Share

Lebih Nikmat Pakai Perasaan

"Kamu gak papa?" tanyaku seraya menepuk-nepuk punggungnya.

Arsen mengangkat sebelah tangannya seraya menggeleng pelan.

"Aku ke toilet dulu!" ucapnya kemudian berlalu.

Akupun turut beranjak dari kursi untuk menaruh foto kedua orangtuaku ke dalam kamar. Setelah itu menyusul Arsen ke dapur dan mengajaknya makan malam bersama.

Entah hanya perasaanku saja atau memang benar adanya, kurasa sikap Arsen saat tak ada Bu Hanum sedikit berbeda. Ia sedikit lembut dan juga tidak irit bicara.

****

Satu Minggu berlalu.

Aku tak pernah mendengar kabar tentang Bu Hanum. Saat kutanya Arsen, ia hanya menjawab ibu sedang ada urusan. Ia tak pernah mau menceritakan urusan apa dan dimana. Padahal, aku benar-benar mengkhawatirkannya.

Meski aku merasa hubunganku dengan Arsen sudah semakin dekat, namun tetap saja Arsen seolah memberi batasan diantara kami. Ia tak mau terbuka soal masalah pekerjaannya ataupun masa lalunya yang sampai sekarang belum ku ketahui dengan pasti.

Sama halnya seperti hari ini, kulihat seh
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status