Share

Someone Like You
Someone Like You
Penulis: Alena

Chapter 1

Setiap orang pasti memiliki kisah cintanya yang tidak terlupakan, entah  itu cinta pertama yang manis maupun menyakitkan, ataupun kisah cinta yang tidak tersampaikan maupun kisah cinta yang penuh penyesalan.

Savana adalah perempuan cantik, cerdas, mandiri, berwawasan luas dan juga baik hati.

Dia merupakan Manajer muda di sebuah Perusahaan besar yang ada di Jakarta. Savana memiliki adik perempuan yang bernama Maura. Maura yang sejak kecil selalu dimanjakan oleh orang tuanya terutama ibunya, tumbuh menjadi pribadi yang tidak bisa bersikap dewasa, egois, manja, tidak bisa hidup susah, dan enggan bertanggung jawab atas perbuatannya sendiri.

Sehingga savana selalu mengalah. Tugas kuliah Maura saja Savana yang mengerjakan. Apa yang savana miliki Maura menginginkannya. Tanpa mereka ketahui bahwa mereka mencintai pria yang sama yaitu Aksa Pengusaha muda kaya dan juga tampan.

 Hubungan persaudaraan mereka yang dari awal sudah tidak baik, menjadi semakin buruk saat Maura mengetahui bahwa Aksa akan menikahi Savana.

Sang surya menampakan cahayanya, bias sinarnya masuk kedalam kamar gadis cantik bernama Savana Anindya Putri melalui celah jendela yang tidak tertutup korden dengan sempurna. Menggeliat, Savana bangun dan bergegas masuk kedalam kamar mandi.

Hari ini, Savana akan pergi ke Price kafe salah satu kafe termewah di Jakarta, untuk merayakan hari ulang tahun kekasih barunya yaitu Aksa, namun tiba-tiba saat dalam perjalanan savana di jambret oleh dua orang pria yang tidak dikenal hingga ia terjatuh, kue ulang tahun yang dia buat untuk Aksa pun hancur.

"Astaga kue aku," ucap savana sambil merintih kesakitan.

Savana mencoba berdiri untuk mengambil kuenya yang sudah rusak namun kakinya kembali terkilir sehingga membuat ia terjatuh kembali.

Beruntung, saat itu ada pria yang membawa mobil sport dan melihat kejadian itu, Pria tampan yg mengenakan jas nevy lengkap dengan kacamata hitam itu langsung turun dari mobil mewahnya, ia langsung menghampiri dan menolong Savana.

"Kamu enggak apa-apa?" tanya pria tampan itu sambil membantu Savana berdiri dan memegang pundaknya.

Savana terlihat merasa risih. "Saya enggak apa-apa kok. Bisa sendiri," ucap Savana Sambil melepaskan diri dari pria tampan itu.

"Kamu mau kemana?" tanya pria tampan itu.

"Saya mau ke Price kafe," sahut Savana dengan muka juteknya.

"Yaudah saya anterin," ucap pria tampan itu, sambil membuka kaca mata yg di pakainya.

"Enggak ... Gak usah saya bisa sendiri kok," sahut Savana sambil mengernyitkan dahinya.

"Enggak usah Ge-er deh. Saya cuma mau nolong, enggak modusin kamu kok. Jalan aja kamu enggak bisa," kata Pria tampan itu, dengan gayanya yang cool.

Akhirnya Savana menerima tawaran pria tampan itu untuk mengantarkannya ke kafe yang ia tuju. Selama dalam perjalanan keduanya masih bersikap acuh tak acuh.

Di lain tempat Aksa sedang menunggu Maura di Restoran mewah untuk membicarakan sesuatu yang cukup penting. Tidak butuh waktu lama akhirnya Maura datang dengan membawa bingkisan kado untuk Aksa, Maura langsung memberikan senyuman manisnya kepada Aksa, dan tidak lupa ia mengucapkan selamat untuk Aksa yang sedang berulang tahun.

Matanya berbinar-binar sambil tersenyum bahagia melihat Aksa. "Hai sayang! happy birthday," ucap Maura.

Namun respon Aksa malah sebaliknya sikap Aksa sangat dingin terhadap Maura. "Makasih Maura," sahut Aksa dengan sangat dingin.

Aksa pun langsung menatap tajam ke arah mata Maura. "Maura ada yang mau aku bicarakan," ucap Aksa dengan nada berat.

Namun Maura tetap tersenyum manis pada Aksa ia mengira bahwa Aksa akan melamarnya. "Kemarin temen aku liat kamu di toko perhiasan lagi beli cincin, pasti kamu mau ngelamar aku kan? aku mau Aksa," ucap Maura.

Aksa pun heran dengan apa yg di katakan Maura, senyum pahit terpatri di wajah Aksa. "Hahaha ... Maura-Maura kamu itu salah paham!" sahut Aksa sambil mengerutkan keningnya.

Senyuman di wajahnya kini memudar. "Salah paham?" tanya Maura pada Aksa.

Senyuman di wajahnya kini memudar. "Salah paham?" tanya Maura pada Aksa.

"Aku jujur dulu diam-diam aku memang sempat suka sama kamu, tapi seiring berjalannya waktu kamu sibuk dengan pekerjaan kamu, kita jarang ketemu, perasaan itu lama-lama hilang. Jadi aku berpikir untuk mencari perempuan lain paling tidak punya waktu untuk aku, dan Alhamdulillah aku menemukannya, rencananya hari ini aku mau melamarnya," kata Aksa sambil menatap tajam mata Maura.

Maura mengangkat pandangannya, dia menatap Aksa dengan tatapan teduh, telinganya sudah tidak kuat mendengar perkataan Aksa.

"Oh iya aku rasa ini adalah pertemuan terakhir untuk kita," tutur Aksa sambil berdiri dan pergi meninggalkan Maura sendirian di restoran tempat mereka bertemu.

Maura pun tidak dapat berkata-kata lagi, ia hanya dapat tertunduk lesu, air matanya terus mengalir membasahi wajahnya. Maura begitu tersakiti setelah Aksa mengutarakan perasaannya.

Tiga puluh menit berlalu, suasana restoran yang sepi dan terasa dingin membuat Maura semakin larut dalam kesedihannya, kata-kata yang di lontarkan Aksa terus terngiang-ngiang di pikirannya dan sangat membuat ia sakit hati.

Maura menghela napasnya pelan. "Oke gue jangan sedih terus gue harus cari tahu siapa wanita yang telah membuat Aksa berpaling dari gue," ucap Maura pelan.

Ia tampak menatap ke arah langit-langit hingga akhirnya ia pergi meninggalkan tempat tersebut, meski air mata masih terus membasahi wajahnya.

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Felicia Aileen
menarik nih ceritanya.. pengen follow akun sosmed nya tp ga ketemu :( boleh kasih tau gaa?
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status