Home / Romansa / Skandal Terlarang Bersama Mertuaku / Bab 33: Selalu Panas Bersamamu

Share

Bab 33: Selalu Panas Bersamamu

Author: NACL
last update Last Updated: 2025-09-08 11:31:58

Dirga menatap Laras cukup lama, senyum tipisnya perlahan memudar. Ada rasa getir yang tak terucap. Dada bidangngnya menegang.

Mata karamelnya menatap lekat wajah Laras, lalu berkata, “Nanti saya ceritain … kalau waktunya tepat.” Gegas ia bangkit tanpa menghabiskan makanannya. “Kamu mau keliling lagi atau balik hotel?”

Laras menahan napas, seketika rasa bersalah bergelayut dalam dada. Ia sudah menyinggung pria itu. Kenapa juga malah membuka mulut bodohnya ini … harusnya ia diam saja.

“Ke hotel aja.” Gadis itu tersenyum kecil.

Meskipun langkahnya pelan, Dirga tetap berjalan di depannya. Membuat gadis itu terhenyak, ada rahasia apa di Jakarta?

Hati kecilnya berkata, ‘Apa itu ada hubungannya dengan masa lalu Dokter Dirga?’

Kota itu juga pernah menjadi mimpi buruk baginya. Kalau boleh, ia tak mau kembali ke ibu kota. Tak peduli lagi dengan keinginannya praktik di rumah sakit besar. Terlalu takut bertemu lagi dengan Rama.

Laras terdiam sesaat, hingga akhirnya ia tersadar dari lamuna
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Skandal Terlarang Bersama Mertuaku   Bab 105: Hilang Harapan

    “Tolong, Bu,” mohon Rama sambil menyerahkan uang ke tangan dukun beranak itu. Senyum penuh kemenangan jelas terlihat di wajahnya, karena ia yakin tidak ada seorang pun yang mampu menolak sihir uang. Sedangkan Laras yang ingin berteriak hanya mampu meringis dan menangis dalam ketidakberdayaan. Satu-satunya harapan… semoga wanita paruh baya di hadapannya masih memiliki hati nurani. “Risikonya besar. Kalau ketahuan bisa gawat, Dek. Saya nggak mau ditangkap,” kilah dukun beranak itu menyerahkan kembali uang ke genggaman Rama. “Kalau memang pacarmu nggak bisa urus bayi, kasihkan aja ke orang. Banyak orang kaya mau adopsi,” sambungnya. Laras merasa agak lega, harapannya makin tinggi untuk bebas dari cengkeraman Rama. Ia terus menatap wanita itu, berharap sang dukun menolak suaminya dengan cara apa pun. Ia yakin, jika wanita itu tegas, Rama tak bisa berbuat apa-apa kecuali membiarkan dirinya dan bayinya tetap hidup. “Ibu yakin nolak? Nggak akan ada yang tahu. Cuma kita aja. Saya berani

  • Skandal Terlarang Bersama Mertuaku   Bab 104: Dipaksa 

    Sama seperti tubuh Dirga yang bercucuran keringat karena menahan sakit pada perut, saat ini Laras juga tengah menahan rasa yang sama.“Anak siapa? Papi?” desak Rama. Suaranya tinggi, dan cengkeraman tangan di kerah jas putih gadis itu makin kencang, membuatnya tercekik. “Jawab gue, Laras! Lu bikin gue darah tinggi,” bentaknya.Dengan suaranya yang bergetar, Laras menyahut, “Bukan urusan kamu … ini anakku.”Gadis itu tidak mau menyebut nama Dirga secara langsung. Meskipun … mungkin saja Rama bisa menebaknya dengan mudah.Naluri sebagai seorang ibu menuntun ia untuk melindungi sang buah hati. Kedua tangannya tidak meronta atau menuntut Rama melepaskannya, melainkan memeluk perutnya sendiri.“Argh … dasar istri nggak guna, lu!” Rama menampar pipi Laras lagi. Lalu mengempas kasar tubuh sang istri ke kursi mobil.“Akh…,” pekik Laras yang meringkuk sambil meringis. Hatinya tak lagi mengharap Dirga datang membantu, ia tahu pria itu ada di kota. Sekarang hanya keajaibanlah yang dapat menolong

  • Skandal Terlarang Bersama Mertuaku   Bab 103: Kecemasan Dirga

    Di saat Rama mencengkeram kerah jas putih Laras dan menuntut jawaban, di kota lain, Dirga baru saja keluar dari ruang spesialis ortopedi. Gips yang membelenggu sebelah tangannya sudah terlepas. Namun, ia disarankan untuk melakukan fisioterapi dan dilarang beraktivitas berat. Otot, tendon, dan sendi masih kaku.Ia melihat jam, seharusnya Randi sudah menghubunginya untuk video call dengan Rama. Hanya saja ia merasa sejak tadi telepon genggamnya tetap sepi. Dirga duduk di bangku logam di lorong poli. Ia mencoba merogoh saku leather jacket menggunakan tangan kakunya. Namun, karena masih sedikit ngilu, ia pun memilih memakai tangan sehatnya.Saat menatap layar, ternyata ada lebih dari sepuluh panggilan tidak terjawab dari Randi. Ia mengerutkan kening, baru teringat sejak semalam memang sengaja mengganti mode dering ke mode senyap.Benda pipih itu berpendar. Randi menelepon lagi. Nahas, baru saja ia menerima panggilan itu, layarnya berubah gelap. Dirga baru sadar powerbank tertinggal di vil

  • Skandal Terlarang Bersama Mertuaku   Bab 102: Anak Siapa?

    Laras merasa dadanya makin sesak karena detak jantung begitu kuat diiringi rasa takut yang tambah menggila. Sungguh sial, tubuhnya terlalu berat untuk berputar arah dan berlari sekencang-kencangnya. “Rama,” lirihnya seperti tercekik. Wanita asing yang tadi ia ikuti pun kini masuk ke dalam mobil—yang terparkir di pinggir jalan. Laras mengepalkan tangan, dan dalam hati menertawai kebodohannya sendiri. ‘Aku tertipu,’ batinnya. Perlahan kakinya mundur selangkah demi selangkah, walaupun terasa seperti diam di tempat. Matanya memandang lurus ke arah pria yang kini turun dari mobil dan menatapnya dengan bengis. “Jangan dekat-dekat, Rama! Pernikahan kita udah berakhir!” sergah Laras buru-buru. Rama melangkah makin mantap mengikis jarak dengan di antara mereka. “Papiku ternyata selingkuhan istriku,” ejek pria itu dengan senyum sinis khasnya. Laras memang tertohok mendengar kalimat yang dilontarkan sang suami. Namun ia sadar tidak akan melakukan hal seperti ini jika saja Rama bisa me

  • Skandal Terlarang Bersama Mertuaku   Bab 101: Ada apa dengan Dirga? 

    “Perempuan, ya?” gumam Laras. Seingatnya … ia tidak punya janji dengan seseorang. Entah mengapa saat ini perasaannya menjadi tidak enak. Ia meraba mengusap dada. Hingga tiba-tiba terlintas wajah Dirga dalam benaknya. Jangan-jangan ini ada kaitannya dengan ayah mertua?Riwayat kecelakaan Dirga dan Rama sebulan lalu membekas teramat dalam. Jantungnya berdetak makin cepat. Keringat dingin mulai membasahi telapak tangan dan tubuhnya bergetar halus. Bahkan kedua tungkainya sudah lemas seolah tak bertulang.“Sekarang orangnya di mana, Pak?” Laras memandang ke arah pintu pantry.“Saya juga nggak ngerti, Dokter. Orangnya maksa banget nunggu di luar, katanya buru-buru. Saya sempat tawarin masuk, tapi dia malah gelisah sendiri di gerbang,” beber Sekuriti dengan jelas.Laras menggigit bibir bawahnya sesaat. Pikiran-pikiran buruk menenggelamkan akal sehat. Ia lantas menggeleng pelan sebagai jawaban atas kebimbangan hatinya.“Saya yang ke depan aja, Pak. Mungkin Ibu itu benar lagi buru-buru. Terim

  • Skandal Terlarang Bersama Mertuaku   Bab 100: Tamunya Perempuan?

    Semalam, mobil rental yang dipakai Rama ditinggal di depan rumah kontrakan. Sebelum benar-benar ke desa, pria itu lebih dulu mengambil kendaraannya. Hari masih sangat gelap hingga orang-orang tidak menyadari pergerakannya, dan lagi ia memiliki kunci secara resmi.**Sementara itu di tempat lain, tubuh Laras berkeringat, embus napasnya terdengar kasar dan perutnya sedikit kram.“Akh!” pekiknya.Dirga yang terbaring di sampingnya langsung bangun dan membelalak melihat betapa gelisah sang kekasih. Ia lantas meraih tas darurat medis yang dibawa Laras, memeriksa suhu tubuh dan detak jantungnya. Cukup demam.“Sayang, bangun … Laras,” panggil Dirga, suaranya pelan dan lembut.Perlahan Laras mengerjap dan pandangannya bersirobok dengan Dirga. Seketika ia memeluk pria itu kencang, melepas kecemasan yang mendadak hadir dalam jiwa.“Dok … saya takut,” bisik Laras, tepat di depan dada bidang. Biasanya cukup dengan mendengar detak jantung Dirga sudah menenangkan, tetapi kali ini tidak.“Sayang … k

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status