Home / Romansa / Skandal Terlarang Bersama Mertuaku / Bab 307: Paniknya Raymond vs Kekhawatiran Dirga 

Share

Bab 307: Paniknya Raymond vs Kekhawatiran Dirga 

Author: NACL
last update Huling Na-update: 2025-12-19 16:22:17
Aroma tidak sedap memenuhi udara kabin belakang. Pramugari menggunakan masker dan sigap membersihkan muntahan, sesekali menatap cemas ke arah Laras yang terbaring lemah. Istri Dirgantara itu terbaring tak berdaya, seluruh darah di wajahnya seolah tersedot habis, meninggalkan rona pucat keputihan. Keringat dingin membasahi pelipis, dan napasnya terdengar pelan.

Pilot ikut keluar dari kokpit, wajahnya menunjukkan kekhawatiran karena penundaan yang terjadi. Ini di luar dugaan.

Seorang dokter yang dipanggil mendadak sudah memeriksa kondisi Laras.

​"Tuan Raymond, saya sarankan Nona ini segera dibawa ke rumah sakit terdekat. Kondisinya—" ucapan dokter terputus.

​Raymond langsung memotong dengan nada tegas, "Tidak perlu! Putriku tidak mungkin sakit parah! Ini hanya mabuk perjalanan atau efek samping obat tidur biasa. Berikan saja obat anti-mual. Dia tidak harus dibawa keluar dari pesawat!" Pria itu menatap tajam. Ia menuntut kepatuhan dari sang dokter yang dibayarnya.

Sambil mengepalka
NACL

mana komentarnya yaaaaaaa yuk semangatin author 。⁠◕⁠‿⁠◕⁠。 oh iya buku ini kemungkinan tamat sebentar lagi, sesuai kesepakatan kontrak dengan editor. jadi nggak bisa lama-lama tapi nggak tamat bulan ini ya, karena masih banyak yang harus diselesaikan

| 24
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter
Mga Comments (7)
goodnovel comment avatar
Lianzzah
bener.. gila dia
goodnovel comment avatar
Rezza Umamy
happy ending buat dokter Dirga dan Laras..
goodnovel comment avatar
Dwi Indrawati
pak Raymond udah gila kali ya
Tignan lahat ng Komento

Pinakabagong kabanata

  • Skandal Terlarang Bersama Mertuaku   Bab 322: Untuk Kamu

    Esok paginya, apartemen mewah ini telah dipenuhi aroma sarapan sederhana yang dibuat Laras. Ada roti panggang isi telur mata sapi dan pisang goreng renyah keju.Sinar matahari pagi belum masuk, langit masih agak gelap, dan di bawah lampu dapur menciptakan siluet hangat. Saat Laras sibuk menyiapkan piring, sepasang lengan kekar melingkar lembut di pinggangnya dari belakang. Aroma aftershave sang suami yang khas menggelitik indra penciumannya.​"Pagi, Istriku," bisik Dirga dengan suara serak khas bangun tidur. Tangan pria itu bergerak aktif, meremas dada dan membelai lembut perut Laras yang masih rata. "Kamu tambah seksi saja, Mi."​Laras terkekeh pelan, sesaat menyandarkan kepalanya ke bahu Dirga. "Mas selalu mode mesum, ya?"​"Ya, kenapa memangnya?" Dirga menantang, mencium puncak kepala Laras.​"Ya, Mas belum sembuh betul, jangan mesum dulu," goda Laras. Mengangkat kepalanya lagi.Dalam hitungan detik ​Dirga membalikkan tubuh Laras menghadapnya, membuat wanita itu menatapnya intens

  • Skandal Terlarang Bersama Mertuaku   Bab 321: Kejutan

    Tubuh Laras mendadak ditarik kuat ke dalam pelukan hangat yang beraroma melati lembut dan cashmere musk. Pelukan itu sangat erat hingga Laras hampir kehabisan napas.​"Ma-Mama! Kenapa Mama ke sini malam-malam begini? Ada apa—" Laras mencoba melepaskan diri, tetapi Mama Dewi, malah makin membenamkan wajahnya di bahu menantunya itu.​"Mama khawatir banget, Nak. Setelah mendengar Dirga dirawat, Mama nggak bisa tenang." Dewi terisak pelan. “Sekarang kalian udah balik ke sini rasanya kayak mimpi,” tuturnya agak tercekat.​Dewi akhirnya melepas pelukan, tetapi tangannya yang dingin menangkup wajah sang menantu. Mata sipitnya meneliti setiap inci wajah wanita kesayangan Dirga ini. Ia mencari tanda-tanda kelelahan. Tangan Dewi turun, dan tanpa aba-aba langsung diletakkan di perut rata Laras.“Umm, Ma.” Laras terkesiap dan mundur sedikit sekali.​"Dashel telepon Mama. Katanya ... kamu hamil?" tanya Dewi, matanya yang sembab kini memancarkan harapan dan kekagetan yang luar biasa.Ekor mata

  • Skandal Terlarang Bersama Mertuaku   Bab 320: Papi Bandel!!!

    Tanpa butuh waktu lama, meskipun hanya beberapa jam dengan imbalan ribuan dolar asisten Raymond kembali ke kamar perawatan. Pria itu memegang sebuah tabung kecil yang berisi sisa darah merah gelap. Sedikit memang, tetapi cukup untuk keperluan analisis.​"Ini dia, Pak Raymond. Sedikit, tapi ini adalah sisa darah yang digunakan untuk transfusi Bapak terakhir. Saya sampai harus membayar staf medis $5.000 agar mereka mau mengambil ini sebelum dimusnahkan," lapor asisten itu dengan sedikit terengah.​Raymond menghela napas panjang, antara lega dan tegang. "Bagus. Tidak masalah. Uangku di negara ini masih banyak. Sekarang, dengarkan aku. Cari laboratorium yang bisa kita percaya. Lakukan tes DNA sekarang juga! Aku ingin hasilnya paling lambat besok pagi!" perintah Raymond dengan tidak sabaran.“Baik, Pak. Tapi bagaimana jika—”“Tidak ada jika dan tapi. Berangkat sekarang!!” tegas Raymond sekali lagi.​Asisten itu segera bergegas pergi.​Bersamaan dengan kepergian sang asisten. Istri Raymos

  • Skandal Terlarang Bersama Mertuaku   Bab 319: Tindakan Ilegal Raymond

    Setelah dua hari dirawat dan memastikan kondisi Laras stabil, Dirga diizinkan pulang. Pagi ini, mereka semua bersiap untuk kembali ke Jakarta. Draven dan Dashel telah mengatur pesawat pribadi keluarga agar perjalanan pemulihan Dirga dan kehamilan Laras berjalan nyaman.​Bahkan kabin pesawat telah diubah menjadi ruang perawatan kecil yang mewah. “Makasih, Mas Dokter udah kembali sama saya,” lirih Laras, mencium punggung tangan suaminya berulang kali.Dirga duduk bersandar pada punggung kursi.“Iya, Mami Sayang.” Senyum di bibirnya ini menjadi berkat bagi Laras, bahwa suaminya baik-baik saja.Sedangkan Laras bersandar di sampingnya. Satu tangan Dirga mengusap lembut perut sang istri yang masih rata.​"Mami mau makan apa? Dari tadi Papi lihat makannya cuma sedikit, apa karena mual?" tanya Dirga lemah lembut, mata karamelnya menunjukkan kekhawatiran.​Laras menggelengkan tegas. "Nggak mual, Mas. Cuma ... takut mulas kalau kekenyangan, ‘kan mau perjalanan jauh. Sebentar lagi juga ada ma

  • Skandal Terlarang Bersama Mertuaku   Bab 318: Tentang Dinda

    ​Malam hari menyelimuti ruang perawatan Dirga. Alih-alih dipenuhi tawa dan cerita, suasana terasa berat. Draven, Dashel , dan Randy berkumpul. Namun topik pembicaraan mereka tidak jauh dari kondisi Raymond. Sedangkan Dinda yang masih lemas akibat donor darah, sudah tertidur pulas di sofa panjang. Berbeda dengan Laras berbaring hati-hati di ranjang suaminya, bersandar pada lengan Dirga, dan memeluk erat suaminya.​Dirga mendengkus kasar. "Jadi dia hampir mati Randy? Bagaimana kabar Raymond sekarang? Apa dia sudah sadar?" tanya pria itu dengan nada menggebu. Meskipun masih ada emosi kebencian di sana, dan lebih dari sekadar rasa ingin tahu.​Dashel menjawab sambil menghela napas, "Sudah, Bang. Tapi kondisinya ... prihatin. Dokter serumah sakit sudah tahu dia histeris hari ini, kaki kirinya harus diamputasi. Tadi sempat meronta sampai lukanya berdarah lagi.""Amputasi?" Dirga tersentak. Matanya memejam sesaat.​Dashel kembali melanjutkan, "Kemungkinan Raymond harus dirawat di sini seki

  • Skandal Terlarang Bersama Mertuaku   Bab 317: Kebetulan Apa Ini?

    Siang harinya, setelah kondisi Dirga agak stabil dan ia diizinkan keluar ruangan. Kini pioritas utamanya adalah memastikan Laras baik-baik saja. Ia bersikeras membawa sang istri untuk pemeriksaan mendesak ke dokter kandungan di rumah sakit yang sama.Bahkan ia menolak bantuan perawat untuk mendorong kursi rodanya. Tidak ingin ada yang mengganggunya bersama Laras.Sekarang di ruang pemeriksaan, Laras terlihat sangat tegang. Tubuh wanita itu tampak kaku di atas ranjang pemeriksaan. Rasa cemas yang menumpuk selama insiden kecelakaan masih terasa.​Dokter kandungan yang melihat kegelisahan Laras, mencoba tersenyum menenangkan.​"Tenang, Bu Laras. Santai saja," imbuh dokter itu lemah lembut. "Kalau ibunya tegang terus, nanti rahimnya ikut tegang, jadi sulit diperiksa."​Dirga langsung merunduk. Ia membisikkan kata-kata penghiburan tepat di telinga istrinya, ​"Sayang ... tenang, ya. Ada saya di sini. Tarik napas, embuskan perlahan ... semua akan baik-baik saja, kesayangan Papi.” Suara pria

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status