Share

Chapter 2

Sementara itu savana telah sampai di Price kafe dan tengah duduk untuk menunggu Aksa yang tidak kunjung datang. Namun tiba-tiba ada pria pegawai kafe yang memberinya satu buah kotak yang berisi kue ulang tahun yang sangat cantik.

Savana yang merasa heran pun langsung bertanya pada pegawai kafe itu karena ia tidak pernah merasa membeli kue ulang tahun.

"Loh Mas? Saya kan enggak pesen kue?" tanya Savana.

"Tapi kue ini untuk Mbak, ini ada suratnya," tutur seorang pegawai kafe sambil tersenyum ke arah Savana.

"Saya carikan kamu kue ini pengganti kue kamu yang hancur," tulis Xabiru.

"Oh jadi kue ini dari laki-laki tadi yang udah nolongin aku," gumam Savana pelan, yang memberikan kue tersebut ternyata Xabiru pria tampan yg mengantar dan menolongnya saat ia di jambret hingga terjatuh di jalanan tadi.

"Ya ampun ini kuenya bagus banget," ucap Savana dengan senyum lebar di wajahnya.

Tiba-tiba datang seorang laki-laki dan menutup mata Savana dari belakang, Savana pun tersenyum karena mengira yg datang adalah Aksa kekashinya.

"Kak akhirnya kamu datang juga ya ampun kak aku dari tadi udah nungguin," ucap Savana sambil melepaskan tangan laki-laki yang menutupi wajahnya.

Namun, betapa terkejutnya Savana saat membuka matanya, ternyata yang datang bukan Aksa, melainkan Erik mantan kekasihnya. "Hai," ucap Erik sambil tersenyum ke arah Savana.

"Erik ... ngapain kamu disini?" tanya Savana sambil mengerutkan keningnya.

"Mau ketemu kamu," ucap Erik dengan senyuman di wajahnya.

"Kamu tau aku disini darimana?" tanya Savana sambil melotot ke arah Erik.

"Aku denger kamu mau ketemuan sama pacar baru kamu, kamu buatin dia kue ulang tahun, terus aku cemburu dan nyuruh orang buat jambret kamu di jalan supaya kamu gak datang dan ketemuan sama pacar baru kamu itu," ucap Erik sambil menenangkan Savana yg terlihat tegang.

"Kamu tuh udah gila yah? kalo misalkan aku sampai ketabrak dan kenapa-kenapa gimana?" tanya Savana dengan wajah penuh amarah.

"Ya aku pasti nengokin kamu, jaga kamu, rawat kamu, sayang-sayangin kamu, sampai kita balikan," ucap Erik dengan nada menggoda.

Savana mulai terpancing emosinya. Rahangnya menegang, ia menjelaskan bahwa ia sudah tidak sudi untuk balikan lagi dengan Erik. "Maaf yah gak tertarik! dan jangan pernah mimpi buat bisa balikan sama aku!" ucap Savana sambil mengernyitkan dahinya.

Sementara itu Erik terus memohon untuk bisa balikan dengan Savana.

"Savana mohon beri aku kesempatan kedua Plis," ucap Erik kepada savana.

Savana mulai risih dengan kelakuan Erik. "Aku udah kasih kamu kesempatan ya! tapi Kamu malah selingkuh dengan wanita lain, aku gak akan pernah kasih kamu kesempatan lagi," ucap Savana sambil membereskan tasnya untuk segera bergegas pulang dari kafe itu.

"Aku udah berubah Savana aku janji gak akan pernah selingkuh lagi," ucap Erik sambil terus memohon kepada savana.

"Aku udah gak percaya lagi, mending sekarang kamu pergi!" ucap Savana dengan wajah penuh emosi.

"Oke aku pergi ... Tapi sama kamu," sahut Erik sambil menarik tangan Savana.

Savana pun sangat kesal dengan ulah Erik yg terus menarik tangannya dan memaksanya untuk mau balikan, meski menjadi pusat perhatian oleh pengunjung kafe Erik tidak memperdulikannya, Erik terus menarik tangan Savana untuk menuju ke lantai bawah, namun saat mereka sudah di lantai bawah, Aksa datang dan langsung menarik Savana dari Erik, Aksa dengan sigap melindungi Savana.

Aksa pun langsung menampar Erik dengan sangat keras. "Lo taukan Savana pacar gue?" tanya Aksa pada Erik sambil mengernyitkan dahinya.

Sementara itu Savana yang ketakutan mencoba menenangkan Aksa. Suasana menjadi tidak nyaman semua penggunjug kafe memperhatikan pertengkaran mereka. 

Aksa pun mengusir Erik dan mengancam akan memanggil satpam jika ia tidak segera pergi saat itu juga, Erik pun berbisik kepada Savana bahwa ia tidak akan pernah mau menyerah untuk bisa balikan dengan Savana, sebelum akhirnya Erik pergi meninggalkan Aksa dan Savana.

sambil mengusap halus punggung Savana. "Kamu enggak kenpa-kenapa?" tanya Aksa pada Savana .

"Iya aku gak papa," sahut Savana sambil tersenyum lega pada Aksa.

Suasana kafe yang sudah tidak nyaman lagi membuat Aksa dan Savana sepakat untuk pergi dari tempat itu, Aksa Mengandeng mesra tangan Savana menuju parkiran dan membukakan pintu mobil untuk Savana.

"Silakan masuk tuan putri," kata Aksa sambil tersenyum manis ke arah Savana.

Namun setelah Savana masuk ke dalam mobil tiba-tiba ponsel Aksa bergetar, staf kantornya menelpon masalah pekerjaan, semetara itu savana tengah menyalakan lilin kue ulang tahun untuk Aksa. 

Setelah selesai berbicara dengan staf kantornya Aksa segera memasuki mobil, Aksa tersenyum lebar melihat Savana membawakannya kue ulang tahun.

"Happy birthday ... Selamat ulang tahun kak," ucap sambil tersenyum menatap mata Aksa.

"Makasih cantik," sahut Aksa sambil tersenyum bahagia menatap Savana.

Aksa pun langsung meniup lilin di kue yg di bawa Savana, sementara itu Savana terlihat kesal karena Aksa langsung meniup lilinnya tanpa berdoa terlebih dahulu.

"Loh kak? Kok langsung di tiup, kenapa enggak  berdoa dulu?" tanya Savana dengan muka cemberut dan mengkerutkan keningnya.

Aksa pun tersenyum tipis. "Itu karena aku cuma punya satu harapan," sahut Aksa.

 

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status