Aretha!" Aretha celingukan menoleh ke sana kemari mencari keberadaan seseorang yang baru saja memanggilnya. Terlihat seorang pria yang sangat dikenal olehnya yaitu Evan mantan kekasihnya berjalan menghampirinya.

"Kenapa Kak Evan sudah pulang, bukankah seharusnya masih berada di luar negeri?" Batin Aretha heran, dia kembali berjalan dengan cepat rasanya belum siap untuk bertemu dengan Evan saat ini.

Dua tahun yang lalu Aretha memutuskan hubungannya dengan Evan, ketika Evan sedang berada di luar negeri. Dia memilih memutuskan hubungannya dengan Evan di saat dirinya dalam keadaan terpuruk. Saat itu Aretha tidak punya pilihan lain selain menikah dengan Alvarendra agar tetap bisa melanjutkan kuliahnya serta membayar biaya pengobatan ibunya, selain itu juga membayar hutang-hutang yang ditinggalkan oleh Ayahnya.

Melihat Aretha berusaha menghindarinya, Evan segera mengulurkan tangannya meraih pergelangan tangan Aretha, membuat Aretha seketika menghentikan langkah kakinya.

"Aretha, akhirnya kita bisa bertemu kembali." Senyuman mengembang di bibir Evan menatap ke arah Aretha.

"Kak, lepas!" Ujar Aretha berusaha melepaskan tangannya yang sedang dipegang oleh Evan. Perlahan Evan melepaskan tangan Aretha yang sedang dipegang olehnya.

"Kapan Kakak kembali?" Evan mengerutkan keningnya mendengar pertanyaan yang diucapkan oleh Aretha.

"Apa seperti ini cara kamu menyapa Kakak setelah sekian lama kita tidak bertemu? Padahal Kakak sangat merindukanmu." Evan menatap kecewa ke arah Aretha.

Sebenarnya Aretha juga merindukan Evan, namun dia berusaha menahan diri, apalagi teringat dengan statusnya saat ini yang sudah menjadi istrinya Alvarendra.

"Maaf Kak, aku harus pergi sekarang teman-temanku sudah menunggu." Aretha hendak berjalan dari sana namun Evan menghentikannya.

"Aretha, jelaskan bahwa apa yang kamu ucapkan dua tahun yang lalu hanyalah kebohongan semata!" Evan meminta penjelasan Aretha dengan tidak sabaran, sambil menatap penuh harap ke arahnya.

"Penjelasan apalagi yang ingin Kakak dengar dariku, bukankah semuanya sudah jelas. Hubungan kita sudah berakhir, jangan pernah mengganggu hidupku lagi!" Aretha meninggikan nada bicaranya, dengan bibir bergetar dia berkata. Buliran-buliran bening mengembun di pelupuk matanya hendak menetes, namun ditahan olehnya.

DEG

Evan terkejut mendengar ucapan Aretha, sebelumnya dia masih berharap apa yang diucapkan oleh Aretha dua tahun yang lalu hanyalah kebohongan. Dia berpikir Aretha mengatakan semua itu karena ingin memberikan kejutan untuknya.

"Aretha, sejak kapan kamu berubah menjadi wanita yang tidak berperasaan?" Evan bertanya dengan suara keras menatap kecewa ke arah Aretha.

"Tidak berperasaan? Aku memang bukan orang baik, apa kakak baru menyadarinya sekarang?" Aretha berusaha tetap terlihat tenang walaupun ada rasa bersalah dalam hatinya, karena telah memutuskan hubungannya dengan Evan dan lebih memilih menikah dengan Alvarendra.

"Kenapa kamu memutuskan hubungan yang sudah terjalin di antara kita begitu saja?" Evan menatap tajam ke arah Aretha, seolah sedang mengintimidasinya.

"Aku bosan menunggu Kakak, sehingga lebih memilih bersama dengan pria lain." Evan tercengang mendengar penuturan Aretha, dia tidak menyangka hanya karena bosan Aretha memutuskan hubungan dengannya.

"Sejak kapan kamu berubah menjadi wanita yang bosan menunggu?"

"Jawaban seperti apa yang sebenarnya ingin Kakak dengar dariku?" Aretha bertanya dengan bibir bergetar menatap ke arah lain tidak sanggup menatap ke arah Evan. Berusaha menahan buliran-buliran bening yang sejak tadi mengembun di pelupuk matanya.

"Kenapa kamu memutuskan hubungan di antara kita secara sepihak?"

"Aku mencintai pria lain." Entah kenapa kata-kata tersebut meluncur begitu saja dari mulutnya, padahal bukan itu yang ingin diucapkan oleh Aretha.

Dadanya terasa sesak mendengar pengakuan Aretha, yang secara tidak langsung telah menghina dirinya. Evan mengusap wajahnya dengan kasar lalu menyugar rambutnya, memalingkan pandangannya dari Aretha.

"Aretha memutuskan hubungan denganku hanya karena bosan lalu jatuh cinta dengan pria lain. Kenapa dia begitu mudah berpaling dariku, padahal aku mencintainya dengan tulus?" Monolog Evan dalam hati merasa sangat kecewa dengan Aretha.

Evan memejamkan matanya sejenak, entah kenapa tiba-tiba dia merasa ada sesuatu yang disembunyikan oleh Aretha darinya.

"Aretha, kita sudah menjalin hubungan selama bertahun-tahun. Jadi Kakak paham bahwa kamu bukan wanita yang mudah jatuh cinta dengan pria lain."

"Terserah kakak mau percaya atau tidak, tapi seperti itulah kenyataannya, aku telah jatuh cinta dengan pria lain. Terlalu lama menunggu membuatku merasa bosan, hingga akhirnya ada seorang pria mengulurkan tangan ke arahku, mengajakku untuk bersama dengannya." Aretha kembali menegaskan.

Tidak ingin berlama-lama dengan Evan, Aretha melangkahkan kakinya hendak pergi dari sana.

Melihat Aretha hendak pergi, Evan segera mengulurkan tangannya mencekal pergelangan tangan Aretha.

"Aretha, sekarang aku sudah kembali jadi kamu tidak perlu menunggu lebih lama lagi. Setelah ini aku berjanji tidak akan pergi meninggalkanmu lagi. Mari kita mulai semuanya dari awal!"

"Apanya yang mau dimulai hubungan kita sudah berakhir?" Aretha berusaha melepaskan tangannya yang sedang dipegang oleh Evan.

"Aku sudah tidak mencintai Kakak." Ujar Aretha meninggikan nada bicaranya kembali menegaskan.

Evan tersulut emosi mendengar ucapan Aretha. Dia segera menyudutkan Aretha ke dinding dengan kedua tangan diletakkan di samping tub uhnya.

"Kak, minggir!" Aretha berusaha mendorong dada Evan agar menjauh darinya. Namun Evan tetap berada di tempatnya tidak bergerak sedikitpun, tenaga Aretha tidak sebanding dengan tenaganya. Dia menatap tajam wajah wanita yang kini berada di hadapan.

Aretha merasa takut dengan tatapan tajam Evan, perlahan menundukkan pandangannya sambil meremas ujung baju yang dipakai olehnya.

"Maaf Kak." Aretha berujar lirih berharap Evan akan melepaskannya.

Tangan Evan terulur menarik pinggang Aretha agar merapat dengannya lalu memeluknya dengan erat. Aretha tersentak kaget dengan apa yang dilakukan oleh Evan.

"Kak, Lepas!" Aretha berusaha melepaskan diri dari pelukan Evan, namun Evan justru semakin erat memeluknya.

"Aretha, Kakak sangat mencintaimu, Kakak minta maaf karena telah meninggalkanmu kita mulai semuanya dari awal ya!" Pinta Evan berharap Aretha mau kembali bersama dengannya. Buliran-buliran bening yang sejak tadi mengembun di pelupuk mata Aretha perlahan jatuh. Sebenarnya Aretha juga masih mencintai Evan, namun dia sadar saat ini sudah menjadi istrinya Alvarendra.

Di tempat lain Shela dan Risa tampak asik mengobrol hingga tanpa sengaja melihat Alvarendra berada di restoran tersebut.

"Ris, lihat! Itu bukannya Alvarendra CEO FR GROUP yang sering digosipkan itu ya?" Shela menyenggol lengan Risa agar melihat ke arah yang ditunjuk olehnya.

"Mana mana?" Risa mengedarkan pandangannya mencari kebenaran seseorang yang dimaksud oleh Shela.

"Itu Ris."

"Oh yang itu. Ternyata Alvarendra jauh lebih tampan yang aslinya dibanding dengan yang ada foto." Risa menatap ke arah Alvarendra tanpa berkedip selama beberapa saat.

"Alvarendra memang idola bagi setiap wanita, selain tampan dia juga kaya raya. Sungguh beruntung wanita menjadi istrinya."

"Tapi aku justru merasa kasihan dengan wanita yang menjadi istrinya Alvarendra, setiap hari harus mendengar gosip suaminya dengan wanita lain."

"Iya bener juga ya. Kenapa suami yang suka selingkuh kebanyakan pria tampan serta kaya raya?" Ujar Shela heran.

"Kalau prianya jelek serta miskin mana ada wanita yang mau dengannya." Shela dan Risa akhirnya tertawa bersama.

Alvarendra berjalan menuju ke toilet, namun belum sampai ke toilet dia malah melihat Evan sedang memeluk Aretha dengan erat.

DEG

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Skandal Suamiku    43. Kembali bersama (happy ending)

    "Aretha, ada yang ingin aku bicarakan berdua denganmu." "Tidak ada yang perlu dibicarakan lagi, hubungan kita sudah berakhir. Silahkan pergi dari sini!" Usir Aretha, dia tidak ingin bertemu dengan Alvarendra saat ini. Apalagi sampai dicap sebagai orang tiga karena menjalin hubungan dengan pria yang sudah beristri. "Semuanya hanya salah paham, karena itu aku ingin meluruskan kesalahpahaman yang terjadi di antara kita lima tahun yang lalu." Alvarendra akhirnya membuka mulutnya berusaha menjelaskan kesalahan pahaman yang terjadi lima tahun yang lalu. "Salah paham?" Aretha menatap ke arah Alvarendra meminta penjelasan darinya. Alvarendra menganggukkan kepala sebagai jawabannya. "Sebenarnya kesalahan pahaman seperti apa yang dimaksud oleh Mas Alvarendra?" Batin Aretha merasa penasaran. "Beri aku kesempatan untuk menjelaskannya." Alvarendra menatap penuh harap ke arah Aretha. Aretha tampak terdiam berusaha mempertimbangkan permintaan Alvarendra. "Baiklah." Ujar Aretha lirih set

  • Skandal Suamiku    42. Kembali bertemu

    Lima tahun berlalu kini Aretha tidak lagi sendirian ada seorang anak laki-laki yang bersama dengannya. Yaitu anak laki-laki yang lahir dari rahimnya, anak dirinya dengan Alvarendra yang diberi nama Rafa.Selama lima tahun terakhir ini Aretha memfokuskan diri mengurus putranya serta butik miliknya, sama sekali belum terbesit keinginan untuk menikah lagi.Siang itu Aretha menjemput Rafa di sekolahnya seperti biasa."Bu, Rafa mau balon." Rafa merengek sambil menunjuk ke arah beberapa balon dengan beragam bentuk dan warna.Aretha menoleh ke arah yang ditunjuk oleh Rafa, ada penjual balon di seberang jalan."Tunggu sebentar!" Aretha menoleh ke kanan serta ke kiri sebelum menyeberang jalan. Rafa yang sudah tidak sabar ingin membeli balon berlari begitu tanpa menunggu ibunya."Rafa!" Teriak Aretha terkejut sekaligus panik melihat sebuah mobil hampir menabrak Rafa. Beruntung pengemudi mobil segera mengerem mobil dengan cepat sehingga Rafa bisa selamat.Aretha langsung berlari ke arah Rafa lal

  • Skandal Suamiku    41. Lembaran baru

    Alvarendra berjalan dengan cepat keluar dari restoran lalu masuk ke dalam mobilnya. Dia mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi agar bisa secepatnya sampai di apartemen untuk menanyakan alasan Aretha menjual kalung berlian "the hope diamond"."Kalau Aretha butuh uang seharusnya bilang langsung kepadaku, bukan malah menjual kalung berlian "the hope diamond" miliknya." Sepanjang perjalanan Alvarendra terus menggerutu kesal.Setelah sampai di apartemennya Alvarendra langsung membuka pintunya sambil memanggil nama Aretha dengan keras."Aretha, Aretha, Aretha ....!"Alvarendra berjalan masuk ke dalam apartemennya, namun apartemennya terlihat sepi seperti tidak ada kehidupan di dalamnya."Kenapa sepi, apakah Aretha belum pulang?" Batin Alvarendra sambil mengedarkan pandangannya mencari keberadaan Aretha di beberapa ruangan, namun sama sekali tidak menemukan keberadaan Aretha di dalamnya.Dia akhirnya berjalan menuju ke kamarnya lalu masuk ke dalamnya. Pandangannya tanpa sengaja melihat

  • Skandal Suamiku    40. Berakhir sudah

    "Mungkin seperti ini jauh lebih baik, Aku menikah dengan Alvarendra demi uang agar tetap bisa melanjutkan kuliah serta membiayai pengobatan ibu. Sekarang aku sudah lulus kuliah dan ibu juga sudah meninggal dunia. Saatnya aku belajar mandiri agar tidak bergantung terus dengan Alvarendra." Kata Aretha berusaha tetap berpikir positif dengan apa yang terjadi."Lebih baik kita fokus jalani kehidupan kita sendiri, tidak perlu peduli dengan Alvarendra." Sahut Tasya."Sya, aku hamil." Aretha akhirnya memberi tahu tentang kehamilannya kepada Tasya.Tasya terkejut mendengar apa yang diucapkan oleh Aretha. "Apa hamil, kamu serius?" Tanyanya memastikan."Iya, tapi aku sangat bersyukur karena aku tidak sendirian ada bayi di dalam perut ini yang akan menemaniku." Jawan Aretha tersenyum sambil mengusap perutnya yang masih rata."Aretha, menjadi single parent bukankah hal yang mudah." Ujar Tasya mengingatkan."Dua tahun ini hidupku juga tidak mudah tapi aku berhasil melaluinya. Aku yakin ibu memilih

  • Skandal Suamiku    39. Cerai

    "Aretha!" Panggil Evan membuat Aretha mengangkat pandangannya menatap ke arahnya."Iya Kak?""Kenapa nggak dimakan soto ayamnya?" Tanya Evan melihat soto ayam di mangkuk Aretha masih banyak."Ini dimakan, Kak." Jawab Aretha kembali memakan soto ayamnya."Sepertinya Aretha sudah jatuh cinta dengan Alvarendra?" Batin Evan menyadari perubahan ekspresi di wajah Aretha setelah melihat berita akuisisi HR Group.Setelah selesai makan Evan mengantarkan Aretha ke apartemen Grand Luminor."Terima kasih Kak." Aretha tersenyum ke arah Evan setelah turun dari mobil."Sama-sama."Evan menatap ke arah Aretha yang berjalan masuk ke dalam apartemen Grand Luminor."Meskipun kita tidak ditakdirkan untuk kembali bersama, aku berharap kamu bisa hidup bahagia." Gumam Evan lirih.Aretha membuka pintu apartemennya terlihat gelap dan sepi menandakan Alvarendra belum pulang."Sepertinya Mas Alvarendra belum pulang?" Batin Aretha berjalan masuk ke dalam apartemen lalu menyalakan lampunya.Dia masuk ke dalam kam

  • Skandal Suamiku    38. Selamat jalan Ibu

    Evan yang melihatnya segera menahan tub uh Aretha sehingga tidak jatuh ke lantai, mengangkatnya ke dalam gendongannya. Dia membawa Aretha menuju ruang rawat."Aretha baru berusia 21 tahun tapi sudah harus kehilangan ayahnya, dan sekarang juga kehilangan ibunya." Batin dokter Wilson menatap iba ke arah Aretha yang sedang digendong oleh Evan.Terdengar bisik-bisik beberapa dokter dan perawat yang melihat Evan menggendong Aretha."Beruntung Aretha mempunyai suami yang tidak hanya tampan, tapi juga begitu perhatian.""Aku juga mau punya suami yang tampan serta perhatian."Evan seolah menulikan pendengarannya, dia tetap menggendong Aretha tidak peduli dengan beberapa orang yang sedang membicarakannya.Evan merebahkan Aretha di atas ranjang rumah sakit. Dia menatap iba wajah pucat Aretha yang terbaring lemah di atas ranjang rumah sakit. Wanita yang pernah menjadi kekasihnya memberi warna dalam kehidupannya kini terlihat begitu rapuh. Ada perasaan bersalah karena pernah menuduh Aretha yang t

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status