Terjebak Cinta Kakak Tiri

Terjebak Cinta Kakak Tiri

last updateTerakhir Diperbarui : 2025-07-17
Oleh:  Atdriani12Baru saja diperbarui
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
Belum ada penilaian
16Bab
16Dibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi

Jasmine tak pernah menyangka bahwa kepindahan ibunya ke rumah seorang duda kaya akan mengubah hidupnya. Ia mendapatkan keluarga baru—termasuk Reyan, pria dingin dan dewasa yang kini sah menjadi kakak tirinya. Tapi bagaimana jika perasaan yang tumbuh bukan kasih saudara, melainkan cinta yang terlarang? Saat cinta tak mengenal batas darah—akankah mereka memilih rasa, atau logika?

Lihat lebih banyak

Bab 1

Bab 1

“Ayo, Jas. Kopermu Ibu bawakan.”

“Ibu… aku bisa sendiri,” jawabku pelan.

Langkahku menapaki lantai marmer rumah yang terlalu luas itu seperti berjalan di tempat asing. Tidak ada yang menyambut. Tidak ada suara. Hanya suara roda koper yang bergesek di lantai.

Rumah ini… tidak terasa seperti rumah.

Lebih seperti panggung. Semua terlalu rapi. Terlalu sepi.

“Ibu tinggal di sini sekarang?” tanyaku, memandang ke arah lukisan besar yang menggantung di lorong.

Ibu tersenyum. “Iya. Bersama Om Daniel dan Reyan. Mulai sekarang, kita satu keluarga.”

Satu keluarga.

Kata yang terlalu besar untuk dijelaskan dengan senyum.

“Ibu tahu kamu butuh waktu. Tapi percayalah, semuanya akan baik-baik saja,” lanjut Ibu, tangannya menyentuh bahuku.

Aku mengangguk kecil. Tapi dalam hati… aku tidak yakin.

Dari tangga atas, langkah kaki terdengar.

Lambat. Tegas.

Lalu seseorang muncul di ujung anak tangga.

Reyan.

Tinggi. Dingin.

Tatapannya tajam, seperti tak pernah benar-benar ingin melihat siapa pun. Rambutnya sedikit acak, dan tubuhnya tegap tanpa usaha.

Dia turun tangga tanpa kata.

Ibu tersenyum ramah. “Rey, kenalkan, ini Jasmine. Mulai hari ini, dia akan tinggal bersama kita.”

Reyan hanya mengangguk. Sepatah pun tak keluar dari mulutnya. Tapi matanya… seperti mengukurku. Menelanjangiku, bukan secara fisik, tapi seperti sedang membaca isi kepalaku.

Aku berusaha tersenyum sopan. “Hai.”

Dia tidak membalas. Hanya berbalik dan berjalan menjauh.

“Ibu minta maaf, dia memang agak… sulit dibuka,” ucap Ibu canggung. “Tapi dia baik, kok. Nanti juga kamu akan kenal lebih jauh.”

Aku menahan napas. Tidak ingin berkata apa-apa.

**

Kamar yang diberikan padaku berada di lantai dua, tak jauh dari kamar Reyan. Letaknya menghadap taman belakang, tapi aku lebih memperhatikan pintu Reyan yang tertutup rapat di ujung lorong.

“Kalau ada apa-apa, kamar Ibu di bawah. Reyan… dia jarang di rumah, jadi kamu nggak akan sering ketemu juga,” kata Ibu sambil meletakkan koperku.

Aku hanya mengangguk.

Tapi kenyataannya, aku tahu sejak awal… kehadiran Reyan bukan sesuatu yang bisa dihindari.

“Ibu ke bawah dulu, ya. Om Daniel belum makan, katanya mau ngobrol sebentar.”

Aku mengantar Ibu ke pintu dengan pandangan. Setelah pintu tertutup, keheningan itu datang lagi.

Aku duduk di tepi ranjang. Mengamati ruangan yang akan jadi tempat tinggalku entah sampai kapan. Dindingnya bersih, ranjangnya putih, dan semuanya terlalu steril. Tidak ada tanda kehidupan.

Di luar jendela, senja mulai turun.

Di lorong… masih sepi. Tapi entah kenapa, aku merasa sedang diperhatikan.

Lalu terdengar suara dari luar pintu.

Tok. Tok.

Aku berdiri cepat. Membuka pintu perlahan.

Reyan berdiri di sana.

Masih dengan ekspresi yang tak terbaca.

“Kalau kamu pakai kamar itu, jangan terlalu banyak buka jendela. Angin malam di sini sering bikin alarm rumah bunyi,” katanya datar.

Aku mengangguk. “Oke. Terima kasih sudah kasih tahu.”

Dia tidak pergi.

Tatapannya masih menusuk. Tapi sekarang… seperti menantang.

“Kamu nggak takut tinggal di sini?” tanyanya tiba-tiba.

“Kenapa harus takut?” jawabku hati-hati.

Dia mengangkat bahu. “Nggak semua orang suka tinggal di rumah yang bukan rumah mereka.”

Lalu dia berbalik. Tapi sebelum pergi, dia sempat berkata pelan:

“Kalau kamu penasaran… hati-hati. Beberapa hal di sini lebih baik nggak kamu tahu.”

Pintunya tertutup.

Dan entah kenapa… justru itu yang membuatku ingin tahu lebih dalam.

Tampilkan Lebih Banyak
Bab Selanjutnya
Unduh

Bab terbaru

Bab Lainnya

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

Tidak ada komentar
16 Bab
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status