Share

Bab 259

Penulis: Citra Sari
Foto gadis kecil yang sedang dipeluk Adrian...

Lucien mengerutkan alisnya begitu tajam, sampai seolah bisa mencubit seekor nyamuk mati, dan setelah beberapa saat menenangkan diri, dia akhirnya bersuara dengan nada mengejek, "Apa yang bisa terjadi padanya? Sama sekali tidak ada. Yang perlu dia lakukan sekarang hanyalah ke rumah sakit… untuk memeriksa otak yang sedang dimabuk cinta itu."

Adrian hanya melambaikan tangan, dan Shanaya pun tak sabar untuk segera mendekat.

Mendengar itu, Mario tahu kalau saat ini menasihatinya lagi hanya akan menambah emosi, jadi dia memilih mengubah topik. "Omong-omong, bagaimana dengan para penculik itu?"

"Buktinya sudah jelas. Tinggal serahkan saja ke kepolisian," jawabnya tenang.

Dengar suara dingin dari barisan belakang, Mario bertanya, "Yang lain kita abaikan saja ya?"

"Abaikan apa?"

Suara itu makin kesal, seakan percikan api bisa muncul di udara. "Abaikan saja yang lain!"

Mario terdiam seketika.

Kalau memang cuma urusan sepele, kenapa dia sampai terban
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Suami Berengsek, Istrimu Kini Hamil Anak Big Boss!   Bab 270

    Setelah menenangkan diri, Adrian menyadari bahwa dia tidak boleh menekan Shanaya terlalu keras.Namun, membiarkan Shanaya sendirian di sini juga membuatnya gelisah. Selalu ada kemungkinan orang lain memanfaatkan situasi.Misalnya, Davin yang tadi mengantarnya pulang.Mendengar bahwa setelah ini Adrian akan tinggal tepat di bawah apartemennya, Shanaya merasa tidak nyaman, tetapi tak ada yang bisa dia lakukan.Lagipula, dia juga tidak mungkin membeli seluruh gedung itu.Tak perlu ikut campur terlalu banyak.Dia berusaha menenangkan diri saat membuka suara. "Ini urusanmu sendiri, tidak perlu bilang padaku."Maknanya jelas: kamu pindah ke sini, itu urusanmu, bukan urusanku.Melihat tatapannya yang dingin dan tajam, Adrian merasa tidak enak di hati. Bahkan, saat itu juga, dia ingin membawa wanita itu kembali ke Kompleks Savana Lestari.Dengan begitu, dia bisa melihatnya setiap saat, memastikan Shanaya tidak akan bisa lari darinya.Namun, selama Lucien ada di sana, dia hanya bisa menahan dir

  • Suami Berengsek, Istrimu Kini Hamil Anak Big Boss!   Bab 269

    "Bagaimana kamu yakin bisa menipu dia?"Baru setelah dia menyelesaikan pekerjaannya, Davin bertanya tentang kejadian siang tadi."Kalau ternyata tidak berhasil, serius mau berhenti begitu saja?"Shanaya menengadahkan lehernya, melemaskan pundak dan leher yang pegal, lalu tersenyum. "Siapa bilang aku menipu mereka?""Jadi… CCTV itu benar?"Kali ini, Davin terlihat benar-benar terkejut.Shanaya mengangguk pelan. "Benar."Sejak awal Shanaya merasakan ketidakpuasan dari anggota tim lain, dia sudah mulai memikirkan cara untuk menyimpan langkah cadangan.Setelah memutar otak habis-habisan, dia hanya terpikir untuk memanfaatkan libur panjang Tahun Baru untuk minta tolong Mario menugaskan seseorang memasang CCTV itu. Memang jalurnya terpisah, dan hanya Fabian dari bagian keamanan yang tahu soal ini.Waktu itu semuanya sibuk merayakan Tahun Baru, jadi dia juga tak sempat memberi tahu Davin tentang hal ini.Davin menatap alis dan mata Shanaya yang sedikit melengkung, kagum terlihat jelas di mata

  • Suami Berengsek, Istrimu Kini Hamil Anak Big Boss!   Bab 268

    Shanaya tersenyum tipis, alisnya terangkat sedikit, lalu menatap Dirga. "Pak Dirga, apa kamu punya nomor kepala keamanan?" tanyanya.Dirga berpikir sejenak. "Maksudmu Fabian?"Shanaya mengangguk. "Ya.""Untuk apa kamu ingin nomor teleponnya?"Dirga ragu-ragu, tak begitu yakin dengan maksudnya. Namun, ada rasa samar dalam hatinya bahwa urusan ini, entah bagaimana, sepertinya sudah sejak awal berada dalam kendali wanita itu.Hugo mengejek sambil berkata, "Ya, buat apa kamu minta nomor teleponnya? Jangan-jangan kamu cuma nggak mau mengakui kesalahanmu sendiri, terus mau ribut sama pihak keamanan."Memang wajar saja gadis seusianya masih belum paham mana yang penting dan mana yang sepele, sampai bisa bertindak seperti itu.Shanaya menatap mereka yang terlihat begitu yakin akan menang, raut wajahnya sedikit dingin. Jari-jari rampingnya menempel di kaca, menunjuk ke detektor asap di langit-langit laboratorium. "Apa kalian tahu kenapa laboratorium ini punya dua detektor asap?""Memangnya ada

  • Suami Berengsek, Istrimu Kini Hamil Anak Big Boss!   Bab 267

    Kepalanya cukup cerdas untuk menghadapi semua hal ini.Kalau pun gagal, setidaknya ini hanya terjadi di Grup Wiraatmadja, tidak akan sampai menimbulkan masalah besar.Melihat Lucien tak menunjukkan sedikit pun keraguan, Mario tak lagi berkata apa-apa dan langsung melanjutkan laporan tentang hal lain."Oh ya, Wakil Direktur R&D juga sempat menyebut sesuatu. Nyonya Gayatri mendanai pembentukan tim proyek untuk Bianca, lalu memanfaatkan koneksi agar pemerintah turun tangan memfasilitasi. Tim mereka akhirnya bekerja sama dengan tim proyek kita dalam pengembangan bersama."Lucien mengerutkan alisnya. "Kapan terjadinya?""Aku rasa sepertinya sudah beberapa hari."Mario menceritakan semuanya dengan rinci. "Departemen R&D selama ini memang berada di bawah pengawasan Nyonya Lidya. Dia yang menutupi masalah ini atas nama Nyonya Gayatri, sehingga anggota lain di departemen itu pun tak berani melapor ke atasan lebih tinggi begitu saja."Urusan keluarga besar seperti ini, siapa yang benar-benar tah

  • Suami Berengsek, Istrimu Kini Hamil Anak Big Boss!   Bab 266

    Melihat Shanaya tak buru-buru membela diri, Hugo terus memancing emosi dengan kata-kata yang berlebihan."Kalau seandainya cuma memeriksa rekaman CCTV bisa menemukan siapa dalang di balik ini, masih bisa dimaklumi. Tapi kalau tidak ketemu, apa yang akan dipikirkan orang-orang dari departemen lain tentang kita? Bisa-bisa, setiap kali mereka melihat salah satu dari kita, dianggap sebagai dalang dari tim riset."Shanaya menaruh laporan palsu yang ada di tangannya, suaranya tenang dan mantap. "Aku paham betul rencanaku sendiri. Setelah cek CCTV, kebenaran pasti akan terungkap."Rafly segera menimpali dengan sangat patuh, "Benar. Kalian tidak tahu siapa Bu Shanaya? Dia sama seperti Pak Davin, keduanya murid dari Arman Yuwana, maestro pengobatan tradisional. Apa pun yang dia katakan pasti benar."Dia tampak sangat mendukung untuk menyelidiki keadaan itu.Shanaya tak bisa menahan diri untuk mengerutkan alisnya, lalu Hugo tanpa ragu, melanjutkan pembicaraan dengan santai, "Kalau misalnya sampa

  • Suami Berengsek, Istrimu Kini Hamil Anak Big Boss!   Bab 265

    "Baik."Shanaya mengangguk, lalu melangkah cepat menuju ruang lift.Di dalam ruang R&D, semua anggota tim proyek sudah menunggu.Saat Shanaya masuk, Dirga menyerahkan hasil eksperimen yang ada di mejanya. "Coba lihat, datanya baru keluar siang tadi."Shanaya tak sempat duduk. Dia mengambil laporan itu dan menundukkan kepala, memeriksanya dengan saksama.Hanya dengan sekali lihat, dia sudah bisa memastikan bahwa data ini bermasalah.Tak lama kemudian, dia menunjuk beberapa bagian sekaligus. "Beberapa data ini jelas tidak benar. Bagaimanapun, seharusnya tidak sampai separah ini."Untuk rancangan penelitian dan pengembangan yang dia buat, meskipun tidak bisa dikatakan pasti sepenuhnya, keyakinannya sudah mencapai delapan atau sembilan puluh persen.Kalau dipikir-pikir, meski gagal, seharusnya hasilnya tidak seburuk ini.Davin mengernyit, lalu cepat menangkap maksudnya. "Maksudmu ada yang mengutak-atik hasil eksperimen ini?""Bukan mungkin."Shanaya sangat yakin. "Pasti begitu."Saat dia b

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status