Home / Romansa / Suami Dadakan Ibu Muda / Lelaki Malam Itu?

Share

Lelaki Malam Itu?

Author: Choco Raein
last update Huling Na-update: 2023-06-23 21:11:58

“Sus berapa lama di kampung? Jangan terlalu lama, ya. Kasihan Dio kalau harus ikut denganku ke kantor terus,” ujar Mawar.

“Semoga masalah saya di kampung cepat selesai dan saya bisa segera kembali ke sini, Bu. Saya janji tidak akan lama, setelah masalahnya selesai, saya akan kembali bekerja dengan Ibu,” ujar seorang perempuan dengan pakaian seragam seorang pengasuh.

Mawar hanya menunjukkan wajah sendu. Sebenarnya ia sangat membutuhkan tenaga pengasuh untuk mengurus anaknya, sebab ia sendiri selalu pergi ke kantor dan jarang memiliki waktu di rumah.

“Ibu, satu pesan saya. Apa pun yang Den Dio lakukan nanti, walau sedikit menguji kesabaran Ibu, Ibu harus janji untuk tidak melakukan hal-hal aneh kepada putra Ibu sendiri. Ingat bahwa dia juga darah daging Ibu,” jelas suster tersebut.

Mawar yang mendengar pesan tersebut langsung terdiam. Ia memang bukan ibu yang baik, seringkali ia merasa kesal dengan tangisan putranya, bahkan ia masih sering merasa menyesal karena membiarkan putranya tumbuh bersamanya.

Setelah beberapa percakapan berikutnya. Suster tersebut pun langsung pergi dari rumah itu, meninggalkan Mawar dan putranya, Dio berdua di rumah itu.

Mawar berjalan ke kamar putranya, ia memperhatikan putranya yang sedang bermain sendirian dengan tenang di sudut kasur.

Putranya kini sudah berusia 3 bulan. Masih sangat kecil dan Mawar masih membutuhkan kesabaran ekstra untuk merawatnya.

“Mamah tidak menyangka sampai saat ini kamu masih ada di dunia ini. Padahal dulu Mamah sempat ingin membunuh kamu, tetapi pikiran itu berubah. Perasaan seorang ibu tidak bisa dibohongi, Mamah tetap menyayangimu,” ujar Mawar pada putranya.

Senyum di wajahnya terukir saat mengingat perjuangannya selama ini. Meski ia masih sering tidak terkendali, tetapi orang-orang di sekitarnya selalu mendukungnya dan meyakinkannya untuk bertahan dengan anaknya itu.

“Sekarang Mamah tidak bisa meninggalkanmu sendirian di rumah, Mamah terpaksa harus membawamu ke kantor. Mamah harap kamu bisa mengerti Mamah dan tidak rewel nantinya.” Mawar menggendong putranya untuk bersiap pergi ke kantor.

Namun, baru saja ia beranjak keluar dari kamar tersebut, ia langsung mendapati ponselnya berbunyi dan menandakan telepon masuk.

“Ibu, tidak biasanya Ibu menelepon,” gumam Mawar yang kemudian mengangkat telepon dari ibunya itu.

“Ada apa, Bu? Tidak biasanya Ibu meneleponku,” ujar Mawar.

“Mawar, dalam minggu ini Ibu dan keluarga besar yang lain akan mengunjungi kamu di Jakarta. Kamu jangan ke mana-mana, ya. Kita semua ingin melihat kesuksesan kamu di sana,” ucap ibunya di seberang telepon tersebut.

Seketika Mawar tersentak mendengar kabar itu. Jelas sekali ia tidak ingin keluarganya datang dan melihat dirinya yang sudah menjadi ibu tinggal saat ini.

“Kenapa dadakan, Bu?” tanya Mawar dengan suara ragu.

“Kamu tidak perlu banyak tanya. Kamu siapkan saja jamuan yang banyak untuk keluarga kita, Ibu ingin menunjukkan pada mereka bahwa kamu sudah menjadi orang kaya di kota. Selain itu, Ibu, Nenek, dan kakekmu akan tinggal bersamamu di sana karena rumah kita di sini sedang direnovasi. Kamu harus menyiapkan tempat untuk kita. ” jelas ibunya.

Setelahnya telepon tersebut pun dimatikan. Dapat digambarkan wajah Mawar sekarang benar-benar bingung.

Selama ini keluarganya hanya mengetahui bahwa ia bekerja di Jakarta, bahkan mereka tidak tau jika dirinya sudah melahirkan seorang anak laki-laki beberapa bulan lalu.

“Mereka bisa murka jika tau aku melahirkan tanpa seorang suami. Kasihan Ibu jika harus menjadi ejekan keluarga besar. Aku harus melakukan sesuatu, aku tidak bisa tinggal diam menunggu kedatangan mereka,” ujar Mawar dengan wajah panik.

Saat itu ia langsung bergegas pergi dari rumah tersebut. Hari ini ia membutuhkan masukan dari sahabatnya, ia tidak bisa berpikir jernih saat ini.

Ia langsung melajukan mobilnya pergi ke kantornya. Di sana ia langsung masuk ke ruangan sahabatnya dan menunjukkan wajah panik pada sahabatnya.

“Kamu harus bantu aku, Sarah!” tegas Mawar.

Sarah, sahabatnya yang juga menjadi sekretarisnya di kantor tersebut langsung mengerutkan keningnya bingung.

Di sana Mawar langsung menceritakan tentang masalah yang terjadi pada dirinya. Keluarga besarnya akan datang dan susternya sedang tidak ada di rumah. Ini masalah besar untuknya.

“Kalau mereka datang dan tinggal bersamaku, mereka pasti akan mengetahui keberadaan Dio, dan pastinya mereka akan menanyakan di mana ayahnya Dio. Aku tidak bisa mengatakan bahwa Dio adalah anak dari laki-laki tidak bertanggung jawab, aku tidak mau ibuku menjadi bahan pembicaraan seluruh keluarga,” ujar Mawar dengan cemas.

Sarah berpikir sejenak. Masalah sahabatnya ini memang sangat sulit. Semua kesalahan sudah terjadi dan sekarang resiko yang harus sahabatnya terima.

“Gimana kalau kamu cari suami dadakan,” ujar Sarah.

“Jangan aneh-aneh! Mana ada suami dadakan!” kesal Mawar.

“Ada, kamu punya uang yang cukup. Kamu tinggal manfaatin laki-laki yang butuh uang, buat kontrak kerja sama dengannya, jadikan dia suami pura-pura kamu, setelah keluargamu kembali ke kampung, kamu bisa putuskan kontrak dengan laki-laki itu, katakan saja bahwa kalian bercerai. Yang penting saat ini kamu aman dulu, kan?” jelas Sarah.

Mawar mengangguk, mencoba mencerna ide yang Sarah berikan.

“Di mana aku bisa mendapatkan laki-laki bayaran seperti itu? Aku harus segera menemuinya,” ujar Mawar.

“Aku akan bantu cari nanti. Sekarang, lebih baik kita fokus ke pekerjaan kita,” sahut Sarah.

Mawar menyandarkan tubuhnya di kursi tersebut, sekarang ia merasa lebih tenang. Setidaknya ada sebuah ide yang bisa menjadi jalan keluar masalahnya saat ini.

“Oh iya, ini ada temanku, dia lagi cari kerja sampingan, masih kuliah, tapi dia pekerja keras. Dia mau melamar di sini untuk posisi apa pun. Ini data dirinya.” Sarah menyerahkan beberapa lembar kertas pada Mawar.

Melihat lembaran kertas itu, Mawar langsung tertuju pada foto yang dilampirkan dalam berkas tersebut.

“Dia temanmu?” tanya Mawar dengan wajah terkejut.

“Iya, dia bilang mau datang pagi ini. Kamu bisa langsung bertemu dia jika tertarik untuk menerimanya bekerja di sini,” jawab Sarah.

“Kamu tau, dia laki-laki yang masuk ke kamar rawatku saat persalinan dulu. Dia yang menyadarkan aku kalau Dio adalah orang yang bisa menemaniku,” ujar Mawar pelan.

Sarah membuka mulutnya, merasa bingung dengan apa yang Mawar ucapkan. “Kamu dulu bilang kalau laki-laki yang menyadarkan kamu adalah seorang laki-laki muda dengan pakaian rapi seperti pengusaha. Dia tidak seperti itu, dia orang miskin dan sebatang kara, dia hanya tinggal dengan adiknya saja.”

“Aku yakin kalau itu dia. Pertemukan aku dengannya! Aku harus memastikannya, jika benar itu adalah dia, maka takdir yang mempertemukan kita. Mungkin akan ada cerita di balik pertemuan ini. Satu hal yang pasti, dia sudah kuanggap sebagai cahaya dalam hidupku, tuntunan dalam kegelapanku saat itu. Aku akan sangat beruntung jika itu adalah dia,” gumam Mawar.

Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App

Pinakabagong kabanata

  • Suami Dadakan Ibu Muda   Akhir Cerita Kita

    Sore ini Rama dan Reynald sudah kembali ke apartemen mereka setelah melewati hari panjang dan penuh dengan penyelesaiaan masalah ini.Mereka berdua langsung duduk di ruang tengah untuk bersantai sejenak dan mengistirahatkan tubuhnya.Saat mereka sedang duduk bersama di sana, Rama bergeser ke sebelah Reynald dan memeluknya dengan erat.“Pah, terima kasih atas segalanya,” ujar Rama.Reynald yang mendapati hal itu pun langsung menatap putranya dengan tatapan bingung.“Selama ini Papah selalu sabar menghadapiku, Papah tidak pernah marah kepadaku, meski perlakuanku kepada Papah sangatlah tidak pantas. Papah tetap berjuang untuk hubungan kita, Papah tidak pernah menyerah menghadapiku. Bahkan, di saat aku berlaku kasar kepada Papah dan menyakiti Papah dalam keadaan tidak sadar, Papah menerimanya dan malah menyayangiku lebih dari sebelumnya,” jelas Rama.“Kamu anak Papah, sudah sepatutnya Papah menyayangimu. Kamu tidak pernah menyakiti Papah,” ucap Reynald.Rama mendongak dan tersenyum kepada

  • Suami Dadakan Ibu Muda   Penangkapan

    Saat ini Rama dan Reynald sudah berkumpul dengan beberapa klien yang bekerja sama dengan perusahaannya. Mereka semua melakukan rapat tertutup di kantor mereka agar tidak ada orang yang tidak diizinkan masuk ikut dalam rapat tersebut.“Terima kasih karena Bapak-Bapak semua sudah berkumpul dan menyempatkan waktu untuk hadir dalam rapat kali ini. Sebelumnya saya meminta maaf karena mengundang kalian secara dadakan pada rapat kali, sebab ada beberapa hal penting yang harus kita bicarakan,” ujar Reynald langsung membuka pembicaraan.“Pak Reynald tidak akan mengadakan rapat dadakan seperti ini jika keadaannya tidak begitu genting. Untuk itu, Bapak bisa langsung jelaskan saja apa yang sebenarnya terjadi?” Salah satu kliennya menatap penuh tanya.Saat ini semua orang di ruangan itu memasang wajah penasaran dan penuh ketegangan. Pasalnya, rapat tersebut tidak akan diadakan tanpa keadaan mendesak.“Ada berita buruk dari perusahaan kami, salah pimpinan di perusahaan kami, Fran telah melakukan su

  • Suami Dadakan Ibu Muda   Kembali dan Menghancurkan

    Saat ini Rama dan Mawar sedang dalam perjalanan menuju Bandung. Sebentar lagi mereka akan masuk tol untuk pergi keluar kota dan menuju Bandung.Selama perjalanan itu Rama hanya diam dengan tatapan kosong ke depan, sedangkan Mawar fokus menyetir mobil tersebut.Beberapa saat setelahnya tiba-tiba Rama memegang tangan Mawar. “Kita putar balik.”Mawar yang mendengar hal itu tentu langsung menoleh dan menatap Rama dengan tatapan bingung.“Ada masalah apa?” tanya Mawar.“Ada hal yang harus kita selesaikan,” jawab Rama.Mawar yang masih tidak mengerti dengan ucapan Rama pun mengerutkan keningnya dan menatap Rama dengan tatapan bingung.“Di depan kita putar balik saja!” suruh Rama.Mawar yang masih dalam keadaan bingung hanya bisa mengangguk. Ia masih melajukan mobilnya dan saat bertemu dengan tempat putar balik, ia langsung memutar balikan mobilnya dan melajukan kembali mobil tersebut ke arah apartemen tempat Rama tinggal.Saat ini yang bisa Mawar lakukan hanya mengikuti perintah Rama. Ia ti

  • Suami Dadakan Ibu Muda   Kendali

    “Om! Rama ingin tetap pergi untuk menenangkan diri, tetapi Om tenang saja karena aku akan pergi bersama dengannya. Rama sudah berjanji denganku kalau dia mau pergi denganku dan dia akan kembali nantinya jika dia sudah lebih baik,” ujar Mawar.Reynald yang mendapatkan berita baik itu pun langsung tersenyum senang. Akhirnya ada cara untuk membuat putranya kembali memiliki keinginan untuk bertahan.“Om ada sebuah vila di Bandung, kalian bisa pergi ke sana untuk menenangkan diri. Vila itu terletak di desa, jadi suasananya akan jauh lebih tenang dan segar untuk kalian menjernihkan pikiran,” sahut Reynald.“Baiklah, Om. Aku akan membawa Rama ke sana, mungkin aku perlu waktu beberapa hari untuk menenangkan Rama di sana dan nantinya kami akan kembali dan melanjutkan rencana yang sudah kita buat sebelumnya,” ucap Mawar.“Tolong jaga Rama, saat ini hanya kamu yang bisa dekat dan berbicara baik-baik kepadanya. Jadi, bantu Om untuk membuatnya memiliki ambisi untuk hidup dan membuatnya kembali sep

  • Suami Dadakan Ibu Muda   Pergilah Bersamaku

    “Rama! Kamu sudah bangun?” Wulan mengetuk-ngetuk pintu kamar Rama.Tidak ada jawaban dari dalam kamar tersebut, sehingga Wulan langsung langsung saja masuk ke dalam kamar tersebut.Wulan masuk ke kamar tersebut dan langsung melihat Rama yang sudah menggunakan pakaian rapi dan membawa tas juga kopernya.“Rama kamu mau ke mana?” Wulan menghampirinya dengan tatapan khawatir.Rama hanya diam, tidak ingin menjawab pertanyaan tersebut. Ia hanya fokus membereskan barang-barangnya yang masih tersisa di meja kamar tersebut.“Rama, kamu yakin mau pergi? Kamu yakin mau meninggalkan keluargamu ini?” tanya Wulan.Rama masih tidak menjawab, sehingga Wulan langsung memegang tangan Rama dan menahan dirinya untuk berhenti membereskan barang-barang tersebut.“Rama, Tante sudah bilang jika kita harus membicarakan hal ini dulu, kamu tidak boleh langsung pergi seperti ini. Kamu akan membuat papahmu dan semua orang yang dekat denganmu khawatir jika kamu pergi seperti ini,” ujar Wulan.“Aku baik-baik saja,

  • Suami Dadakan Ibu Muda   Harapan Bertahan

    “Wulan, bagaimana keadaan Rama setelah kamu lakukan pemeriksaan tadi?” tanya Reynald. “Keadaannya cukup parah, sama seperti keadaannya satu tahun lalu,” jawab Wulan. “Tapi, aku menemukan fakta bahwa dia masih memiliki kelemahan untuk kita gunakan agar dia tidak membahayakan dirinya sendiri.”Reynald yang mendengar hal itu langsung menatap Wulan dengan tatapan bertanya. Ia sangat penasaran dengan kelemahan Rama itu.“Dia masih memikirkan kalian, saat aku membahas tentang bagaimana kalian ketika dia pergi, dia terdiam, seolah berpikir mengenai apa yang aku tanyakan. Semua itu menunjukkan bahwa dia masih peduli kepada kalian dan ini kesempatan kita untuk tetap mempertahankannya,” jelas Wulan.“Selanjutnya, langkah apa yang harus aku ambil untuk menangani masalah ini?” tanya Reynald.“Saat ini kita bisa menahan Rama dengan cara kalian yang kembali bergantung kepadanya. Semakin dia merasa dibutuhkan, maka ada kemungkinan dia akan bertahan dan kembali seperti semula,” jelas Wulan. “Yang pa

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status