Grace mengernyit, menatap tajam pria di depannya. “Maksudnya?”William mengatupkan rahang, matanya menyipit. “Siapa yang nyuruh kamu pakai baju seprovokatif itu?”Provokatif?Grace langsung menantangnya balik. “William, bisa ngomong yang jelas, nggak?”William menunduk, menatap ke arah roknya yang superpendek. “Paha kamu hampir kelihatan seluruhnya. Kamu beneran mau semua orang lihat itu?”Grace ikut menunduk. 'Memang pendek,' pikirnya.Rok itu dipilihkan Clara. Sebelumnya, sambil terkekeh, sahabatnya itu berkata, "Grace-ku, karena kamu terus nyembunyiin kakimu, makanya orang jadi nggak tahu betapa cantiknya tubuhmu. Malam ini, kita buktiin siapa yang punya kaki paling indah di San Francisco."Saat mengingatnya, dia sempat ingin tertawa. Tapi sekarang, dia justru menaikkan sebelah alis dan melempar senyum tipis yang nyaris seperti tantangan. “Jadi, William. Kamu udah lihat kakiku?”William tak langsung menjawab. Ia bersandar di dinding lorong, posturnya terlihat santai, tapi sorot mat
Terakhir Diperbarui : 2025-08-01 Baca selengkapnya