Share

Bab 31: Dipanggil Sayang?

Penulis: NACL
last update Terakhir Diperbarui: 2025-09-07 15:14:15

Laras menggigit bibirnya. Napasnya terasa berat untuk mengucap kata-kata permohonan yang mendesak di tenggorokannya.

“Kenapa, hm?” Dirga mengelus pipi Laras. Tatapannya teduh dan dalam.

Sial, Laras hanya menggeleng tegas.

“Kunci aja pintunya. Saya bawa kunci cadangan. Selamat tidur.” Saat Dirga mengakhiri belaian di pipinya, dada Laras terasa perih bagai ditusuk jarum suntik.

Sudah ia duga pria itu meninggalkannya sendirian di kamar. Cepat atau lambat … pasti terjadi. Pantas saja pakaian Dirga rapi, kemeja putih slim fit dan celana hitam yang dipadu dengan sepatu derby. Namun, setiap kali ia menegaskan … tidak berhak cemburu, justru rasa sesak makin menusuk ke tulang punggungnya.

Satu jam berlalu, kemudian dua jam. Dirga tak juga kembali. Akhirnya Laras menyerah, menarik selimut hingga ke dagu. Ia memeluk dirinya. Mati-matian ia membujuk diri agar tidak meratapi kemalangannya ini.

Hingga pagi menyapa, ia yang sudah terbiasa bangun pukul lima segera bersiap. Sedangkan Dirga masih terle
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (2)
goodnovel comment avatar
NACL
kan anaknya dia Rama Kak
goodnovel comment avatar
Elly Sunarjati
anaknya itu pastinya ..
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Skandal Terlarang Bersama Mertuaku   Bab 104: Dipaksa 

    Sama seperti tubuh Dirga yang bercucuran keringat karena menahan sakit pada perut, saat ini Laras juga tengah menahan rasa yang sama.“Anak siapa? Papi?” desak Rama. Suaranya tinggi, dan cengkeraman tangan di kerah jas putih gadis itu makin kencang, membuatnya tercekik. “Jawab gue, Laras! Lu bikin gue darah tinggi,” bentaknya.Dengan suaranya yang bergetar, Laras menyahut, “Bukan urusan kamu … ini anakku.”Gadis itu tidak mau menyebut nama Dirga secara langsung. Meskipun … mungkin saja Rama bisa menebaknya dengan mudah.Naluri sebagai seorang ibu menuntun ia untuk melindungi sang buah hati. Kedua tangannya tidak meronta atau menuntut Rama melepaskannya, melainkan memeluk perutnya sendiri.“Argh … dasar istri nggak guna, lu!” Rama menampar pipi Laras lagi. Lalu mengempas kasar tubuh sang istri ke kursi mobil.“Akh…,” pekik Laras yang meringkuk sambil meringis. Hatinya tak lagi mengharap Dirga datang membantu, ia tahu pria itu ada di kota. Sekarang hanya keajaibanlah yang dapat menolong

  • Skandal Terlarang Bersama Mertuaku   Bab 103: Kecemasan Dirga

    Di saat Rama mencengkeram kerah jas putih Laras dan menuntut jawaban, di kota lain, Dirga baru saja keluar dari ruang spesialis ortopedi. Gips yang membelenggu sebelah tangannya sudah terlepas. Namun, ia disarankan untuk melakukan fisioterapi dan dilarang beraktivitas berat. Otot, tendon, dan sendi masih kaku.Ia melihat jam, seharusnya Randi sudah menghubunginya untuk video call dengan Rama. Hanya saja ia merasa sejak tadi telepon genggamnya tetap sepi. Dirga duduk di bangku logam di lorong poli. Ia mencoba merogoh saku leather jacket menggunakan tangan kakunya. Namun, karena masih sedikit ngilu, ia pun memilih memakai tangan sehatnya.Saat menatap layar, ternyata ada lebih dari sepuluh panggilan tidak terjawab dari Randi. Ia mengerutkan kening, baru teringat sejak semalam memang sengaja mengganti mode dering ke mode senyap.Benda pipih itu berpendar. Randi menelepon lagi. Nahas, baru saja ia menerima panggilan itu, layarnya berubah gelap. Dirga baru sadar powerbank tertinggal di vil

  • Skandal Terlarang Bersama Mertuaku   Bab 102: Anak Siapa?

    Laras merasa dadanya makin sesak karena detak jantung begitu kuat diiringi rasa takut yang tambah menggila. Sungguh sial, tubuhnya terlalu berat untuk berputar arah dan berlari sekencang-kencangnya. “Rama,” lirihnya seperti tercekik. Wanita asing yang tadi ia ikuti pun kini masuk ke dalam mobil—yang terparkir di pinggir jalan. Laras mengepalkan tangan, dan dalam hati menertawai kebodohannya sendiri. ‘Aku tertipu,’ batinnya. Perlahan kakinya mundur selangkah demi selangkah, walaupun terasa seperti diam di tempat. Matanya memandang lurus ke arah pria yang kini turun dari mobil dan menatapnya dengan bengis. “Jangan dekat-dekat, Rama! Pernikahan kita udah berakhir!” sergah Laras buru-buru. Rama melangkah makin mantap mengikis jarak dengan di antara mereka. “Papiku ternyata selingkuhan istriku,” ejek pria itu dengan senyum sinis khasnya. Laras memang tertohok mendengar kalimat yang dilontarkan sang suami. Namun ia sadar tidak akan melakukan hal seperti ini jika saja Rama bisa me

  • Skandal Terlarang Bersama Mertuaku   Bab 101: Ada apa dengan Dirga? 

    “Perempuan, ya?” gumam Laras. Seingatnya … ia tidak punya janji dengan seseorang. Entah mengapa saat ini perasaannya menjadi tidak enak. Ia meraba mengusap dada. Hingga tiba-tiba terlintas wajah Dirga dalam benaknya. Jangan-jangan ini ada kaitannya dengan ayah mertua?Riwayat kecelakaan Dirga dan Rama sebulan lalu membekas teramat dalam. Jantungnya berdetak makin cepat. Keringat dingin mulai membasahi telapak tangan dan tubuhnya bergetar halus. Bahkan kedua tungkainya sudah lemas seolah tak bertulang.“Sekarang orangnya di mana, Pak?” Laras memandang ke arah pintu pantry.“Saya juga nggak ngerti, Dokter. Orangnya maksa banget nunggu di luar, katanya buru-buru. Saya sempat tawarin masuk, tapi dia malah gelisah sendiri di gerbang,” beber Sekuriti dengan jelas.Laras menggigit bibir bawahnya sesaat. Pikiran-pikiran buruk menenggelamkan akal sehat. Ia lantas menggeleng pelan sebagai jawaban atas kebimbangan hatinya.“Saya yang ke depan aja, Pak. Mungkin Ibu itu benar lagi buru-buru. Terim

  • Skandal Terlarang Bersama Mertuaku   Bab 100: Tamunya Perempuan?

    Semalam, mobil rental yang dipakai Rama ditinggal di depan rumah kontrakan. Sebelum benar-benar ke desa, pria itu lebih dulu mengambil kendaraannya. Hari masih sangat gelap hingga orang-orang tidak menyadari pergerakannya, dan lagi ia memiliki kunci secara resmi.**Sementara itu di tempat lain, tubuh Laras berkeringat, embus napasnya terdengar kasar dan perutnya sedikit kram.“Akh!” pekiknya.Dirga yang terbaring di sampingnya langsung bangun dan membelalak melihat betapa gelisah sang kekasih. Ia lantas meraih tas darurat medis yang dibawa Laras, memeriksa suhu tubuh dan detak jantungnya. Cukup demam.“Sayang, bangun … Laras,” panggil Dirga, suaranya pelan dan lembut.Perlahan Laras mengerjap dan pandangannya bersirobok dengan Dirga. Seketika ia memeluk pria itu kencang, melepas kecemasan yang mendadak hadir dalam jiwa.“Dok … saya takut,” bisik Laras, tepat di depan dada bidang. Biasanya cukup dengan mendengar detak jantung Dirga sudah menenangkan, tetapi kali ini tidak.“Sayang … k

  • Skandal Terlarang Bersama Mertuaku   Bab 99: Licik

    Dengan wajah bingung, Rama menerima uang dari pemilik kontrakan. Ia menatap dua orang pria di depannya. Matanya mengedar ke parkiran mobil. Di sana ada satu mobil mewah berpelat nomor tak asing.“Bilang sama Papi, jangan paksa gue nyerah!” berontak pria itu, lalu hendak masuk ke dalam. Namun dua pengawal berbadan besar dan lebih tinggi darinya sigap menahan.“Maaf, Den Rama. Atas perintah Pak Dirga, Anda harus pulang ke rumah utama.”“Apaan, sih? Gue bukan anak kecil lagi yang bisa seenaknya diatur!” teriak Rama. Beberapa penghuni kontrakan di sekitar mengintip melalui celah tirai, tak ada yang berani menolong.Pria itu diangkat paksa menuju Alphard putih. Ia bisa melihat siapa sosok yang duduk di balik kemudi.“Randi, berengsek lu! Gue anggap lu kakak dari kecil, tapi malah ngelawan gue!” Rama terus memberontak.“Sebaiknya Den Rama ikuti saja perintah Bapak. Tinggal di rumah utama jauh lebih baik daripada ngontrak di mana-mana,” tutur Randi dengan sopan dan mulai menjalankan mobil.“

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status