Share

Chapter 4

"Gue lagi badmood Kak, nanti lagi ceritanya," teriak Maura dari lantai dua.

Setelah Mama Maia dan Maura pergi ke kamar, Papa Rangga meminta Savana untuk segera bersih-bersih lalu tidur dan beristirahat karena besok ia akan dilamar secara resmi oleh Aksa, Savana pun memeluk erat Papanya dan menuruti permintaan Papanya untuk segera bersih-bersih lalu beristirahat dan tidur.

Setelah selesai mandi, Savana duduk di atas ranjang kamarnya ia membuka handphonenya dan ternyata ada pesan dari Aksa ia pun sangat gembira saat membuka pesan dari Aksa.

"Selamat malam sayang, see you tomorrow, tidur yang nyenyak ya," tulis Aksa.

Savana pun tersenyum manis saat membalas pesan yang di kirim aksa.

"Iya kak, selamat beristirahat kak," balas Savana sambil tersenyum melihat isi pesan Aksa.

"Udah waktunya buat aku tidur, aku gak sabar  buat nunggu acara besok," gumam Savana pelan sambil tersenyum lebar.

Savana pun segera meletakkan handphonenya di meja sebelah kanan ranjangnya dan ia pun mulai memejamkan matanya.

***

Hari ini Mama Devi dan Papah Vino yaitu orang tua Aksa sedang berada di Apartemen mewah putra mereka. Tentu saja untuk mempersiapkan lamaran putra mereka. Sambil merapikan jas putranya. "Sayang kamu sudah siap nak?" tanya Mama Devi pada Aksa. 

"Aku udah siap Mah," sahut Aksa sambil tersenyum lebar pada orang tuanya.

"Sudah siap kan semuanya? Ayo kita berangkat," ujar Papa vino.

Setelah sekitar Empat puluh menit, mereka bertiga sudah sampai di kediaman keluarga Savana. Aksa menekan bel pintu yang kemudian dibuka oleh Mama Maia. Ketiganya masuk kedalam rumah dan duduk di sofa, semua minuman dan makanan ringan sudah tersaji di hadapan mereka.

"Pak, ibu, saya panggilin Savana dan suami saya dulu ya. Permisi," tutur mama Maia dengan sopan.

Tidak lama Papa Rangga dan Savana datang, mereka menyambut kedatangan Aksa dan orang tuanya dengan baik dan ramah.

"Pak Vino, Bu Devi, " ucap Papa Rangga sambil tersenyum lebar dan menyalami Vino dan Devi orang tua Aksa.

Sambil tersenyum lebar. "Jadi ini calon menantu Mama? Cantik sekali, pantesan Aksa minta cepet-cepet nikah," ucap Mama Devi pada Savana.

Savana hanya tersenyum manis sambil menyalami tangan orang tua Aksa. Suasana di rumah Savana menjadi lebih hangat, meski Maura tidak ikut menghadiri acara lamaran Kakaknya.

Sambil tersenyum. "Kedatangan saya kesini ingin melamar anak Bapak," ucap Aksa dengan spontan pada Papa Rangga.

Papa Rangga pun tersenyum lebar. "Saya serahkan semuanya pada Savana kalo Savana mau, insyaallah saya merestui," tutur Papa Rangga.

"Aku mau Pah," sahut savana sambil tersenyum tipis. Suasana menjadi semakin hangat kedua keluarganya saling bersalaman.

"Kapan kalian akan menikah?" tanya Mama Devi dengan sopan.

"Minggu depan!" tutur Aksa dan Savana komapak.

Setelah tanggal pernikahan Savana dan Aksa sudah di tentukan Aksa dan orang tuanya berpamitan untuk pulang, Savana, Papa Rangga dan Mama Maia pun mengantarkan Aksa dan orang tuanya hingga mereka masuk ke mobil.

"Alhamdulillah ya Pah acaranya lancar," ucap Savana sambil tersenyum manis pada Papah  Rangga.

"Iya Nak, sekarang kamu sudah dilamar secara resmi oleh laki-laki pilihan kamu, selamat ya Papa ikut senang," kata Papa Rangga sambil mencium kening putri kesayangannya.

Saat Savana dan Papanya mengobrol hangat mereka sangat akrab dan santai Papah Rangga meminta Savana untuk bisa menjadi istri yang baik dan menurut pada suami ketika nanti ia sudah menjadi istri Aksa. Namun berbeda dengan Papa Rangga yang mengucapkan selamat hingga menasehati Savana dengan lembut, Mama Maia terlihat cuek.

setelah acara lamaran Savana dan Aksa selesai Maura muncul ia langsung ditanya oleh Papa Rangga. "Maura kamu dari mana aja nak? Kakak kamu lamaran kamu kok malah pergi," tanya Papa Rangga.

"Aduh Pah, aku itu sibuk! ini aja baru selesai pemotretan," sahut Maura sambil berjalan menuju kamarnya.

Sementara itu Mama Maia segera meninggalkan Savana dan Papa Rangga lalu menyusul ke kamar Maura. Mama Maia tersenyum tipis sambil memeluk  Maura di kamarnya. "Sayang kamu mau Mama ambilin air atau camilan?" tanya Mama Maia pada Maura.

"Boleh Mah," sahut Maura.

"Tapi Mah, tadi siapa yang ngelamar kak Savana?" ketus Maura.

"Namanya Aksa dia anak Pak vino yang punya perusahaan Furniture itu," kata Mama Maia pada Maura.

Maura pun mengernyitkan dahinya. "Aksa?" gumamnya dalam hati.

"Boleh lihat fotonya Mah?" tanya Maura.

"Boleh nih kamu lihat," sahut Mama Maia sambil memperlihatkan foto Savana dan Aksa saat acara tunangan tadi.

Raut wajah Maura langsung memerah seketika. "Mah itu Aksa mantan pacar aku Mah, Aku sayang banget sama dia Mah, jadi ternyata perempuan yang udah buat Aksa berpaling dari aku itu kak Savana," ucap Maura sambil merengek pada Mama Maia.

"Apa? Mantan pacar kamu, udah kamu tenang aja nanti Mama minta Savana buat batalin acara pernikahannya dengan Aksa!" Ketus Mama Maia.

"Pokonya aku gak mau tahu Aksa harus kembali sama aku Mah!" ketus Maura.

"Aku gak nyangka kak Savana Setega itu sama aku Mah," ucap Maura sambil meneteskan air matanya.

"Udah kamu tenang ya sayang," ucap Mama Maia sambil memeluk Maura.

Mama Maia pun segera menenangkan anak kesayangannya, setelah itu Mama Maia kembali ke lantai satu untuk menemui Savana dan memaksanya agar membatalkan pernikahannya dengan Aksa.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status