Share

Ternyata ada maunya!

Kalau ada yang bilang bahwa hidup itu aneh da rumit. Maka percayalah!

Hidup memang seaneh dan serumit yang di katakana oleh orang tersebut. Entah dari mana ia bisa bilang begitu, hingga kata katanya tersebut manjur pada seseorang yang saat ini sedang berada di hadapanku.

“Persis seperti yang di katakan orang orang, nasi goreng di sini emang enak,” katanya memuji tanpa memberi ekpresi di wajahnya sama sekali. Sepertinya ia enggan berekspresi sesuai dengan apa yang ia rasakan saat ini.

Ya iyalah. Nasi gorengku itu di buat dengan cinta. Jadi, orang yang memakannya pun akan merasakan hal yang sama.

Begitu hatiku membalas ucapannya.

Aku diam, si Dudu pun melakukan hal yang sama. Kami seolah sama sama sedang menunggu ucapan selanjuutnya yang hendak laki laki misterius bin aneh itu katakana.

“Tapi, kalau saya tak mencobanya dulu, mana mungkin saya tahu, kalau nasi goreng ini seenak itu. Emh, tidak! Bahkan, ini jauh lebih enak dari yang di katakana oleh orang orang.”

Benar bukan dugaan kami
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status