Home / Romansa / Suami Minta Rujuk, tapi Cintaku Sudah Mati / Bab 11. Maaf, Tapi Aku Butuh Kamu

Share

Bab 11. Maaf, Tapi Aku Butuh Kamu

Author: Astraea
last update Last Updated: 2025-08-02 12:37:32

"Riley, kalau ada cewek yang dikasih obat pe'rangsang... aku harus ngapain?" William bertanya di telepon.

"Tunggu... jangan bilang kamu bius Camila? Kalau begitu, jangan buang waktu, bantu dia, Pak!"

William meremas teleponnya pelan. "Yang bener aja, Riley. Kamu pikir aku begitu?!" katanya. "Bukan Camila."

"Ah, bukan Camila..." Riley terdengar sedikit kecewa. "Kalau begitu, dia perlu mandi air dingin. Tapi aku ingetin kamu ya, ini neraka. Kalau dia bisa ngatasinnya, dia bakal baik-baik aja. Kalau dia nggak bisa... pembuluh darahnya bisa pecah, udah gitu doang."

William menutup telepon, napasnya tertahan. Dia menoleh ke arah Grace. "Kamu bisa mandi air dingin sendiri?"

Grace mengangguk. "Bisa."

Tanpa menunggu, Grace bergegas ke kamar mandi, sementara William melepas jaket hitamnya dan meletakkannya di kursi, pikirannya berkecamuk.

Pada saat itu, teriakan melengking terdengar dari kamar mandi. "Ah!"

Alisnya yang berbentuk sempurna berkerut tidak sabar. Apa yang sedang dilakukan
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Suami Minta Rujuk, tapi Cintaku Sudah Mati   Bab 26. Truth, Dare, and the Queen

    William berdiri tegak, posturnya tinggi dan mengintimidasi saat tubuh Grace terdesak antara dadanya dan dinding. Senyum tipis menghiasi bibirnya, dingin dan penuh ejekan. "Aku yakin kamu ngelakuin itu sengaja, kan?" Grace meletakkan kedua tangannya di dadanya, berusaha mendorong tubuh pria itu menjauh. "Aku nggak ngerti kamu ngomong apa." "Jangan pura-pura bego!" Mata William yang gelap dan tajam memancarkan kemarahan. "Kamu sengaja ngelempar aku ke pelukan Emily, kan?" Dia akhirnya mengerti. Dari awal, dia tahu Grace mempermainkannya. Dia hanya pion dalam rencana licik untuk memecah hubungan Camila dan Emily. Grace bahkan tak berpikir dua kali saat menyerahkannya pada wanita lain. Kali ini, Grace tak lagi berpura-pura. Tatapan matanya yang jernih menatap lurus ke mata William. "Tuan Donovan, Emily itu suka banget sama kamu." "Kalau dia suka, itu urusan dia, bukan urusanku." Banyak wanita menyukai William. Tapi bukan berarti dia harus membalas semuanya, kan? Grace terdiam.

  • Suami Minta Rujuk, tapi Cintaku Sudah Mati   Bab 25. Permainan Milik Grace Sekarang

    Putaran pertama permainan menunjuk William, dan suasana langsung memanas. Emily tersenyum, lalu menatap William. “Tuan Donovan, giliran kamu jawab pertanyaan. Katakan, kamu udah pernah tidur bareng Nyonya Donovan belum?” Hampir semua orang di ruangan itu langsung bersorak, kecuali Theo yang baru datang dari luar negeri dan belum tahu siapa “Nyonya Donovan”. Selain Theo, semua tahu, yang dimaksud Emily adalah Grace. Orang-orang di sekitar meja mulai ribut, bersiul, tertawa, dan ikut memperkeruh suasana. Emily melempar pandangan usil ke arah Grace. “Tuan Donovan, kalian udah nikah tiga tahun, masa iya kamu belum juga sentuh istrimu sendiri? Kamu tuh sayang enggak sih sama dia?” Camila ikut menatap Grace dari atas ke bawah, nada suaranya sombong. “Aku udah bilang ke William buat enggak nyentuh si perempuan itu. Jadi ya jelas dia nggak bakal nyentuh lah.” Emily dan Camila kompak ngejatuhin Grace. Riley dan teman-teman lainnya makin menggila, menyoraki William. “Ayo cepet jawab! In

  • Suami Minta Rujuk, tapi Cintaku Sudah Mati   Bab 24. Salep dan Rasa Cemburu

    “Karena kamu nyebelin,” balas si G. William bisa merasakan nada kesal meskipun itu hanya sebuah chat.Pria itu mengerutkan kening. Ia tak mengerti sama sekali kenapa G ini tiba-tiba bereaksi seperti itu.Namun ia hanya membalas dengan bertanya "apa maksudmu?", lalu meletakkan ponselnya di meja dan kembali fokus pada dokumen-dokumen yang sedang ia pelajari.Begitu pekerjaannya rampung, malam sudah larut. William berdiri, berjalan ke dapur untuk menuang segelas air putih, dan saat kembali ke kamar, matanya melirik ke arah ranjang. Grace sudah tertidur.Ia berniat kembali ke sofa, tetapi saat itu juga, suara notifikasi terdengar.Ponsel Grace yang tergeletak di samping bantal menyala. Sebuah pesan masuk.William melirik sejenak. Dalam sepersekian detik, matanya menyipit. Pandangannya tertuju pada layar ponsel yang menampilkan sebuah pop up beberapa chat di WhatsApp.Dan ia tertegun. Salah satu pesan yang tampil di home screen adalah dirinya.Tubuhnya bergerak cepat mendekati ranjang. Ta

  • Suami Minta Rujuk, tapi Cintaku Sudah Mati   Bab 23. Gadis yang Memblokirku

    William baru saja selesai mandi dan kini mengenakan piyama sutra berwarna hitam. Rambutnya masih basah, dan beberapa tetes air terlihat mengalir perlahan dari ujungnya. Uap tipis yang menyelimuti tubuhnya membuat pria itu terlihat lebih muda dan memesona dibanding saat ia memakai jas resmi. Grace melirik sekilas ke arahnya. Pria itu memang punya penampilan yang luar biasa. Suara dering ponsel yang lembut mendadak memecah keheningan. Seseorang menelepon. William melangkah pelan dan mengangkat panggilan itu, lalu suara Paul terdengar dari seberang. "Ada kabar, Tuan. White Scalpel bersedia menemui Anda besok di rumah sakit pusat." Ekspresi William tetap datar. "Waktu itu dia datang lalu pergi sesuka hati, sok misterius. Besok, aku mau lihat siapa dia sebenarnya." Seketika, tubuh Grace terasa dingin. Jantungnya mencelus. Itu akhir baginya. William belum lupa bagaimana White Scalpel mempermainkannya. Berani-beraninya dia? Dia tidak akan membiarkannya lolos begitu saja. Besok, merek

  • Suami Minta Rujuk, tapi Cintaku Sudah Mati   Bab 22. Kalau itu Theo

    Grace sudah tidak mencintai William. Tatapan dingin William mengunci pandangannya. Mata itu tajam, seolah bisa menembus isi pikirannya. Sebuah senyum miring mengembang di sudut bibir pria itu. "Aku beneran udah nggak ada di hatimu?" "...Iya... Mm!" Belum sempat Grace menyelesaikan kalimatnya, William tiba-tiba membungkuk dan mencium bibirnya dengan kasar. Kepala Grace langsung kosong. Tatapannya membelalak, tak percaya kalau pria itu menciumnya begitu saja. Ini bukan pertama kalinya mereka berciuman. Tapi waktu terakhir—di kamar mandi—dia yang mencium duluan. Dia yang menarik, memeluk, dan mencium pria itu. Tapi kali ini... William yang melakukannya lebih dulu. Grace langsung bereaksi. Ia mendorong dada pria itu, mencoba menjauh. "William, lepasin aku!" ucapnya yang hanya terdengar seperti gumaman tidak jelas. Namun tubuh besar William mendesaknya ke dinding. Bibirnya menekan dengan kuat, penuh dominasi dan hasrat yang agresif. Begitu Grace membuka mulut untuk bicara, Willia

  • Suami Minta Rujuk, tapi Cintaku Sudah Mati   Bab 21. Persetan Denganmu, William!

    "Ahhh!" Teriakan Camila yang melengking membuat William menginjak rem mendadak, dan Mercedes-Maybach yang mereka tumpangi berhenti seketika. Camila terengah-engah, wajahnya pucat ketakutan. “Kamu ngapain sih, nyetir secepat itu?” Wajah William tetap dingin dan sulit ditebak. Saat menoleh ke depan, dia sadar Lamborghini yang tadinya hampir dia kejar kini sudah melesat pergi entah ke mana. Dia mengatupkan bibir tipisnya. “Kamu gak apa-apa?” Camila mengangguk kecil. “Aku gak apa-apa.” Tapi setelah itu dia menambahkan dengan nada getir, “Aku bener-bener gak nyangka Grace bisa dapetin perhatian Theo... Kamu lihat sendiri gimana dia joget di dance floor tadi, kan? Dia cuma cewek kampung yang gak berpendidikan. Pasti hidupnya cuma diisi belajar godain cowok. Murahan banget, gak ada harga diri.” Tatapan William berubah dingin. Bayangan Grace yang bergerak luwes di tengah keramaian langsung muncul di benaknya. Bahkan Theo, yang selama ini dikenal picky dan gak gampang tertarik, bisa jat

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status