Share

Chapter 3

Author: Alena
last update Huling Na-update: 2021-09-06 17:17:39

Aksa segera mengambil sebuah kotak kecil berwarna merah dari saku jas yang dipakainya, ternyata ada satu buah cincin berlian mewah. "Sava kamu maukan jadi pendamping hidup aku?" tanya Aksa dengan senyuman dan menatap wajah Savana dengan penuh cinta.

Rona merah terkuras dari wajahnya. "Iya aku mau," sahut Savana yang tertunduk malu sambil tersenyum tipis.

Aksa mengangkat tangan kanannya ke atas "Yes, Alhamdulillah!" ucap Aksa dengan wajah penuh kegembiraan.

Sambil tersenyum lebar, Aksa segera memakaikan cincin mewah itu pada jari manis Savana. "Cincin yang cantik untuk seorang Putri yang cantik." tutur Aksa dengan nada menggoda. Aksa pun mencium tangan Savana dengan senyum bahagia di wajahnya.

"I love you tuan putri," ucap Aksa sambil tersenyum dan menatap mata Savana.

wajah cantiknya berubah merah muda. "l love you to kak," sahut Savana sambil tersipu malu.

Setelah itu Aksa kembali menyalakan mesin mobilnya dan segera mengantarkan Savana untuk pulang kerumahnya, di dalam mobil keduanya terlihat sangat bahagia.

***

Sesampainya di rumah Savana menunjukan cincin berlian mewah yang ada di jari manisnya kepada Papa Rangga yang sedang duduk di sofa, Savana pun ikut duduk di samping Papa Rangga dan menceritakan bahwa dirinya telah dilamar oleh Aksa.

"Jadi kamu udah dilamar Aksa?" tanya Papa Rangga kepada Savana sambil menatap ke arah cincin yg di pakai Savana.

"Iya pah aku dilamar Aksa," sahut Savana dengan senyum manis di wajahnya.

Ekspresi wajahnya datar sepertinya Papa Rangga sedikit keberatan karena putri kesayangannya kini sudah dilamar oleh laki-laki lain, dan sebentar lagi akan ada yang menggantikan posisi dirinya untuk menjaga dan menyayangi putri kesayangannya itu dengan tulus. "Kenapa Pah? Papa gak keberatan kan?" tanya Savana sambil mengernyitkan keningnya.

Matanya menatap ke arah langit-langit. "Jadi gimana ya? keberatan sih iya," sahut Papa Rangga sambil menurunkan pandangannya.

Savana mengernyitkan dahinya. "Jadi artinya Papa enggak setuju dong, aku dilamar Aksa," tutur Savana.

Sang papah pun tersenyum tipis lalu memegang tangan kanan Savana. "Semua Ayah yang ada di dunia ini pasti akan keberatan kalo putri yg dia sayang akan dilamar oleh laki-laki lain, tapi Papa yakin Aksa ini orang yg baik, dia pasti bisa menggantikan posisi Papa untuk mencintai, menyayangi, dan melindungi kamu dengan penuh rasa tulus dan cinta," tutur Papa Rangga Sambil tersenyum dan menatap mata Savana dengan penuh cinta.

Senyum bahagia terlukis di wajah Savana. "Makasih Papa," ucap Savana sambil memeluk erat Papa Rangga. 

Tidak lama setelah itu Mama Maia yang baru selesai belanja pun datang dengan membawa banyak barang-barang mewah. "Mah-Mah sini," perintah Papa Rangga pada Mama Maia.

Mama Maia meletakan belanjaannya di atas meja dan ia ikut duduk bersama Papa Rangga dan Savana. "Iya Pah ada apaan sih?" tanya Mama Maia sambil mengerutkan keningnya.

"Anak kita udah dilamar Mah," ucap Papa Rangga sambil tersenyum.

"Oh bagus dong akhirnya Savana dilamar juga sama Erik," ucap Mama Maia.

"Aku bukan dilamar sama Erik kok Mah dan aku udah lama putus sama Erik karena dia khianatin aku," tutur savana.

"Terus sama siapa kok Mama gatau?" tanya Mama Maia dengan nada jutek.

"Itu karena kamu terlalu sibuk diluar dan jarang ngobrol Mah, Savana sama aku sering cerita," sambung Papa Rangga.

"Aku dilamar sama Aksa mah," tutur Savana dengan senyum manis di wajahnya.

"Oh ya? Kalo gitu kamu udah tau latar belakang keluarganya atau belum gimana bibit bebet bobotnya keluarga dia?" tanya Mama Maia.

"Aku liat Aksa dari keluarga baik-baik kok mah," sahut Savana.

"Oh, Oke selamat kalo gitu," tutur mama Maia.

"Keluarga Aksa juga rencananya besok mau ke sini buat lamar aku secara resmi Pah, Mah," tutur Savana.

"Baik Papa pasti bisa nemenin kamu sayang, kalo kamu Mah? tanya Papa Rangga.

"Aku gak tau Pah gimana besok aja," sahut mama Maia.

"Loh Mah, anak kita lamaran gak setiap hari loh masa kamu gak bisa mendampingi anak kita," tutur Papa Rangga sambil mengernyitkan keningnya.

"Iya deh, aku bisa nemenin," ucap mama Maia sambil menatap mata Papa Rangga.

Papa Rangga dan Savana langsung tersenyum lebar, sementara itu Mama Maia hanya menunjukkan ekspresi datar di wajahnya pada Papa Rangga dan Savana, lalu ia berdiri dari tempat duduknya dan mengambil barang-barang yang tadi disimpan lalu pergi ke kamar meninggalkan Savana dan Papa Rangga. 

Mama Maia memang selalu bersikap cuek dan tidak memperdulikan apapun yang berhubungan dengan Savana, ia hanya selalu perhatian dan memanjakan anak kesayangannya yaitu Maura adik perempuan Savana.

Baru saja Mama Maia pergi meninggalkan Papa Rangga dan Savana di ruang keluarga, Putri kedua Papa Rangga alias Maura yang baru datang dari luar segera menuju tangga untuk langsung ke kamarnya, langkahnya terhenti saat Papa Rangga memanggilnya.

Sambil tersenyum lebar pada Maura. "Maura sini, kakak kamu udah dilamar nih," tutur Papa Rangga kepada Maura.

"Oh selamat ya kak akhirnya dilamar juga sama si Erik," ketus Maura sambil berjalan menaiki tangga lantai dua untuk menuju ke kamarnya.

"Kakak bukan dilamar sama Erik, kamu kesini makanya kakak mau cerita," ucap Savana pada Maura.

Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App

Pinakabagong kabanata

  • Someone Like You   Menikah?

    Savana masuk ke ruangan Xabiru dengan membawakan minuman untuk Mama Yunita. "Permisi, Pak, Ibu," ucap Savana dengan sangat ramah dan senyuman manis di wajahnya menggambarkan ketulusan hati dan jiwanya.Mama Yunita yang tadinya sedang asyik menggobrol dengan Xabiru langsung mengalihkan pandangannya kepada Savana. "Wah terimakasih banyak ya," ucap Mama Yunita."Iya baik sama-sama Bu, kalau begitu saya permisi ke belakang dulu," ucap Savana.Penampilan Savana yang sangat rapih dan cantik meskipun menggunakan seragam kantor sebagai cleaning servis. Hal itu langsung membuat Mama Yunita begitu sangat menyukai Savana. "Kamu Office Girl baru ya disini?" tanya Mama Yunita.Savana hanya mengangguk dan tersenyum. "Bukan Office Girl Ma, tapi dia adalah calon menantu Mama," sambung Xabiru yang sontak langsung membuat Savana terkejut seketika."Apa maksud dari ucapan Pak Xabiru? Aku enggak salah dengar kan?" tanya Savana pada dirinya sendiri dalam hatinya."Kamu yang bener Xabiru masa calon mantu M

  • Someone Like You   Kedatangan Mama Yunita ke Kantor

    Mama Yunita yang merasa bosan karena setiap harinya harus di rumah terus akhirnya sekarang ia memutuskan untuk pergi ke kantor meskipun tidak untuk bekerja dan hanya mengecek bagaimana kondisi kantor perusahaan peninggalan suaminya itu namun sudah cukup membuat hatinya merasa sangat senang. "Tolong antar saya ke kantor ya," ucap Mama Yunita pada salah satu sopir di rumahnya."Apa Bu? Ke kantor?" tanya sopir itu yang sepertinya terkejut dengan perkataan Mama Yunita."Iya," sahutnya.Raut wajah sopir itu tampak tegang karena ia takut dimarahi Xabiru jika ia salah. "T-tapi Bu?" ucap sopir itu dengan gugup.Setelah itu Mama Yunita langsung tersenyum karena ia langsung paham dengan maksud sopir pribadinya itu. "Kamu tenang aja enggak usah takut sama Mas Biru nanti saya bilang sama Biru kalau saya mau main ke kantor," jelas Mama Yunita."Oh baik kalau begitu, ayo Bu saya antar," sahut sopir pribadi itu yang langsung membukakan pintu mobil Toyota Alphard.Setelah itu Mama Yunita langsung mas

  • Someone Like You   Kedekatan Maura dan Syifa

    Setelah sampai di taman Maura pun langsung me gaja Syifa untuk duduk, ia juga tidak lupa memberikan es cream yang dibawanya kepada Syifa. "Ini Es krim nya Syifa, Tante beliin spesial hanya untuk kamu," ujar Maura yang selalu bersikap baik kepada Syifa karena ia sangat tahu jika gadis kecil yang saat ini sedang bersamanya itu bisa dimanfaatkan dengan sangat baik."Wah, makasih banyak ya Tante," jawab Syifa yang kemudian langsung memakan es cream yang dibelikan oleh Maura, raut wajah Syifa begitu sangat senang, ia tidak kesepian lagi, ia serasa memiliki seorang yang siap mendengarkan semua celotehan lucunya."Syifa Tante mau tanya deh," ucap Maura."Tanya apa Tan?""Sekarang ini Tante enggak pernah lihat kamu main bareng kaya gini Mama kamu, Mama Sava," ucap Maura mulai memancing.Syifa yang tadinya ceria langsung murung dan menundukkan kepalanya lagi ketika Maura mulai membahas Sola Savana karena memang saat ini Savana memang sedang sibuk-sibuknya bekerja hingga kurang waktu untuk berm

  • Someone Like You   Pengngujung restoran hari ini

    Sementara itu saat ini Syifa sedang ikut Papah Rangga mengurusi bisnis restoran dan juga kafenya. Pengngujung restoran hari ini cukup ramai jadinya Syifa sedikit kesal karena Papah Rangag sibuk melayani para pelanggan bersama dengan beberapa karyawan lainnya. "Oppa juga sibuk banget dari tadi mondar-mandir terus sementara itu disini sendirian terus," guamam Syifa.Papah Rangga yang sudah selesai mengantarkan pesanan ke meja pelanggan tidak sengaja melihat Syifa yang sedang melamun sendirian dengan raut wajah yang sedih, Papah Rangga langsung menengok kearah ruangan restoran miliknya. "Pelanggan lagi ramai-ramainya lagi tapi Syifa kayanya lagi sedih karena enggak ada yang ngajak main," batin Papah Rangga yang langsung menghampiri Syifa."Syifa," ucap Papah Rangga dengan lembut sambil duduk disamping cucunya."Syifa kenapa kok diem terus sih?" tanya Papah Rangga."Syifa kesel sih kenapa coba Opa sama Mama itu sibuk-sibuk banget, aku juga pengen main sama kalian,"ucap Syifa.Mendengar ce

  • Someone Like You   Kerja Terus!

    Saat melihat Savana yang tidak pernah berhenti bekerja sejak pagi hingga siang hari membuat hati Agri cukup iba melihatnya. "Dia dari pagi enggak istirahat kali ya, kerja terus, kasihan juga kalau gini lihatnya," batin Agri dalam hatinya.Sementara itu Xabiru terus bertanya kepada Agri tentang kondisi Syifa ketika ibunya sibuk bekerja dari pagi hingga malam. "Agri Apakah kamu tahu gimana kondisi Syifa ketika ibunya bekerja?" tanya Xabiru pada Agri."Sebenarnya saya tidak tahu pasti sih Pak, tapi saya yakin kalo Syifa merasa sangat kecewa ketika ibunya terlalu sibuk dengan pekerjaannya, Syifa sendiri pasti merasa jika ibunya lebih mementingkan pekerjaannya dibandingkan dirinya," jelas Agri sambil menatap wajah Xabiru."Sebenarnya saya akan terus membuat kondisi Savana terus menerus menderita selama satu Minggu kedepan tapi Apakah fisik dia kuat? Gimana nanti kalau dia sakit jadinya yang ada enggak bisa usilin dia lagi nanti," batin Xabiru dalam hatinya."Sekarang perempuan itu lagi nga

  • Someone Like You   Awal Kehidupan Aksa dan Maura

    Hari kedua bekerja Savan sudah harus berangkat pagi-pagi sekali yakni pukul 05.00 atas perintah Agri kemarin. Sebenarnya ia masih ingin melanjutkan tidurnya karena kegiatan kemarin sungguh sangat melelahkan. Sekarang waktu sudah menunjukkan pukul 04.45 dan ia harus cepat pergi ke kantor. Papah Rangga yang sedang duduk diruang tv langsung keningnya ketika melihat putri tercintanya sudah sangat cepat untuk pergi ke kantor pagi-pagi sekali."Savana kamu mau kemana Nak? Ini masih pagi banget loh masa udah mau pergi ke kantor lagi aja?" tanya Papah Rangga.Mendengar suara Papah Rangga, Savana langsung menghampirinya lalu menyalami tangan Papah Rangga. "Aku mau pamit sama Papah untuk pergi ke kantor karena kerjaan aku di kantor banyak banget Pah jadi harus berangkat pagi-pagi," jelas Savana mencoba memberikan penjelasan kepada Papah Rangga yang selalu mengkhawatirkan kondisi kesehatan Savana."Tapi harus pagi banget kaya gini ya? Padahal kemarin kamu juga pulang tengah malam sayang. Papah t

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status