Share

41. Gue tau, Namira

Juna membawa Namira yang menangis untuk beristirahat di kamar. Berbaring di ranjang, lalu tubuhnya Juna tutupi dengan selimut. Ada jejak air mata di pipinya yang kemudian Juna usap menggunakan ibu jarinya. Namira pasti sangat lelah sehingga membuat emosinya tidak terkontrol seperti tadi. Juna maklum. Namira kerap bercerita bahwa hampir setiap hari dia turun ke lapangan dan bergulat dengan sinar matahari, lalu kemudian di malam harinya harus memeluk diri agar tidak kedinginan. Hal itu bisa jadi penyebab dari labilnya emosi Namira.

Setelah memastikan Namira beristirahat dengan baik, Juna melangkah meninggalkan kamar. Dia tidak ingin banyak bertanya. Tunggu Namira pulih dari lelahnya dan tunggu Namira untuk bercerita dengan sendirinya. Jujur, Juna penasaran dengan maksud dari kalimat yang keluar dari mulut perempuan itu. Meski nyatanya kalimat itu terucap tanpa sadar karena efek dari rasa lelah, Juna yakin ada sesuatu yang membuat kalimat seperti itu terucap dari mulutnya. Pasti ada yan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status