Share

Bab 245

Author: Citra Sari
Setelah waktu yang lama, otaknya baru bisa mengingat sedikit potongan ingatan yang terkait.

Sepertinya itu terjadi di gerbang kompleks perumahan.

Hari itu, ayahnya pulang setelah selesai menjalankan tugas. Dia sangat senang, bahkan menarik ayahnya untuk membelikannya permen kapas.

Ayah sudah membayar, tetapi saat bos masih membuat permen kapas, dia mendengar suara ledakan yang sangat keras.

Dia dan ayahnya tak sempat menunggu permen kapas itu, yang mereka pikirkan hanyalah menyelamatkan orang.

Sejak saat itu, dia tak pernah lagi makan permen kapas yang dibelikan ayahnya.

Begitu juga permen kapas ibunya.

Mereka semua tewas dalam perjalanan pulang setelah menyelesaikan misi berikutnya.

Hidupnya pun sejak itu berubah total.

Adrian menatap matanya yang perlahan memerah, lalu menutupi tangan kecilnya dengan telapak tangannya yang besar, dan dengan hati-hati bertanya, "Kamu sudah mengingatnya, 'kan?"

"Jadi..."

Shanaya sangat merindukan ayah dan ibunya. Dia menarik napas, menahan perih di mat
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Suami Berengsek, Istrimu Kini Hamil Anak Big Boss!   Bab 274

    Dalam perjalanan menuju rumah tua keluarga, pikiran Shanaya penuh dengan perhitungan. Dia terus menghitung waktu, mencoba mencari tahu secepat apa dia bisa menyelesaikan proyek ini.Begitu semua ini berhasil, Keluarga Wiraatmadja tak akan bisa lagi mengendalikan dia seperti sekarang. Dia akan membawa Delara pergi sejauh mungkin. Kalau di dalam negeri tidak aman, maka mereka akan pergi ke luar negeri.Shanaya tak ingin orang-orang itu terus saja mencari-cari cara untuk menyakiti Delara lagi.Dia benar-benar tidak mengerti.Mengapa kekuasaan dan status bisa membatasi manusia dengan begitu tegas, membagi mereka ke dalam lapisan-lapisan yang berbeda?Sementara orang biasa, hanya untuk bertahan hidup saja sudah harus mengerahkan seluruh tenaga.Saat jam pulang kerja, Shanaya terjebak macet lebih dari satu jam sebelum akhirnya tiba di rumah tua itu.Begitu melangkah ke ruang tamu dengan tas di tangannya, matanya langsung menangkap sosok Nayla yang duduk anggun di samping Nyonya Gayatri.Tern

  • Suami Berengsek, Istrimu Kini Hamil Anak Big Boss!   Bab 273

    "Tidak apa-apa."Shanaya tersenyum tipis. "Hati manusia siapa yang bisa tebak? Sebelum sesuatu benar-benar terjadi, tak seorang pun bisa memastikan."Ucapannya terhenti sejenak, lalu dia tetap ingin memastikan. "Apakah mereka bilang siapa yang menyuruhnya?"Dia menebak hal ini mungkin ada kaitannya dengan Bianca, tetapi logikanya terasa janggal.Bianca jelas sebelumnya hanya menunggu untuk duduk manis menikmati hasil, lalu kenapa sekarang justru menyuruh orang menghancurkan data?"Tidak."Dirga menjawab singkat, lalu merasa ucapannya masih kurang jelas. Dia menambahkan, "Tidak ada yang menyuruh."Mendengar itu, wajah Dirga makin terasa panas karena malu. "Dua orang tua itu sebenarnya cuma tidak suka sama kamu karena masih muda. Awalnya Rafly tidak berniat ikut-ikutan Hugo, tapi setelah dia coba bersikap baik padamu dan tetap tidak dianggap penting, akhirnya dia pun…"Tentu saja, kata-kata aslinya jauh lebih kasar dari itu.Mereka bahkan masih meremehkan, menganggap tidak mungkin Shanay

  • Suami Berengsek, Istrimu Kini Hamil Anak Big Boss!   Bab 272

    Bahkan untuk sekadar pelukan pun Shanaya sudah tak punya tenaga lagi.Sebagai seorang perempuan muda, pekerjaannya benar-benar telah menguras habis dirinya, hingga tak ada lagi ruang tersisa untuk rasa maupun gairah.Lucien menatapnya sekilas dengan sorot mata datar."Kalau begitu, kenapa tidak langsung mandi? Atau… apa kamu mau aku yang menyanyikan lagu pengantar tidur?"…Nina Bobo.Dulu, Lucien memang pernah bernyanyi untuk menenangkannya hingga tertidur.Hari ketika orang tuanya mengalami kecelakaan, langit Kota Selatanaya sedang dilanda hujan badai yang disertai petir. Sejak saat itu, setiap kali hujan deras dan guntur menggema, tidurnya selalu gelisah, dipenuhi mimpi buruk.Lucien akan menepuk-nepuk punggungnya pelan sambil bersenandung, meninabobokannya hingga terlelap.Shanaya tersadar dari lamunannya, lalu segera mengangguk mengikuti ucapannya. "Kalau begitu, aku mandi dulu. Lakukan saja apa yang kamu mau."Asal Lucien tidak menyeretnya ikut campur, terserah dia mau melakukan

  • Suami Berengsek, Istrimu Kini Hamil Anak Big Boss!   Bab 271

    Sekarang, dia bisa melihat bahwa ketika Mario dan yang lainnya melapor, mereka selalu menyampaikannya sesingkat mungkin.Shanaya membuka pintu rumah dan masuk untuk mengganti sepatu. "Bukankah kamu tidak suka orang lain bicara panjang lebar?""Aku ingin dengar sekarang."Lucien masuk dengan tenang, tangannya menempel di pinggang Shanaya. Dengan sedikit tenaga, dia mengangkat Shanaya hingga duduk di atas lemari dekat pintu masuk. Satu tangan menyangga di sisi pahanya, mata hitamnya menatap tajam pada Shanaya. "Ceritakan padaku."Shanaya tertegun.Di antara tarikan napas, ada aroma sabun mandi di tubuhnya yang bercampur dengan harum wangi cendana tipis. Telinga Shanaya terasa panas saat dia jujur mengucapkan hal sepele yang sebenarnya sudah lama dilaporkan orang padanya."Ini… cuma sebuah kamera pengintai yang dulu aku pasang bersama Kak Mario. Ternyata berguna juga.""Hanya itu?"Lucien tidak menyangka, sekarang Shanaya berbicara lebih ringkas daripada seorang asisten sekretaris profesi

  • Suami Berengsek, Istrimu Kini Hamil Anak Big Boss!   Bab 270

    Setelah menenangkan diri, Adrian menyadari bahwa dia tidak boleh menekan Shanaya terlalu keras.Namun, membiarkan Shanaya sendirian di sini juga membuatnya gelisah. Selalu ada kemungkinan orang lain memanfaatkan situasi.Misalnya, Davin yang tadi mengantarnya pulang.Mendengar bahwa setelah ini Adrian akan tinggal tepat di bawah apartemennya, Shanaya merasa tidak nyaman, tetapi tak ada yang bisa dia lakukan.Lagipula, dia juga tidak mungkin membeli seluruh gedung itu.Tak perlu ikut campur terlalu banyak.Dia berusaha menenangkan diri saat membuka suara. "Ini urusanmu sendiri, tidak perlu bilang padaku."Maknanya jelas: kamu pindah ke sini, itu urusanmu, bukan urusanku.Melihat tatapannya yang dingin dan tajam, Adrian merasa tidak enak di hati. Bahkan, saat itu juga, dia ingin membawa wanita itu kembali ke Kompleks Savana Lestari.Dengan begitu, dia bisa melihatnya setiap saat, memastikan Shanaya tidak akan bisa lari darinya.Namun, selama Lucien ada di sana, dia hanya bisa menahan dir

  • Suami Berengsek, Istrimu Kini Hamil Anak Big Boss!   Bab 269

    "Bagaimana kamu yakin bisa menipu dia?"Baru setelah dia menyelesaikan pekerjaannya, Davin bertanya tentang kejadian siang tadi."Kalau ternyata tidak berhasil, serius mau berhenti begitu saja?"Shanaya menengadahkan lehernya, melemaskan pundak dan leher yang pegal, lalu tersenyum. "Siapa bilang aku menipu mereka?""Jadi… CCTV itu benar?"Kali ini, Davin terlihat benar-benar terkejut.Shanaya mengangguk pelan. "Benar."Sejak awal Shanaya merasakan ketidakpuasan dari anggota tim lain, dia sudah mulai memikirkan cara untuk menyimpan langkah cadangan.Setelah memutar otak habis-habisan, dia hanya terpikir untuk memanfaatkan libur panjang Tahun Baru untuk minta tolong Mario menugaskan seseorang memasang CCTV itu. Memang jalurnya terpisah, dan hanya Fabian dari bagian keamanan yang tahu soal ini.Waktu itu semuanya sibuk merayakan Tahun Baru, jadi dia juga tak sempat memberi tahu Davin tentang hal ini.Davin menatap alis dan mata Shanaya yang sedikit melengkung, kagum terlihat jelas di mata

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status