Share

Buku Tabungan

Tak kusangka, Pak RW langsung luruh ke lantai. Lelaki itu bersimpuh di lutut Mas Reno.

"Mas Reno, maafkan Bapak! Maafkan Bapak!" ucapnya.

"Loh, Pak? Bapak kenapa? Ayo, berdiri, Pak!" Mas Reno berusaha menarik Pak RW untuk berdiri. Tetapi lelaki tengah baya itu tetap berlutut pada Mas Reno.

"Ampuni Bapak, Mas! Tolong ampuni Bapak!" pintanya.

"Iya, Pak. Iya. Tapi Bapak kenapa?" tanya Mas Reno masih sambil menarik Pak RW untuk berdiri.

Bukannya menjawab, lelaki itu malah tergugu di lutut Mas Reno. Melihat itu, aku dan Mas Reno saling berpandangan.

Beberapa saat setelah membiarkan Pak RW meluapkan kesedihannya, aku dan Mas Reno berusaha mengangkat tubuh tambunnya. Mendudukkan lelaki yang masih tampak bersedih itu ke kursi di antara kami.

"Bapak kenapa?" tanyanya setelah Pak RW sedikit tenang.

"Bapak malu," ucapnya. "Bapak udah ngelakuin kesalahan besar sama kamu, Mas."

"Maksud Bapak?" tanya Mas Reno.

"Bapak dibayar buat hasut warga agar mereka percaya Nak Reno sama Mbak Bulan sudah melaku
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status