Share

BAB 50. Janda Nyinyir.

Pagi ini, aku mau ke pasar. Gak mau ke tukang sayur. Soalnya, mau beli bahan buat nasi goreng nanti malam.

Ku lirik penampilanku, sudah cantik. Ahay!

Dari atas sampai bawah, pakaian yang aku kenakan terlihat sopan sopan aja.

Kini, saatnya aku keluar rumah dengan semangat membara menuju pasar, mencari bahan.

"Aduh ..., pagi pagi udah bikin mata lelaki seger aja. Sampai sampai, lupa sama bini-nya sendiri. Gak inget sama dosa, apa? Aku sih, ogah, kalau harus dandan sama kamu."

Huh! Langkahku terhenti. Baru aja menginjakkan kaki dari rumah ke teras, kupingku udah terasa panas aja.

Ini dia, salah satu tetangga yang paling julid. Statusnya sama kayak aku, Janda juga. Tapi, aku lebih suka manggil nya si janda julid.

Ada alasannya aku bilang dia si janda julid. Lihat saja, baru juga aku muncul, sudah di nyinyir aja sama dia. Apa itu gak julid namanya?

"Eh, janda julid baru pulang dari kampung ya?" tanyaku tak kalah julid. "Bawa oleh oleh apa dari kampung?"

"Mulutmo semborongan!" semprotny
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status