Terjebak Cinta Kakak Tiri

Terjebak Cinta Kakak Tiri

last updateTerakhir Diperbarui : 2025-09-09
Oleh:  Atdriani12On going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
1 Peringkat. 1 Ulasan
132Bab
1.6KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi

Jasmine tak pernah menyangka bahwa kepindahan ibunya ke rumah seorang duda kaya akan mengubah hidupnya. Ia mendapatkan keluarga baru—termasuk Reyan, pria dingin dan dewasa yang kini sah menjadi kakak tirinya. Tapi bagaimana jika perasaan yang tumbuh bukan kasih saudara, melainkan cinta yang terlarang? Saat cinta tak mengenal batas darah—akankah mereka memilih rasa, atau logika?

Lihat lebih banyak

Bab 1

Bab 1

“Apa kau yakin ini bukan kesalahan?”

Jasmin tak menatap ibunya saat bertanya. Nada suaranya tenang, nyaris datar, tapi tajam seperti ujung pecahan kaca. Ia masih menatap keluar jendela mobil yang kini melewati halaman luas dengan pohon-pohon tua yang rapi, terlalu rapi, seperti hidup di bawah aturan.

“Sayang, kita sudah bicara tentang ini,” jawab Livia pelan.

“Tidak. Kau bicara. Aku diam.”

Dan itu memang kenyataan. Jasmin tak pernah menyetujui pernikahan ibunya dengan pria yang bahkan belum genap enam bulan mereka kenal. Tapi ia juga tak punya ruang untuk menolak. Keputusan sudah dibuat, undangan sudah disebar, dan satu-satunya yang bisa ia lakukan hanyalah ikut… atau keluar dari hidup ibunya.

Mobil berhenti. Di hadapan mereka berdiri mansion bergaya Victoria berwarna putih pucat, tinggi dan sepi, seperti bangunan dalam lukisan kuno yang tidak pernah diinginkan siapa pun untuk ditinggali.

Jasmin turun tanpa berkata apa-apa. Tumit sepatunya menyentuh kerikil kecil yang ditata terlalu sempurna di jalan masuk. Ia memandangi tangga batu besar, pilar marmer, dan pintu utama yang terbuka otomatis sebelum ia menyentuhnya. Rumah ini bahkan terlalu mewah untuk disentuh.

“Selamat datang.”

Suara pria bariton menyambut mereka. Frederick D’Amore. Tinggi, berwibawa, dengan senyum yang terlihat seperti bagian dari presentasi perusahaan. Bukan sambutan dari seorang ayah tiri.

“Jasmin,” katanya, menatapnya dalam. “Aku harap kau merasa nyaman di sini.”

Jasmin menahan tawanya. “Aku akan berusaha.”

Mereka melangkah masuk ke lorong utama. Dinding putih, lantai marmer, chandelier menggantung seperti ingin menjatuhkan dirinya dari langit-langit tinggi. Suara langkah mereka bergema, seolah setiap gerakan diawasi.

Livia tersenyum gugup. “Rumah ini indah, ya?”

“Indah bukan berarti hangat, Bu,” balas Jasmin.

Seketika langkahnya terhenti.

Di ujung lorong, seorang pria berdiri menyandar santai di dinding, satu tangan di saku, wajahnya setengah tertutup bayangan. Tapi sorot matanya jelas. Tegas. Dingin.

Reyan.

“Reyan,” panggil Frederick. “Kau ingat, ini Jasmin.”

Reyan hanya menatap. Tak satu pun kata keluar dari mulutnya. Tak satu pun gerakan selain alisnya yang sedikit naik, lalu turun kembali. Ia berbalik dan naik ke lantai atas, langkahnya senyap seperti rumah ini.

Jasmin mendesah. “Kau yakin aku tak bisa tinggal di hotel saja?”

Kamarnya berada di sayap timur. Lorong yang membawanya ke sana terlalu sunyi. Pelayan wanita bernama Marta hanya bicara seperlunya, menunjukkan tombol panggil dan letak kamar mandi, lalu pergi.

Begitu pintu tertutup, Jasmin berdiri sendiri di dalam kamar berwarna putih-abu. Tirai panjang menyapu lantai. Ranjang besar seperti hotel mewah. Tak ada jejak kehidupan. Hanya kesempurnaan yang terlalu rapi untuk disebut rumah.

Ia berjalan ke jendela, membuka tirai. Di luar, taman mawar yang ditata sempurna terlihat seperti taman pemakaman yang indah. Jasmin menatap kosong. Ia merasa seperti sedang dipindahkan ke dunia yang bukan miliknya—bukan dari kehidupannya yang lama.

Pintu kamar tiba-tiba diketuk sekali.

Jasmin membuka. Reyan berdiri di ambang pintu, tanpa senyum, tanpa sopan santun.

“Kamar ini dulunya milik nenekku,” katanya tanpa memperkenalkan diri, tanpa permisi.

“Dan sekarang?”

“Sekarang… dipakai gadis yang tidak seharusnya ada di sini.”

Jasmin menaikkan dagu. “Sayangnya, aku tak minta izin untuk dilahirkan.”

Reyan menatapnya tajam. Tapi dia tidak membalas. Hanya diam beberapa detik, lalu berbalik dan pergi, meninggalkan udara dingin yang terasa menggantung di ambang pintu.

Dan Jasmin tahu malam itu:

Ini bukan rumahnya. Dan Reyan D’Amore bukan kakak, bukan keluarga, dan sangat mungkin—musuh yang paling rumit yang akan pernah ia hadapi.

Tapi yang lebih parah dari dibenci… adalah dilihat tanpa pernah benar-benar dianggap. Dan itu yang Reyan lakukan padanya sejak pertama kali menatap.

Tampilkan Lebih Banyak
Bab Selanjutnya
Unduh

Bab terbaru

Bab Lainnya

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

user avatar
Ikke Kodilla
masih dilanjut kah ini?
2025-10-05 08:10:53
0
132 Bab
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status